Part 2

262 16 0
                                    

"Ka..kazune?" Aku lalu mulai melepaskan diri dari Kazune dengan hati-hati agar ia tak terbangun. Kuperhatikan wajahnya. Manis. Ya, manis. Tiba-tiba ada suatu getaran. Hpnya bergetar. Seketika saja ia bangun.
"A-a-a-apa yang kaulakukan padaku! Dasar mesum!"
"Apa kau bilang? Aku mesum? Kau yang memelukku. Lagian tadi aku hanya ingin memberikan selimut padamu"
"Mesum!"
"Ah, terserahlah"
Kazune lalu melihat email yang masuk ke hpya. Ternyata dari Himeka. Ternyata Himeka demam dan memintanya untuk pulang.
"Himeka demam, dan dia memintaku untuk pulang"
"Tapi diluar sedang hujan lebat"
"Dia sedang sakit, aku khawatir"
"Pulanglah"
'Kau?"
"Ah, aku tak apa"

Setelah kepulangannya, listrik pun hidup. Menurutku kedatangannya membawa sial.

Pagi yang cerah. Aku segera melangkahkan kaki ke sekolah elit itu. Sekolah itu terdiri atas beberapa bagian, yaitu kelas regular, kelas internasional dan kelas artis. Dulu aku di kelas internasional, namun sekarang aku pindah ke kelas regular karena keterbatasan biaya.
"Karin!"
"Ah, Miyon. Selamat pagi"
"Selamat pagi juga Karin. Kau sudah siap pr belum?"
"Ha? Pr? Pr apa? Setahuku tidak ada pr"
"Fisika halm 128 nomor 1-25, Karin"
"Hwaaaaa...! Aku lupa!"
*bel berbunyi*
"Bagaimana ini Miyon, bel sudah berbunyi"
"Hah, Karin. Mau bagaimana lagi, sudah terlambat. Tidak mungkin Kau bias menyalin prku ini. Terima nasib sajalah"
"Iya, kau benar"

"Selamat pagi anak-anak. Kumpulkan pr kalian! Bagi yang tidak mengerjakan, silahkan keluar dan bersihkan perpustakaan"
Hah! Sepertinya ini adalah hari sialku. Lagi-lagi aku dihukum karena tidak mengerjakan pr. Segera aku menuju perpustakaan. Perpustakaan yang hanya khusus anak internasional dan anak regular. Biasanya jam pertama seperti ini belum ada siswa yang datang, Tapi, aku mendengar langkah kaki. Hantu kah itu? Aku jadi merasa takut. Aku berjalan menulusuri seluruh perpustakaan. Dan yang kutemukan adalah seorang berambut pirang dengan kerennya membaca buku.
"Ka...Kazune?"
"Karin? Kenapa kau ada disini?"
"Aku disini karena...karena..."
"Karena apa? Dihukum? Karena tidak siap pr? Uh, memalukan! Dasar pemalas!"
"Apa kau bilang? Dengar ya, aku bukan pemalas, aku hanya lupa! Lalu, kenapa kau ada disini? Dikeluarkan dari kelas ya?"
"Jangan seenaknya menuduh, aku bukan pemalas sepertimu. Kami hari ini ke lab biologi. Aku kesini hanya ingin menambah wawasan tentang hewan yang akan kami bedah"
"Hewan apa?"
"Serangga. Sudahlah, jangan bertanya lagi padaku, aku mau membaca"
"Tapi, buku yang kau baca bukan tentang bolos kan? Mengakulah!"
"Bukan, sudahlah, kerjakan pekerjaanmu!"
"Tolong pegang tangga ini ya, aku mau membersihkan buku yang diatas. Pegang yang erat ya!"
"Baiklah. Merepotkan."
-beberapa menit kemudian-
"Hoy! Karin! Kau lama sekali!"
"Tunggu, ada bagian yang sulit dibersihkan" jawabku pada Kazune yang tidak sabaran itu. Ternyata ada serangga di sela-sela buku.
"AAaaaaa!" Seketika Kazune kabur dariku, sehingga tangganya bergoyang dan aku hampir jatuh .
"KAZUNE!
"Jangan memanggil nama orang dengan berteriak. Dasar tidak sopan!"
"APA KATAMU?!"
"Ah, Kazune. Akhirnya aku menemukanmu juga" sahut Himeka yang tiba-tiba datang untuk menjemput Kazune"
"Hi...Himeka, aku disini saja"
"Tidak bisa! Ayo Kazune! Karin, kenapa kau disini?"
"Dihukum"
"Sudah dulu ya Karin"jawab Himeka sambil menyeret Kazune.
"Dasar aneh" jawabku dalam hati.
Teeeet!
Tanpa terasa bel pulang berbunyi, tanda saatnya aku harus bekerja. Hah! Dunia ini penuh liku-liku.
"Karin-chan!" seru Himeka padaku
"Ah, Himeka-chan" jawabku sembari tersenyum padanya.
"Ayo, pergi ke café bersama!"

