Keenam

759 59 2
                                    

(Nama kamu) kini sedang berjalan dikoridor sekolah, tak jarang (nama kamu) mendapat sapaan dari siswi yang sedang berdiri dikoridor. Hal ini membuat (nama kamu) heran sekaligus risih.

" (nama kamu)! " panggil Amanda yang berdiri dihadapannya, namun jaraknya sekitat 6 meter. Dengan segera (nama kamu) menghampiri Amanda dan langsung menyeretnya.

" (nama kamu) lepasin dong, sakit tau! " rintih Amanda, lalu (nama kamu) melepaskan genggamannya.

" Amanda, lu udah bocorin ya kalau gue adiknya Aldi? " Amanda mendelik.

" What? Gua? (Nama kamu) Maldina Siregar yang cantik yang imut, gue gak pernah ngebocorin kalau elo itu Adiknya Alvaro Maldini Siregar. Bukannya elo yang ngundang temen-temen datang kepesta elo? " ujar Amanda dengan nada lembut. (Nama kamu) saat ini cengengesan dan Amanda menatap datar (nama kamu).

" Oh iyaya " lirih (nama kamu)

" (nama kam) salamin gue ke Iqbaal ya? Please... " Amanda memasang wajah melas sambil memegang tangan (nama kamu)

" Gue gak bisa janji, tapi entar gue usaha'in ya Man? " ujar (nama kamu). Amanda langsung memeluk (nama kamu).

" Thanks sahabat gue yang paling cantik!! "

" Giliran ada maunya muji-muji gue, kemaren lo kemana hah? "

***
Iqbaal kini duduk dibangku penonton melihat orang yang sedang bermain basket. Tak disangka Iqbaal tersenyum sendiri sambil memainkan jari-jarinya.

" Iqbaal " panggil Dianty yang baru saja duduk disamping Iqbaal sambil menepuk bahu Iqbaal pelan.

" Eh Dianty, kenapa? "

" Baal kamu tadi dicari'in sama Namira diperpus " Iqbaal langsung menepuk jidatnya lalu langsung berdiri.

" Thanks ya ty, gua keperpus dulu " Dianty menangguk dan Iqbaal langsung berjalan kearah perpustakaan. Dianty menatap punggung Iqbaal yang semakin menjauh.

" Sampe kapan gue mendam perasaan ini? " gumam Dianty.

***
" Iqbaal lo tau gak sih gue nungguin elo sampe lumutan! " bentak Namira sampai-sampai orang yang berada diperpus menatap Namira dan Iqbaal.

" Ya maaf gue lupa " Namira membelalakan matanya dan langsung menatap Iqbaal dengan tatapan membunuh.

" Lo gak bisa ngehargain waktu baal! " setelah mengucapkan kata-kata itu, Namira langsung meninggalkan Iqbaal.

" Yah yah, Nam Namira! " panggil Iqbaal namun tak digubris.

***
(Nama kamu) kini berdiri didepan gerbang sekolahan Aldi. Tak jarang siswa yang lewat menatap (nama kamu) tanpa berkedip.

" (Nama kamu)! " panggil Aldi dan langsung menghampiri (nama kamu).

" Kak temenin gua sebentar ketoko buku ya? " Aldi mengangguk dan langsung merangkul adiknya menuju mobil.

***
(Nama kamu) kini mencari buku yang akan dibelinya. Aldi kini mengeluarkan I-phone nya dan memotret adiknya.

" Kak yok kita kekasir " Aldi menatap adiknya lalu mengangguk setuju dan mereka berjalan kearah kasir. Saat di kasir Aldi tak sengaja melihat Zidny yang mengantri di Kasir.

" Zidny! " sapa Aldi, Zidny langsung menatap kearah Aldi dan langsung tersenyum.

" Eh Aldi, apa kabar? " tanya Zidny.

" Baik kok, lo sendiri? " tanya Aldi balik.

" Sama kek elo " (nama kamu) yang melihatnya mendengus sebal.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 05, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

 Friendzone - CJRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang