Lupain Gue!

636 17 1
                                    

Rasanya waktu berjalan dengan cepat bagi Abrisam. Dia sekarang telah sampai diCaffe Sekolah. Yah, sebenarnya Abrisam benar benar malas untuk bertemu Maudy, namun dia telah berjanji, dan janji adalah utang. Itulah prinsip Abrisam.


"Sam!" seru Maudy yang telah menunggu sedari tadi dimeja paling sudut caffe dekat kaca besar yang langsung memberikan view jalanan diluar.

Abrisam duduk bergadang hadapan dengan Maudy dan tanpa basa basi meminta Maudy untuk segera mengatakan apa yang ingin dia katakan.

"Maaf atas kejadian beberapa bulan lalu" Maudy tertunduk, kedua ibu jari tangannya sibuk bermain, dia gugup untuk menjelaskannya pada Abrisam.
"Gue gak bermaksud ninggalin lu tanpa ada kata putus dan sebenarnya..."

"Bohong!" seru Abrisam memotong kalimat Maudy dan membuatnya mendongak, cowok itu memalingkan wajahmu menatap jalanan yang sedang macet "kalau emang lu gak ada maksud, kenapa tidak pernah memberi kabar?"

"Gue udah ngelupain semuanya, Maudy. Gue juga udah anggap dulu kita gak ada hubungan apa apa" lanjut Abrisam

Mendengar itu Maksud terisak, bibirnya tak mampu lagi melanjutkan penjelasannya.

"Jauhi gue, anggap gue sebagai temen sekolah lu aja, lupain yang lalu karena gue udah ngelupain lu. Dan soal maaf, gue udah maafin lu sekuat yang gue bisa"

Abrisam berdiri dari kursinya, mengambil kunci motor yang ada di atas meja, "Gue pamit yah.. Gue harap lu bisa ngertiin gue" Lanjutnya dan pergi meninggalkan Maudy yang belum bisa meyakinkan Abrisam.

Celengan RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang