Semakin hari Harry disibukkan dengan jadwal manggung di berbagai kota dan stasiun tv hingga ia selalu pulang larut malam. Ia menjadi merasa bersalah pada Charlotte yang harus mengurus Aiden sendirian. Tak jarang ia menemukan Charlotte tertidur di sofa karena kelelahan sewaktu menunggunya pulang. Pekerjaannya menyita banyak waktunya sehingga pertemuan dengan Charlotte hanya sewaktu sarapan pagi. Itu membuatnya frustasi dan tersiksa.
"Hai, sayang.. hari ini aku akan pulang lebih cepat..."kata Harry di sebrang sana dalam pembicaraannya dengan Charlotte di telepon. Charlotte tersenyum begitu senang mendenganya.
"Sungguh? Kalau begitu cepatlah pulang. Aku merindukanmu"
"Aku juga, sayang. Malam ini kita makan malam di luar ya, aku jemput pukul 7 malam.."
"Siap, Captain!"serunya dibarengi tertawa terkekehnya bersama Harry. Lalu pembicaraanya di telepon berakhir, Charlotte kembali menemani Aiden bermain dengan mainannya. Berhubung waktu sudah menunjukkan pukul lima sore, Charlotte segera menggendongnya untuk dimandikan dan bersiap-siap untuk makan malam nanti. Tak lupa juga ia mempersiapkan diri sebelum Harry dating menjemputnya dan Aiden. Bisa dibilang ini kali pertamanya mereka makan malam di luar bersama Aiden. Jadi terasa special.
TIN.. TIN..
Suara klakson dan deru mesin mobil terdengar familiar di telinga Charlotte, dapat dengan mudahnya ia tahu Harry sudah datang. Ia memoles lipstick berwarna red classic di bibirnya untuk terakhir kalinya, lalu segera keluar bersama Aiden. Ia memakai gaun berwarna merah pendek sedengkul sedangkan Aiden ia pakaian jas yang dijahit khusus untuknya. Untuk kesekian lainnya Harry tampak dibuat terpesona dengan riasan dan gaun yang dipakai Charlotte beda dari biasanya. She's on fire!
"Waaaw, you look so hot and on fire, babe.. And–" ucapnya lalu mendekat pada Charlotte lalu mencium bibirnya.
"And what?"
"And it makes turn me on.."ia langsung mendapat tinjuan di lengannya dari Charlotte.
"Enough, okay! Ayo, jalan. Mau sampai kapan kamu godain aku terus?!"
"Baiklah, ayo kita berangkat sekarang!"
Harry membawa Charlotte dan Aiden ke restoran ala Italia yang cukup terkenal dan terlezat di Inggris, Bel Canto Restaurant. Semua selebritis, pejabat dan orang-orang penting lainnya pernah mencicipi betapa lezatnya masakan di restoran ini.
"Tumben sekali kamu bisa pulang cepat hari ini? Memangnya ada apa?"Tanya Charlotte pada Harry disela-sela makannya.
"Tidak ada apa-apa. Cuma ada perubahan jadwal manggung saja hari ini. Jadi aku ingin kita pergi keluar malam ini, aku merasa bersalah meninggalkanmu dan Aiden terus di rumah beberapa minggu belakangan ini. Maafkan aku.."jawab Harry dengan nada menyesal tapi malah ditanggapi sebaliknya oleh Charlotte. Ia tersenyum geli menahan tertawa,"Kenapa kamu mesti minta maaf?"
"Aku kan– Hei, aku sedang bicara serius, Charlotte. Jangan seperti itu ah!"Harry memanyunkan bibrnya berpura-pura marah.
"Kamu tak perlu meminta maaf, Harry. Aku mengerti pekerjaanmu yang sangat sibuk dan sebelumnya aku sudah sering ditinggal pergi kerja denganmu jadi aku sudah cukup terbiasa oleh itu. Dan juga dengan kamu memberi tahu kabarmu melalui telepon itu sudah cukup membuat aku tenang.."
Harry tersenyum lega mendengar pengertian istrinya itu, tapi ia tidak tahu bahwa sebenarnya dibalik rasa tenangnya Charlotte masih ada rasa ketakutan pada Harry jika nantinya ia mengulang kesalahannya lagi. Ia takut Harry akan pergi meninggalkannya lagi seperti dulu.
Suara deringan telepon masuk di handphone Harry yang sedikit menganggu makan malam mereka. Harry segera mematikan handphonenya setelah melihat nomor telephone yang sudah familiar menerornya beberapa minggu belakangan ini.

YOU ARE READING
The Our Life
FanfictionBUKU KETIGA DARI "THE TRUE LOVE" Kebahagiaan kembali mengisi dalam kehidupan Harry dan Charlotte setelah kembali bersama dan mereka berpikir semua masalah telah berakhir. Namun tanpa mereka sadari terdapat suatu fakta yang tersembunyi datang membu...