Normal POV
-at Kahika Café-

"Karin, ini untuk meja 5, ini untuk meja 3, ini untuk meja 12. Cepat antar!"
"Baik, Kazune!" Jawab Karin sembari berlari mengantarkan pesanan pelanggan.

Beberapa saat sebelum café tutup, Karin pingsan di toilet.
"Kazune!"
"Iya Himeka, ada apa? Aku segera kesana" sahut Kazune sambil berlari karena kaget.
"Ka...Karin! Himeka, dia kenapa?" Tanya Kazune dengan cemasnya.
"Entahlah Kazune. Aku menemukannya sudah dalam keadaan seperti ini. Badannya panas. Sepertinya dia demam"
"Utung saja café nya sudah tutup. Kita bawa saja dia kerumah. Himeka, kau tutup cafénya. Aku akan menggendongnya kerumah"
Setelah Himeka menutup cafénya. Kazune dan Himeka pulang dengan terburu-buru

Kazune's POV

Dia demam, pasti karena terlalu lelah dan akhirnya terjatuh pingsan. Mungkin dia belum terbiasa dengan pekerjaan berat seperti ini. Apalagi café kami akhir-akhir ini semakin ramai saja. Aku bisa merasakan dengus nafasnya. Dengusan nafas yang dapat membuatku merasa nyaman. Akh! Sial! Apa yang sedang kupikirkan! Harusnya aku memikirkan bagaimana agar bisa cepat sampai dirumah. Setelah beberapa menit kemudian, akhirnya kami ampai juga dirumah.
"Selamt datang Tuan muda" ambut Kyuu-chan setibanya kami di rumah. Dia adalah pelayan dirumah ini. Dia sudah bekerja dari sebelum aku lahir.
"Kyuu-chan, cepat buka pintu kamarku. Siapkan obat demam, bubur, juga kain kompres. Cepatlah!"
"Baik, Tuan Muda"
"Kazune, badan Karin panas sekali"
"Iya, pasti di kelelahan. Himeka, aku besok tidak sekolah"
"kenapa? Kau ingin merawat Karin?"
"I...iya. Dia kan sedang sakit, lagiankan tidak baik meninggalkan tamu sendirian"
"Haha... Kazune, kalau Karin tidur di kamarmu, kau tidur dimana?"
"Aku tidur di sofa saja. HImeka, kau makan duluan saja"
"Tuan muda, ini obat dan buburnya"
"Terimakasih"

aku langsung ke kamarku. Ah, belum sadar juga dia. Aku lalu mengambil minyak kayu putih dan mengoleskannya pada hidungnya. Dan akhirnya dia sadar juga.
"K...Kazune? Aku dimana? Kenapa aku bisa ada disini?"
"Cerewet. Sudah, jangan Tanya, makan saja dulu bubur ini, lalu minum obat ini!"
"I...iya"
Setelah beberapa menit kemudian Karin akhirnya sudah selesai memakan bubur dan obatnya.
"Sudah selesai"
"Berbaringlah, aku akan mengompresmu. Tidurlah selagi aku mengompresmu"
"Kazune"
"Iya, apa?"
"Terimakasih ya"
"Eh?"

TBC

Next Chapter:
Kazune tertidur bersama Karin. Kazune meminta Karin menjadi pelayan pribadinya. Apakah Karin akan menyetujuinya?

CAFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang