Jakarta, kota macet dan gedung-gedung tinggi.
Brianna menengokkan kepalanya ke arah luar kaca mobil. Ia sangat bosan. Tidak ada pemandangan istimewa di luar sana. Terlebih Brianna lupa men-charger hp nya.
"Maaa, kapan sampainya sih?"
"Gatau" balas Seli cuek
"Punya nyokap cuek abis, gile! " Brianna menggumam pelan bahkan hampir seperi bisikan .
Tapi ternyata Seli mendengar gumamannya.
Seli menjitak kepala Brianna pelan dan berhasil membuat Brianna meringis kesakitan.
"Ma, apa-apaan sih, pake jitak-jitakan segala, kaya nggak pernah ngejitak aku aja."
"Lebay! Dijitak nya pelan juga."
"Pelan buat mama, keras buat aku. Sakit tau nggak? "
"Gak" balas Seli lagi.
Brianna menggeram sebal. Jika ia beraadu argumen dengan Seli, ia tidak pernah menang.
"Jangan jadi mama yang durhaka"
"Lah, nggak ada sejarah nya mama durhaka, yang ada anak durhaka"
"Ada kok. Hari ini bakal jadi sejarah mama yang durhaka "
"Terserah" balas Seli lagi. Ia malas beradu argumen dengan anaknya. Beradu argumen dengan Brianna tidak akan pernah selesai.
Briannna hanya mendengus pelan dan menolehkan keluar jendela mobil.
Dari sekian banyak pemandangan gedung yang membuat dia bosan.
Ada satu hal yang menarik perhatiannya.
Empat cowok yang tengah bermain skeatboard sambil bersenda gurau.
Tapi yang paling menarik perhatiannya adalah cowok yang pake jaket denim warna item, dengan rambut brown hair spike nya.
Dan secara spontan Brianna berteriak "COGAAAAN!" Teriakan Brianna membuat banyak orang menoleh ke arah taxi yang mereka tumpangi.
Mendengar teriakan itu, Seli ikut menoleh ke arah luar jendela.
"Mana? Mana? Mana cogannya? " tanya Seli antusias
"Itu tuh yang lagi maen skeatboard. Keren ya ma? "
"Yah sayang cogan-cogannya seumuran kamu semua. Nggak ada yang seumuran mama" jawab Seli memasang tampang sedih.
"Astaga maa, inget umur ma, inget! "
"Umur mama masih muda""Tapi karena sering marah jadi udah tua" balas Brianna menjulurkan lidah nya ke Seli.
"Wooo. Bercanda juga. Tapi salah satu diantara mereka, ada yang cocok loh sama kamu"
"Doain aja ya ma, mudahan aku segera melepas status kejombloan ini."
"Ga jamin"
Brianna kembali memusat kan pandangannya ke cogan tadi. Dan ternyata cogan itu juga ngeliat ke arah Brianna.
Langsung aja Brianna ngeluarin senyum pepsodent nya dan dibalas tatapan aneh dari cogan itu.
Masa bodo sama tatapannya yang penting gue udah senyum pikirnya.
Dan setelah itu, taxi yang ditumpangi Brianna mulai menjauh dari cogan-cogan tadi.
* * * * *
Setelah dua jam berlalu Brianna hanya menghabiskan waktu dengan melihat pemandangan Jakarta.
Dan sekarang Brianna berada di dalam kamar barunya sambil membereskan barang-barangnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Slowly - Brianna
Teen Fiction"Bri kasih gue kesempatan sekali lagi, gue gak akan nyia-nyiain " "kalo seandainya kejadian itu keulang lagi? " "gue nggak bakal biarin lo jatuh ke lubang yang sama "