Randi dan Masa Lalu

33 5 0
                                    

***
Dia Rinay Karina Putri, anaknya teman mamah, sudah lama rasanya aku tidak bertemu dia tapi kemarin adalah pertemuan pertama kita sejak perpisahan yang gak aku suka beberapa tahun lalu. Tapi ada rasa yang aneh saat mata ini berpapasan dengan nya, rasa yang dulu mengakar seakan tak ada lagi. Biasa itu yang aku rasa. Apa karna ada Dinira. Tapi itu tak mungkin deh, aku dan Dinira hanya sebatas sahabat. Sedangkan Rinay dia cewek pertama yang aku suka. Oh yaaa cowok sama Rinay itu siapanya?

***
Ya Randi kini sudah berbaring di kamarnya dengan segala fikiranya tentang Gadis yang dia temui di Restoran yang ternyata adalah perempuan dimasa lalunya. Perempuan yang pernah dia sukai tapi tak pernah dia miliki karna Randi adalah tipe cowok yang perhatian tapi tak mudah mengatakan isi perasaannya. Diselah tidur Randi teringat lagi saat masa bersama sang gadis yang bernama Rinay.

*
"Ran,sini mama mau kenalin kamu sama anaknya teman mama nih."
Sang anak yang baru berusia 10 tahun itu berlari kearah suara mamanya yang memanggil.

"Iya mah"

"Randi ini Rinay Kirana Putri anaknya tente ayu, cantik yaa, dia umurnya lebih tua satu tahun dari kamu loh,ayo sini kenalan"

"Hai, aku Rinay"sang gadis dengan malu-malu mengulurkan tangannya kearah Randi.

"Hai juga,aku Randi Putra Purnama"jawab sang anak laki-laki itu dengan percaya diri ada guratan bahagia terpancar dari wajahnya.

Sejak pertemuan sekaligus perkenalan antara mereka berdua setiap hari mereka selalu bertemu tak jarang Randi atau Rinay saling berkunjung kerumah masing-masing karna orang tua mereka adalah teman.
Banyak hal yang mereka lakukan mulai dari berlari-lari ditaman. Merangkai dedaunan menjadi mahkota, berbasah-basahan saat hujan tiba pun sering mereka lakukan. Namun ada saat dimana situasi mereka sedang bersama yang tidak Randi sukai yaa saat dimana mereka harus berpisah saat itu Randi sudah berusia 13tahun.

Mereka Randi bersama mamanya dan Rinay bersama mamanya juga ada di Bandara.

"Rinay harus jaga kesehatan yaa sayang, jangan telat makan terus jangn lupain tante sarah yaa sama Randi juga"

"Iyaa tante Rinay pasti gak akan lupain tante sama Randi soalnya tante itu udah nay anggap kayak mama nay juga, terus Randi udah Nay anggap kayak adiknya Nay."

"Ran kamu gak mau ucapin selamat tinggal sama Rinay"tanya mama ke Randi yang saat ini hanya berdiri mematung tak bersemangat dan sekarang hanya memilih berlari meninggalkan mereka tanpa mengucapkan apa yang diinginjan oleh mamahnya.

"Loh kok lari sih tu anak. Maklum yaa Nay mungkin Randi masih gak rela kamu pergi soalnya kan dia gak punya teman selain kamu"

"Iya tante gak apa-apa. Bilang aja ke Randi Nay gak akan lupain Randi kok"

Dan ditempat lain dibelakang Bandara Randi sekarang berada. Dia menangis, sedih itu yang dia rasa saat itu harus kehilangan orang yang selalu ada beberapa tahun belakangan. Hari itu adalah hari yang paling tidak disukai Randi. Dan sekarang setelah beberapa tahun kemudian mereka bertemu, sang gadis memamg lebih menawan tapi rasa yang dulu ada seakan pergi bersama hari yang paling dia benci.

***
Randi bangun dari tempat tidurnya dengan mengacak-ngacak rambutnya aaaarg kenapa gue harus mikirn tu cewek lagi!hmmp masalalu biarlah berlalu. Ok bro! Bicara Randi pada diri sendiri.
oh yaa ampun ini sudah jam berapa gue belum ganti baju bro lagi-lagi Randi bicara sendiri, dan ini adalah kebiasaan Randi jangan heran.

___
Maaf cerita ini sepertinya agak gaje yaa..T.T
Tapi makasih buat yg sudah mau membaca..:)
Aku tetap akn lanjutin walau critanya acak heheh:p

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 07, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bukan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang