Suara dering alarm yang sangat keras membuat Karin terbangun dari tidur nyenyaknya. Karin mencoba membuka matanya agar bisa melihat cahaya matahari yang terpancar dari sela-sela jendela kamarnya.
"Pukul 6, not bad lah. Oke Karin tunjukkan semangat pagimu! Demi Alvin! Ups.." Karin mulai ngelantur tidak jelas, ia pun bergegas untuk siap-siap pergi ke sekolah.
30 menit kemudian ia sudah siap dengan seragam yang rapi dan rambut coklat sepinggangnya ia biarkan tergerai begitu saja.
'Perfect!' batin Karin saat melihat pantulan dirinya di cermin. Ia pun segera turun ke bawah untuk sarapan bersama Mama, Papa dan Kak Dannis.
"Morning semuanyaaaa" sapa Karin dengan semangat kepada seluruh penjuru rumah.
"Berisik lo alai" dengus Kak Dannis kesal.
"Diem lu"
"Lu yang diem"
"Lu"
"Ih nyolot, lu yang diem"
"Lu"
"Lu"
"Stooooooop" teriak Mama menggelegar menghentikan perdebatan tidak jelas antara Karin dan Kak Dennis.
"Nyebelin lu bego" ucap Kak Dannis sinis kearah Karin.
"Eh Dannis kamu gak boleh gitu sama adek kamu sendiri!" kata Mama memberi nasehat kepada Kak Dannis. Rasain!.
Tanpa aba-aba lagi, Karin pun segera melahap nasi goreng buatan Mamanya. Setelah selesai sarapan, Karin berpamitan kepada Mama dan Papanya.
"Karin berangkat dulu ya Ma, Pa. Assalamualaikum"
"Hati-hati ya. Waalaikumsalam" jawab Mama dan Papanya bersamaan.
Ketika Karin mengeluarkan mobilnya dari garasi, tiba-tiba saja ia seperti melihat seorang laki-laki yang sangat familiar.
Dengan penasaran ia pun membuka jendela mobil karena ingin melihat dengan jelas wajah laki-laki tersebut. Ketika laki-laki itu menghadapnya..
"ALVIN?!" Karin memekik kaget dengan apa yang dia lihat.
Merasa dirinya terpanggil, Alvin pun menoleh ke sumber suara dan menatap Karin dengan tatapan terkejut. Alvin menuju mobil Karin dengan wajah yang sulit diartikan.
"Lo tinggal disini juga?" tanya Alvin kepada Karin yang masih syok dengan kejadian ini, Lebay.
"Iya, lo baru pindah?" tanya Karin yang sudah terlihat biasa saja.
"Yap, tadi malam gue baru pindah kesini. Oh pantesan tadi malam gue kayak familiar sama cewek yang duduk di balkon sendirian hahahaha. Ternyata elo" jelas Alvin sambil terkekeh.
'Omg! Itu kalimat terpanjang dari Alvin kepadaku, oke fokus Rin fokuus. Itu dia ketawa? ganteng bangeeet' batin Karin.
"Ehm gue duluan ya Rin" lanjut Alvin dan dijawab oleh anggukan kecil dari Karin.
Ketika Alvin sudah tidak terlihat lagi dihadapan Karin..
"OH MY GOSH! G A N T E N G MAXIMAL!" teriaknya dari dalam mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hujan
Teen FictionAku menyukai suara rintikan hujan, aku merasa nyaman. Aku menyukai mu, seperti aku menyukai hujan.