TWO

416 23 0
                                    

"Dia sangat mirip dengan Niall"seruku saat menggendong bayi mungil bernama Steve. Mata birunya Niall dan rambut cokelat serta hidungnya Sherly diwariskan langsung pada wajah Steve. Sungguh perpaduan yang indah.

"Iya kau benar. Bahkan menurutku matanya jauh lebih indah dari milik Niall"jawab Sherly di sebelahku. Steve sangat tenang di dalam gendonganku, ia sama sekali tidak rewel atau menangis. Padahal ini baru kedua kalinya aku menggendongnya setelah sepulangnya dari rumah sakit. Karena proses persalinannya normal, tidak butuh lama seorang ibu pulih kembali setelah persalinan. Jadi cukup dua hari dirawat, dokter menyatakan Sherly sudah boleh pulang sejak kemarin.

"Oh ya, terima kasih kau bantu carikan nama untuknya. Aku menyukai nama Steve yang kau usulkan"lanjutnya lagi. Lantas aku tersenyum merasa senang. Sebenarnya tidak butuh waktu yang lama ketika aku mendapatkan nama itu. Saat dalam pesawat menuju London tiba-tiba saja aku teringat semasa kecil dulu aku ingin memberi nama 'Steve' kelak mempunyai anak nanti. Lantas aku jadi teringat alasan bodoh dibalik nama itu yang membuat aku tersenyum geli. Sebenarnya nama 'Steve' itu ku ambil dari nama kakak kelas satu tingkat diatasku yang dulu aku taksir sewaktu duduk di sekolah dasar. Ia amat pintar, baik dan tampan membuat banyak gadis-gadis kecil menyukainya. Jadi saat itu ku pilih nama 'Steve' karena berharap kelak anakku nanti seperti dia.

"Aku kurang menyukai nama itu, Charlotte! Tak ada nama lain selain Steve apa?!"seru Harry tiba-tiba membuat aku dan Sherly meliriknya. Ia datang membawakanku segelas orange juice dan cemilan lalu duduk di sebelahku.

"Kau membenci nama 'Steve'?! Memangnya ada apa dengan nama itu?" tanya Sherly yang tidak mengerti. Aku pun menghela nafas panjang mengerti maksud yang ditujunya.

"Aku tidak membencinya hanya kurang menyukainya"

"Oh, ayolah Harry. Itu hanya sebuah nama, mau sampai kapan kamu berpikir aku masih menyukai teman semasa kecilku itu. Kecemburuanmu sungguh tidak beralasan"kataku. Kulihat Sherly tidak mengerti dengan yang aku dan Harry perbincangkan.

"Tapi kenapa tiba-tiba kamu mengingatnya?! Bahkan sampai kamu tersenyum geli di pesawat. Selama di pesawat aku terus memerhatikanmu tahu?!"

Aku memutarkan kedua mataku,"Kamu memerhatikanku? Ya ampun! Aku hanya teringat kelakuan-kelakuan bodoh yang aku lakukan semasa kecil itu saja wajar kan kalau aku tersenyum geli"balasku, kemudian Sherly mengambil alih Steve dan membawanya masuk ke dalam kamar. Ku rasa ia ingin menjauhkan Steve dari perdebatan bodoh dan tidak penting ku dengan Harry. Lagi pula tidak bagus untuk perkembangannya juga kan?!

Tak lama kemudian Sherly kembali dan duduk di sebelahku,"Jadi nama yang kau usulkan untuk bayiku itu nama teman kecilmu dan Harry cemburu karena kau mengingat namanya, Charlotte?"tanya Sherly dan aku mengangguk.

Ia pun menepuk keningnya,"Sungguh menggelikan kalian berdua. Itu hanya masalah sepele dan lagi pula banyak di dunia ini yang bernama Steve. Kau berlebihan, Harry"

"Baiklah iya-iya. Aku minta maaf, aku yang salah. Ugh, laki-laki memang selalu salah di mata perempuan"aku dan Sherly terkekeh geli dengan pernyataan Harry. Ia mengalah daripada harus berdebat dengan dua orang wanita yang sudah pasti memegang prinsip 'wanita selalu menang dan tidak pernah salah'. Ia pun kembali pergi bergabung dengan Zayn, Liam, Niall dan Louis mendirikan sebuah tenda untuk pesta barbeque nanti malam di halaman belakang sedangkan Perrie, Danielle dan Eleanor berbelanja di supermarket untuk kebutuhan nanti malam.

"Charlotte, apa kau sudah tahu sebentar lagi One Direction akan kembali pergi tour?"

"Ya, aku sudah tahu" ku benarkan posisi dudukku menghadap Sherly. Ia tampak seperti sedang berpikir,"Ada apa?"tanyaku.

"Kau akan ikut dengan Harry atau tetap tinggal di rumah?"

"Aku belum tahu untuk itu. Sebenarnya aku ingin di rumah dan bekerja untuk mengisi waktu luangku. Awalnya Harry menolaknya dan memaksaku untuk ikut dengannya tapi entahlah ia akan memikirkan kembali permintaanku"kataku.

The Our LifeWhere stories live. Discover now