Part 10 (Kepergian Lyla dan Dinginnya Ricky)

27 1 0
                                    

Waktu berjalan semakin dekat tidak terasa ujian semakin dekat, sekitar 2 minggu lalu, menjelang ujian ini aku dan ricky sibuk mempersiapkan ujian, btw belakangan ini komunikasiku dengan danny semakin intens, ternyata dia sosok yang menyenangkan dan sifatnyapun tidak jauh berbeda dengan ricky mungkin yang membedakan kalau ricky kelihatan lebih sederhana kalau danny dia sudah terbiasa dengan kehidupannya yang serba mudah dengan fasilitas keluarganya, tapi untuk sifat yang lain semuanya mirip dengan ricky aku seperti melihat pula sosok ricky didiri danny, dan dia pun dapat membuat aku nyaman berada didekatnya, danny selalu memperlakukan aku seperti wanita paling special dihidupnya, dan rickypun ternyata bisa berteman baik dengan danny. Aku senang atas itu semua. Tapi satu yang tidak menyenangkan akhir akhir ini aku melihat kondisi lyla sepertinya semakin menurun lyla lebih sering terlihat pucat dan sering beberapa kali pingsan, aku khawatir dengan keadaannya.

Tok tok tok "cinta cinta"

"iya ma kenapa, kayanya buru buru banget"

"sayang, itu keluarganya ricky lagi panic bgt sepertinya terjadi sesuatu sama lyla, tadi ricky kesini minta tolong papa, dan papa udah kesana, kamu mau ikut mama kesana ngak?"

"yaudah ayo ma"

Aku segera mengambil sweterku karna saat ini aku hanya mengenakan baju tidur dan segera bergegas menuju rumah ricky, benar kata mama keluarga ricky sangat panic, dan sepertinya lyla mau segera dibawa kerumah sakit, karna aku melihat ricky segera memanasi mobilnya, aku tidak berani menegur ricky karna kelihatannya dia sangat sibuk malam ini, tak lama papa ricky keluar dengan menggotong lyla masuk kedalam mobil, mama ricky sudah menangis dari tadi, dan tak lama papa pun keluar dan aku segera berlari ke papa.

"pa lyla kenapa pa?"

"lyla ngedrop sayang sekarang mau dibawa kerumah sakit, papa juga mau ikut antar kerumah sakit ya sayang"

"papa aku ikut ya"

"aduh sayang ngak bisa papa buru buru, kamu nyusul aja ya minta anterin mama, lagian kamu juga masi pake baju tidur sayang, ganti baju dulu baru nyusul kerumah sakit ya, papa mau langsung berangkat mau ngambil kunci mobil"

"yaudah deh iya pa" akhirnya akupun menuruti papa, dan mau mencoba meminta mama untuk mengantarku.

"ma, mama mau kan anterin cinta kerumah sakit ma, aku mau liat lyla ma, aku khawatir, mau ya ma?"

"ehmm tapi kamu ganti baju dulu ya sayang karna ini udah malem kamu pake jaket ya nanti malah kamu yg sakit sekalian juga kamu siapin jaket buat ricky karna kamu liat sendiri kan tadi dia buru buru sekali sampai hanya keluar menggunakan kaus dan celana pendek"

"iya ma, yaudah aku ganti baju sekarang ya"

"yaudah iya, mama juga mau siapin mobil dulu" akhirnya akupun segera berganti pakaian dan tak lupa menyiapkan jaket untuk ricky. Setelah selesai aku segera menyusul mama kebagasi karna sepertinya mama sudah menunggu. Mobil mamapun melanju melewati jalanan kota dimalam hari, ini sudah sangat larut jadi jalanan sangat sepi Cuma butuh waktu 10 menit kami sudah sampai dirumah sakit, aku dan mama menuju keruang unit gawat darurat karna menurut informasi papa, lyla dilarikan keruang itu, dan akupun melihat mama ricky terus menangis, yang sedang ditenangi oleh papanya ricky, aku melihat ricky duduk dibanggu ruang tunggu dengan menunduk, aku ikut khawatir dengan keadaan lyla, apa dia baik baik aja didalam sana, apakah sudah sangat parah penyakitnya. Kuputuskan untuk menghampiri ricky, dan kuletakan jaket dipunggungnya, dan duduk disampingnya ricky sepertinya menyadari keberadaanku dan dia menoleh kearahku.

"disini dingin ky, lebih baik lo pake jaket"

"ta, kok lo bisa disini ini udah malem"

"gue dianter nyokap ky, gue juga khawatir sama lyla"

RahasiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang