first

168 8 0
                                    

aku memperhatikan diriku pada kaca besar dirumah, kuperhatikan diriku dalam kaca itu. Aku sekarang di bangku akhir Putih abu abu, katanya masa putih abu abu itu begitu indah memang aku akui massa putih abu abu begitu indah tapi, ada yang berbeda dengan diriku yaitu STATUS. Status penyebab utama aku selalu termenung dan berkhayal setiap pagi ada pria yang menjemputku.
Entah kenapa aku masih menduduki status jomblo yang menurutku ini bukan status tapi kutukan, ah iya kutukan yang entah kapan berakhir padahal umurku sudah 17 tahun.
Aku melirik jam analog ku yang berada di meja rias menunjukkan pukul 06.25. Aku masih menatap kosong dan bingung pada jam tersebut seperti ada yang lupa harus ku kerjakan. Aku menatap jam itu dalam dalam, semakin dalam, dan oh aku tersadar dari lamunan ku aku harus sekolah. Ku tarik tas ku langsung ku lari kebawah.
Mamah memperhatikan ku dengan bete
"Ngayal lagi fi?"
"My hobby is ngayal mah"
"bisa gitu ya?" kata mamah sambil memberikan ku uang saku. Aku masih sibuk memakai sepatu ku yang super duper ribet.
"Mah please deh masih pagi"
"fi please deh berhenti ngayal dapet cowo. Kalau mau dapet cowo ya usaha bukan ngayal!"
"semua berawal dari mimpi mah nanti--"
"mamah lagi males denger pidato dari fiyana teguh!"
"yauda serah mamah. Aku berangkat bye... assalammualaikum " kataku sambil mencium kening mamah
"Hati hati fi, kalau dapet cowo bbm mamah yaa berarti anak mamah laku"
Aku masih kesal dengan ucapan mamah terakhir, aku segera memakai helm ku dan menuju sekolah.

Siswa di sekolah ku rata rata elite, trendy, gaul, dan kaya. Aku juga terlahir dari keluarga yang kaya tapi aku paling enggan untuk memamerkah harta kekayaan ku ah maksud ku kedua orang tua ku. Wajar saja kalau disekolah ini jarang ada cewe yang mau temenan sama aku ya menurut mereka kasta ku sama mereka berbeda padahal mereka gak tau seluk beluk aku itu bagaimana.

Tiba tiba seorang pria mengagetiku membuat lamunanku sadar
"pagi kelinci babi"
"ko panggilan gue beda lagi sih?" kataku bingung sambil membereskan krudungku. Reksa adalah sahabat terbaik ku sejak aku duduk di bangku sma kelas satu hingga sekarang
"Kelinci babi itu panggilan jang geun seuk ke park shin hae di HE IS BEAUTIFUL"
"hmm korban kpop lo lagi deh gue"
"duh fi semalem gue baperrr..... gila duh park shin hee nikah sama jang gaeun seuk"
"ha?! hahaha serah lo dah sa" kataku sambil meninggalkan parkir motor. Aku berjalan sambil bercanda asik dengan reksa, reksa itu pria idaman disekolah ini banyak yang ngaggumin reksa dan entah kenapa dari sekian wanita yang nembak reksa gaada yang reksa terima satupun. Tiba tiba aku menabrak pria dan brugh.....
"Ah maaf saya gak liat" kata pria itu sambil membereskan bukunya yang jatuh
"Ah iya saya juga min... ta.. ma... aff...." aku melihatnya begitu tampan, tenang, dan begitu damai. Ah pria ini membuat perasaan ku seperti ada kembang api di malam tahun baru
"hey? kamu gapapa? hellowww?" katanya sambil menggoyangkan badanku
"ah iya iya... gapapa ko" senyumnya begitu indah dan mengembang, dia pergi begitu saja aku memperhatikan kepergiannya. Reksa pun membantu ku berdiri
"kebiasaan lo kalau jalan tuh gitu gapernah liat kiri kanan. Untung lo gapapa fi" omeo reksa aku masih menatap kosong pria itu
"fi? lo gak kanker kan fi? atau daya ingat lo ilang?"
"Kayak ada kembang api sa di hati gue, terus pala gue ko nyut nyutan ya ngeliat pangeran berkuda kaya yang ada di dongeng dongeng? Sa sadarin gue gue gak mimpi kan?"
Aku berjalan linglung meninggalkan reksa di lapangan, reksa hanya mampu menepuk jidat saja melihat tingkahku.

Aku duduk bersana reksa, aku memegang ke dua pipiku mebayangkan kejadian yang tadi
"fi lo kenapa sih? Orang jatuh cinta emang kayak gini ya?"
"hmm.... entah lah gue gatau sa. Emang cinta itu kayak gimana sih?"
"gatau. Apa lo jatuh cinta tiga detik kayak film love rain?"
"love rain?"
"iya drama korea yang main yoona snsd sama jang geun seuk "
"Gausah ngomongin korea lagi!"

Aku membuka buku Ips ku, aku seperti merasakan reksa memperhatikanku namun tak aku hiraukan. Tiba tiba aku teringat dia terus, apkah dia siswa baru disekolah ini? ah pria itu lagi yang membuat palaku terasa aneh hari ini.

heyyy readerssss......
ini ceritaku yang ke tiga semoga kalian semua suka sama cerita ini. Jangan lupa votte sm coment. Thx and ilvuuuu gaizzzzz

Hey Mr. AirplaneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang