Dan apa yang terjadi?
Setelah sahabatku melihat handphone nya?Dia menjatuhkan handphone nya dan langsung memeluk temannya.
Dalam pelukan temannya,sahabatku menangis begitu kencang. Bahkan sangat kencang. Membuat orang-orang di sekitar terdiam dan bertanya-tanya. Bahkan ibu dari temannya dan tetangga rumahnya sampai heran dan langsung keluar rumah melihat apa sebenarnya yang terjadi.
Temannya menjelaskan,bahwa ini urusan biasa seorang remaja.
Tetanggapun mengerti dan langsung berlalu begitu saja.
Tetapi tidak dengan ibu temannya yang masih bertanya-tanya.-Temannya Anna POV-
Yap gua temannya Anna. Nama gua Mod. Gak usah pake nama panjang yak.
Hari ini memang ada rencana belajar bersama di rumah gua.
Tapi,tadi yang sampai duluan si Anna. Katanya Anna,sahabatnya nanti nyusul,soalnya dia mau ngambil buku dulu.Gua juga udah tau si Anna udah putus sama pacarnya.
Gua sebagai sahabatnya kesellah melihat sahabatnya sedih gitu.Gak lama,kata Anna,sahabatnya sebentar lagi dateng. Ya sudah gua sama Anna nunggu di ujung jalan menuju rumah gua.
Gua juga heran,padahalkan sahabatnya masih jauh di sana. Biarin aja lah. Mungkin udah lama gak ketemu kali yak.
Sahabatnya pun datang,eh si Anna langsung bilang gini "Lu single,gua single". Gua agak kaget si sebenernya. Yang gua bisa cuma bilang "Cieee".
Di rumah gua,si Anna sama sahabatnya langsung buka buku.
Gila nih anak,rajin amat dah. Gua sampe bilang begitu.Belajar di mulai,detik demi detik berlalu,menit demi menit berlalu,jam demi jam berlalu.
Jangan dipikir kami belajar serius yak. Sama sekali gak serius kok. Malah kami foto-foto,curhat,main.Tapi kalau udah masuk jam sholat ya sholat. Tapi gua lagi gak sholat,jadi mereka doang yang sholat.
Setelah sholat selesai,belajarpun mulai kembali. Sampai akhirnya tiba sholat maghrib.
Gua gak tau mereka selesainya kapan. Tapi tiba-tiba ada yang memeluk gua erat sambil menangis.
Ya itu Anna. Gua gak ngerti apa yang terjadi sama dia. Tapi gua berusaha nanya. Dan Anna pun menjawab sambil tersedu-sedu.
Dan apa yang terjadi,ibu gua dan para tetengga pada keluar. Dan bertanya-tanya apa yang terjadi.
Gua jawab aja,biasalah urusan remaja. Tapi ibu gua tetep bertanya-tanya.
Anna masih menangis dalam pelukan gua. Nangis aja An gapapa,basahin aja baju gua.
Gua pun membawa Anna untuk duduk di teras. Terus si Anna nunjukin kelakuan mantannya itu ke gua sama sahabatnya itu.
Sampai gemeteran tangan si Anna megang tuh handphone.
Tapi,yang gua heranin sahabatnya diem aja.Eh tapi gua maklumlah,dia kan cowo pasti belum pernah ngalamin dan gak mungkin juga dia ikut-ikut pelukankan...
Dan akhirnya si Anna berhenti menangis dan akhirnya bisa bercerita ke ibu gua.
Dan kata-kata ibu gua keluar :
"Seharusnya kamu bersyukur,karena sudah di beritahu oleh Tuhan bahwa lelaki itu bukan yang terbaik buat kamu""Dan sekarang kamu masih sekolah,fokus dulu sama sekolah,kalau sudah sukses nanti juga,cowo mah tinggal di tunjuk. Jangan mau kalah sama cowo"
"Dan kalau pacaran jangan terlalu sayang. Sekarang mah pacaran jadiin motivasi dalam belajar"
Kami bertiga hanya bisa diam.
Dan waktu isya sudah tiba.Seperti biasa sholat.
"Ayo sholat dulu biar tenang" lanjut ibu gua.-Temannya Anna POV end-
Kembali ke cerita.
Setelah Anna mengetahui kelakuan mantan pacarnya itu,dia menghapus semua kenangan yang ada di handphone nya. Tangannya masih bergetar karena tidak mampu menghapus semua kenangan yang telah dia jalani selama lima bulan itu.
Tapi akhirnya dia bisa menghapusnya.
Waktu sholat isya pun tiba.
Kami seperti biasa sholat."Ayo sholat dulu biar tenang" Ajak ibu Mod.
Kami sholat seperti biasa,tapi ada yang aneh. Si Anna nya masih sedih. Masih terdengar suara tersedunya sampai ketelingaku.
Sholat pun selesai.
Ibu nya Mod menyarankan Anna untuk menginap di rumahnya. Tapi Anna menolak karena dia takut di marahi oleh ibunya karena belum izin dan memang dia juga harus menjemput ibunya di stasiun.Kami berdua pun berpamitan pada ibu nya Mod dan langsung pulang.
Di langkah awal,kami diam seribu bahasa. Dalam pikiranku,apa yang harus aku lakukan?Tapi beberapa lama kemudian............
Maaf ya kalau cerita
nya gak nyambung. Cerita ini tinggal 1 sub judul lagi lho.
Di tunggu yaak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Air Mata Penyesalan
Teen FictionDimana sahabat yang memiliki perasaan lebih dari sahabat. Dengan kata lain "Ketika sahabat menjadi cinta" atau "Kasih tak sampai" . . . . . Bohong, ketika persahabatan antara perempuan dan laki laki, tanpa ada rasa cinta.