Part 3

61 3 0
                                    

Bianca POV

*tiin* *tiin* tiin*

"Eh bitch! Buruan masuk!" Teriak aurora dari mobil yang di kendarai oleh daffa pacarnya.

"Bima lagi lo sok jual mahal pake gamau bawa adel sama april! Hahaha" saut daffa

"Iya! Jijik tau liatnya!" Kata rora sambil ketawa

Adel dan april pun masuk ke mobil.

"Ror lu duluan aja ke aryo sama bima. Gue mau balik dulu ganti baju."

Dengan anggukan kepala dan klakson mobil daffa pun pergi disusul oleh bima. Ga lama motor dimas pun melaju dengan kencang. Ga mau kalah kevin pun mencoba untuk nyusul dimas.

"Pegangan! Nanti lo jatoh aja!" Teriak kevin.

Dengan enggan gue pun pegangan ke jaket kevin. Mereka terus kebut kebutan berusaha nyusul satu sama lain.

"Kevinn! Pelan pelan! Gue belum mau matii!"

"Santai aja bi! Segini mah biasa!" Saut kevin.

Ga lama kemudian motor kevin belok ke sebuah perumahan. Melewati pos satpam dan beberapa kali berbelok dan akhirnya berhenti di depan rumah berwarna putih hitam yang lumayan besar. Dimas dan kevin pun mematikan mesin motor mereka.

Lexa dan gue pun beranjak turun di susul oleh dimas dan kevin. Lexa pun membuka pagar rumahnya dan masuk.

"Ayo bi langsung ke kamar gue aja. Atau lo mau minum dulu?"

"Ngga lex gausah. Gue lagi ga haus. Kita langsung aja"

Setelah menaiki tangga gue pun jalan di belakan lexa mengikutinya menuju kamarnya yang berada di pojok ruangan. Setelah sampai di kamar lexa pun langsung melempar tas sekolahnya ke kasur dan membuka lemari pakaian.

"Nah sekarang apa yang bisa dipake?" Gumam lexa

"Lo mau pake apa bi?"

"Terserah lo aja deh gue ngikut. Lagian kan lo yang tau suasana disana gimana. Jadi lo yang sesuain aja."

"Hmm apa yaa... Nah! Ini aja nih. Biar matching sama sepatu vans lo. Lo pake kaos vans ini aja, samaa- ini nih coba dulu celananya cukup ga."

"Oke bentar gue coba dulu." Gue pun masuk ke kamar mandi dan ganti seragam gue dengan kaos item dan jeans pendek.

"Udah nih lex. Kaca dimana?"

"Itu disamping lemari." Jawab alex sambil milih baju buat dia pake

"Lex kayanya jeansnya terlalu pendek deh. Ada yang lebih panjang ga?" Tanya gue

"Bentar bentar kayanya ada deh. Nih!"

Gue pun ganti dengan jeans yang lebih panjang 'sedikit'.

"Udah pas kan? Sini jeans yang tadi gue aja yang pake."

"Iya iyaa. Nih."

Gue duduk di kasur sambil nunggu lexa ganti baju dengan kemeja kotak kotak dan jeans pendek. Abis ganti baju dia pun make makeup yang udah berjajar di meja riasnya. Setelah selesai dia pun mengikat rambutnya menjadi messybun.

"Bi tolong pakein gua kuteks yang ini dong"

Dia pun nyodorin kuteks putihnya ke gue. Kira kira 15 menit kemudian pintu kamar alex di ketuk.

"Masuk!" Kata gue

"Lex cepetan udah mau jam 6 nih." Kata dimas

"Hah? Serius jam 6?" Kata bianca

Setelah liat jam di dinding ternyata emang udah jam 6 kurang.

"Wah haha ga kerasa yaa. Ya udah deh bi kakinya gausah. Yuk kita cuss. Bentar gue ambil tas kecil." Kata lexa

"Tas gue gimana?" Tanya gue

"Udah tinggal disini aja. Gampang ada gue ini." Jawab lexa

"Yaudah deh."

----------------------------------------------

Akhirnya kitapun berangkat. Seperti tadi, gue sama kevin, lexa sama dimas. Kevin dan dimas lagi lagi nyoba nyusul satu sama lain. Dan gue cuma bisa pegangan erat ke jaket kevin.

Setiap gue nyuruh dia untuk melanin kecepatan motornya dia selalu bilang 'santai aja bii. Gue udah biasa. Udah bisa control ko. Aman.' Tapi tetep aja gue ga tenang.

Akhirnya motor kevin berenti di depan rumah besar yang di depannya udah penuh sama mobil dan motor parkir. Setelah semuanya turun dari kotor. Alex pun jalan duluan sama dimas diikutin gue dan kevin.

Dari luar sudah terdengar dentuman musik yang kencang. Jantung gue pun mulai berdebar. Berpikir akan seperti apa keadaan didalam.

Setelah masuk, ternyata di dalem udah banyak anak anak seumuran gue yang lagi joget joget nikmatin musik yang diputer.

Semua remaja bercampur disini. Ada yang lagi dance nikmatin musik, kissing di pojok ruangan, minum di sofa, ngobrol, semuanya nyampur disini.

Gue langsung berpikir dalam hati. Apakah gue bisa nyatu di lingkungan yang kaya gini?

"Eh itu dia anak anak pada disana!" Kata dimas.

Kita berempat pun jalan kearah kerumunan anak anak. Setelah sampe ternyata disana ada bima, april, adel, daffa yang duduk sebelahan sama aurora, dan vina yang duduk dipangku aryo.

"Nah kan akhirnya sampe juga kalian. Lama banget sih!" Vina

"Ya biasa lah si lexa.." Saut dimas sambil megang kepala lexa.

"Duduk duduk!" Kata aryo

"Dari tadi pada ngapain aja nih?" Tanya kevin

"Hmm biasa, beer pong, ngobrol, nungguin kalian, sampe daffa sama rora udah balik lagi ke sini. If you know what i mean." Kata aryo sambil kedip genit ke lexa

Gue yang connect pun langsung nutup mulut pake tangan gue sendiri. Lalu duduk disamping kevin dan dimas.

"Santai aja kali bi mukanya gausah tegang gitu haha. Kita ga gigit ko" bisik dimas ke gue

"Gue ga tegang!" Kata gue pelan sambil ngontrol ekspresi.

"Hahaha iya deh iya." Jawab dimas

"Sekarang kita ngapain lagi dong?" Tanya adel

Semua mikir. Dan-

"Truth or dare!" Saut rora

Gue pun langsung diem ga bisa ngomong apa apa.

----------------------------------------------
Oops! Truth or dare🙈 baca terus yaa. Sorry kalo awalannya masih garing. Nanti juga ada waktunya kok dimana ceritanya jadi greget. Dont be a silent reader. Hope you guys like my story. Dont forget to: Comment, vote, and like💖💖

InfinityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang