Chapter 2 : Perasaan Yang Terluka

118 9 10
                                    

Kuhempaskan tubuhku di ranjang berwarna hijau tosca milikku yang dibeli oleh ibuku. Tapi ibuku meninggal 10 tahun yang lalu dan sehari sebelum aku ulang tahun. Lalu dilanjutkan oleh ayahku yang meninggalkanku karena kecelakaan saat ingin menjemputku pulang dari sekolah. Tragedi yang sangat mengerikan.

Sungguh bahkan membayangkanya saja sudah membuatku susah tidur untuk malam ini. Jadi singkatnya saja... akan kuperkenalkan diriku

Namaku Willhem Allyera Flatson. Sekarang umurku 18 tahun. Aku tidak kuliah lebih tepatnya sekarang aku bekerja, tidak lebih pantasnya lagi mengekspresikan diriku dalam sebuah novel. Ya hanya itu yang bisa kulakukan. Aku tinggal di sebuah rumah peninggalan orang tuaku. Tidak ada beras di rumahku karena aku benci yang namanya memasak, jadi aku lebih suka makan di tempat lain atau rumah makan.

*Kring* *Kring*

Aku tidak ingin mengangkat telepon itu karena pasti dari orang yang tidak ku kenal. Hampir dari semua orang yang mengenaliku, mereka mengira aku ini 'BISU', manusia yang disingkirkan dari kehidupan mereka karena tidak bisa berkomunikasi dengan sesama secara baik baik

Aku melamun selama 5 menit. Jadi bisa dikatakan orang yang menelponku sudah menggulang hingga 3 kali. Jail ya~? Haha

Siapa yang menelfonku malam malam begini? Ya jam menunjukkan pukul 21.30 WIB.

Teman? Jangan bercanda! Aku hanya berkomunikasi dengan temanku yang sudah lama mengenalku dan orang yang tau rahasia masa kecilku jadi tidak mungkin dia temanku

Penggemar karena novel? Apa kepala kantorku membocorkan privasiku? Tapi beliau pasti akan meminta izin dulu padaku sebelum membeberkan hal semacam itu

Penguntit? Ya akhir akhir ini aku merasa diikuti seseorang tapi apa mungkin?


Andrew

Siapa dia? Apa aku mengenalnya atau jangan jangan laki laki yang menemuiku dan berdebat denganku waktu itu?

Aku bingung harus mengangkatnya atau membiarkannya? Setelah kejadian yang kualami tadi aku jadi takut

***
Dia ingin mengajakku kemana? Dia menarik tanganku dengan keras sehingga aku sedikit meringis

Dia menarikku sampai di taman cafe yang kudatangi bersama Delia tadi. Sekarang kita di bawah pohon berdaun hijau, bunga berwarna merah muda, dan rumput rumput hijau di bawah kakikku itu juga terlihat indah. Ya bergerak mengikuti arah angin dan sedikit menggelitik bagian bawah kakikku

"Pemandangannya indah bukan?" Kata laki laki itu sembari duduk diatas rumput

Aku hanya terdiam tanpa menjawab pertanyaanya.

"Lo seriusan bisu ya?" Tanyanya dengan serius menatap wajahku

'Apa dia penasaran' batinku

"Hmm.. lo harus tarik napas untuk menjawab pertanyaan gw barusan?" Tanyanya sambil nyengir kuda

Aku tetap terdiam

"Lo bikin gw bete serius..." katanya dengan kesal

Ya! Itu yang kuharapkan darimu. Aku ingin kita berhenti berbincang dan kembali ke urusan masing masing

"Oke gw akhiri pembincangan ini nama gw An..." kata katanya terpotong akibat pesawat yang terbang diatas kami berdua. Ya, btw cafe ini deket banget ama bandara

"Dan gw ajak lo berbincang karena gw kasihan ama hidup lo"

Kasihan?

"Dan gw juga sejujurnya gak mau ikut campur ama urusan lo tapi... karena lo orang yang istimewa jadi gw mau lo ubah tingkah laku lo yang dingin biar fans lo makin sayang ama lo"

Fans? Maksudnya apa?

Aku mengambil kertas dari buku kecil bermotif bunga sakura berwarna pink yang kukalungkan agar lebih gampang untuk berkomunikasi

Fans? Maksudnya apa?

"Cih lo polos bener ya!" Katanya nyengir dan mengelus pucuk rambutku

Apa yang barusan dia lakukan?

*Syut*

Dia menarikku,mendekapkan ku ke pelukanya

"Hei... ada yang ingin gw omongin"

"Gw suk..."

{ ini kejadian pas Andrew tarik Allyera keluar dari cafe}
***
Baca cerita teman aku juga ya Camellav_

Vote dan commentnya masih di tunggu
Sorry ceritanya ngegantung

Tunggu chapter 3 nya ya

Chapter 3 : Laki laki itu?


My Ice PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang