Part 3 - Bawang putih

10 0 0
                                    

Bella pov

"silakan kamu duduk tom, semuanya kembali melihat buku saya akan menerangkan yang tadi sempat tertunda " pak ozon pun mulai menerangkan pelajaran kimia kembali yang tadi sempat terdunda oleh anak baru, anak berkaca mata itu pun berjalan ke arah mejanya hanya ada satu bangku kosong, tepat di depan meja guru.

Bukankah dia yang tadi di Bus? yang menolongku? ternyata dia anak baru di sekolahku, aku harap kamu bisa tahan selama sekolah di sini.

--------------------

"kamu bawa bekal buat aku kan, mana? sini aku udah laper" dia datang bersama kawan kawannya selalu seperti itu, dengan malas aku mengambil bekal yang ada di tas dan memberikannya kepada Alex.

Steven Alexis Prawira Gobell siapa yang tidak kenal dengan dia, most wanted di sekolah ini. Dia putra pertama dari 2 perusahanan besar yang bergabung tapi dia sangat nakal

"sayang kamu harusnya suapin aku jangan melamun aja!" stev membanting bekal yang ku bawa

"maaf, dasar manja" dengan senyum paksaan, aku mulai menyuapi alex yang sudah pindah posisi menjadi di samping tempatku duduk

"nounti hmmmppt koulll kaommpjjt-- ahh "

"kalau sedang makan jangan berbicara alex! nanti kamu tersedak" dengan diam Alex pun menghabiskan bekalku, dengan sikapnya seperti ini menjadi bahan lelucon bagi teman temannya karna sang harimau sudah menjadi kucing rumah.

"kalau udah pulang kamu ke tempat basket, aku ada pertemuan sama pelatih cuma sebentar abis itu aku anter kamu pulang" Kata alex dengan serius, lalu dia meminum air dari botol minumku "kalau kamu udah pulang duluan, kamu tau apa akibatnya bella" tidak! aku menjadi lemah

"aku mengerti alex"ucapku dengan lirih. alex pun membereskan bekal dan merapikan bangku di sebelahku

"maaf, i love you"sebelum pergi dia pun mencium keningku cukup lama yang membuat ku risih, mereka pun pergi dari mejaku menuju kelasnya masing masing.

"aqkkhh- bodoh!! mata lo kemana?? udah mata empat masih aja lo nabrak"dengan kasar alex menarik kerah kemeja seragam anak itu. "gue bilangin kutu buku, sekali lagi lo nabrak gue. tinggal nama yang ada!" dengan kasar dilepas kerah seragam anak itu, aku yang sedari tadi hanya menyaksikan akhirnya menghampiri Susy, ya anak itu adalah susy.

"kamu gapapa? apa ada yang sakit" dengan menahan tangis akupun membantu susy untuk berdiri dan mengantarnya ke banku sebelahku, susy adalah temanku sejak kelas 10 disekolah ini walaupun aku sudah menjadi ketua di salah satu ekskul. Aku yakin Alex sedang kalut sampai tak melihat yang menabraknya adalah susy, sahabatku.

aku tidak berani melerai mereka, aku takut salah satu dari kami ada yang terluka lebih baik menunggu Alex yang mengakhirinya sendiri.

"aku gapapa elle, hanya shock" kata susy dengan menggenggam kedua tanganku dan aku membalasnya dengan senyum getir.

"apa nanti ada guru matpelnya? aku harap kali ini free"ucapnya dengan ketawa

"ya ku harap juga seperti itu,aku lelah"

tbc

Lonceng HarapanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang