Hari ini Dinira pagi sekali sudah bangun karna kebetulan hari ini hari minggu dia ada tugas mingguan dari mama nya, ya apalagi kalau bukan beresin rumah. Beda dengan anak gadis yang lain kalau hari minggu begini pasti pada bangun kesiangan atau tidak joging pagi, yaa paling mentok hangeout bareng teman segengnya.
Dinira kembali sibuk dengan aktifitas paginya. Mengambil beberapa alat pembersih dirumahnya. Hari ini mamanya tidak ada dirumah karna ada kerjaan diluar kota untuk beberapa hari jadi secara otomatis Dinira untuk beberapa hari kedepan hanya sendiri dirumah yang tidak terlalu luas ini. Dinira hampir selesai mengerjakan pekerjaan rumahnya tinggal mencuci pakaian saja yang belum dia kerjakan dan sekarang dia mulai mengerjakan hal itu sambil melamun entah apa yang dia pikirkan, mungkin soal kemarin.
Saat Dinira sibuk dengan pikirannya tiba-tiba suara ketukan pintu membuyarkan lamunan Dinira.
Siapa sih,ganggu aja lagi PW juga. Batin Dinira sambil beranjak dari duduknya menuju pintu depan rumahnya"Eh kamu, tumben kesini kenapa?" Tanya Dinira ke orang yang mengetuk pintu tadi yang ternyata Randi
"Mau bantu" jawab Randi sambil menerobos masuk kedalam rumah. Dinira terlihat sedikit bingung
"Keliatannya udah bersi semua kenapa masih perlu bantuan sih, tahu gitu Aku masih nangkring dikasur deh" katanya lagi yang sedikit bete'"Lho siapa yang minta bantuan Kamu coba'? Aku mah anak kuat jadi bisa ngerjain ini semua dengan aman nyaman dan cepat."jawab Dinira dengan pasti
"Ini apa!"sambil menunjukkan Hp nya ke Dinira. Dinira terlihat heran
"Eh, ya apun Ran itu kan cuma status gue aja, gak harus ditanggapin serius keles"
"Tapi Din, bagi Aku itu serius gimana gak kamu itu nulis status yang sama di semua Akun Medsosmu" status apa sih yang ditulis Dinira
"Ini, "help me..siapapun itu Pangeran kek, malaikat kek, atau bidadari sekaligus help me please..lagi butuh bantuan sekarang!" Semuanya kamu tulis di fb, bbm, apalagi tweeter. Mau di komen kamunya gak balas balas, yah aku mau pastiin aja kalau Sa-ha-bat aku gak apaapa""Ish..berlebihan sekali Sa-ha-bat ku ini"ucap Dinira tak kala menekankan kata sahabat
"Terus apa?" Tanya Randi lagi
"Apanya yang apa?"tanya Dinira dengan wajah bingung
"Yah apa yg bisa aku bantu dong Din"
"Hmm..terlambat aku udah selesai, emn belum sih tinggal cuci baju tuh" ucap Dinira berjalan kearah dapur dan menunjukkan jari telunjuknya kearah cucianya yg menggunung entah sudah berapa lama dia tidak mencuci. Dibelakangnya Randi mengekor dan memperhatikan apa yang sudah ditunjuk Dinira tadi.
"yaa ampuun Din ini bajumu semua?sebanyak ini?kamu kok males banget sih, jadi perempuan jangan malas-malas ahk entar dijauhin jodoh loh"seru Randi sambil memasang wajah tak percaya
"ish..kamu kok gitu sih do'ain aku, kalau ada yang suka atau cinta aku dia harus trima aku apa adanya dong"kata Dinira dengan pasti"tapi emang aku males sih..males ngeladenin kamu kalau kamu terus ngoceh yang bakal bikin rugi aku.. Ok!"sambungnya lagi dengan nada jengkel
"Hahaha..itu bukan rugiin kamu malahan aku nasehatin kamu, aku kan Sa-ha-bat kamu"entah kenapa setiap Randi ingin mengucapkan kata sahabat dia ingin menekankan kata itu"udah ah ayo cepat kerja biar cepat beres"sambungnya lagi dengan tangan yang kini sudah cemplung keair cucia Dinira
"Kamu beneran pengen bantu?"tanya Dinira yang melihat sahabatnya itu kini sibuk dengan air sabun serta busa-busanya
"Iya,ayo!"ucap Randi pasti
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Dia
De TodoKetika Tuhan menciptakan Manusia sudah di takdirkan untuk bersama walau kadang Dia yg kita inginkan tak sejalan dengan yang Tuhan berikan..