48 : First Time, Everytime.

1K 67 3
                                    


Author's POV

2 half years later...

...

We keep this love in a photograph

We made this memories for ourselves

Where our eyes are never closing

Hearts are never broken

Times forever frozen still,

Lantunan lagu itu seakan mengiringi perjalanannya yang teramat sunyi menuju ke Los Angeles. Pria itu terus menggenggam erat potret kebersamaannya dengan istrinya yang kini tak lagi bersamanya. Entah kenapa ia selalu percaya, bahwa istrinya itu selalu ada disetiap langkah kehidupannya. Istrinya yang hanya sekedar bayangan semu yang seakan terus menemani hari-harinya.

Harry mulai mengalihkan pandangannya keluar jendela pesawat. Ia menikmati hamparan langit malam tanpa adanya hiasan bintang. Sembari terus membayangkan istrinya yang seharusnya kini sedang memeluknya dengan hangat. Tetapi itu hanyalah sekedar bayangan. Itu tidak mungkin terjadi. Karena sosok yang sangat ia cintai itu, kini sudah pergi hampir selama 3 tahun lamanya. Dan Harry sangat tidak percaya kenapa dia bisa melewati hari-harinya yang kelam tanpa kehadiran Rosa dihidupnya.

"Tolong kencangkan sabuk pengamanmu. Sebentar lagi kita akan mendarat," ujar seorang pramugari yang kini sudah berdiri disebelah Harry. Dengan cepat, Harry pun menuruti perkataan pramugari tersebut. Hingga kemudian Harry merasakan kalau pesawatnya kini mulai mendarat.

...

10:23 P.M at Coffee Shop in LA.

Dimalam yang dingin ini, Harry meringkuk sembari menyesap secangkir kopi hitam nan pahit dipinggir jalanan LA yang semakin malam semakin ramai. Dia menyempatkan dirinya melihat keatas langit dan tersenyum sejenak. Dia berharap Rosa bisa melihatnya tersenyum dari atas sana. Harry masih terus menyimpan perasaan cintanya untuk Rosa hingga detik ini. Dia tidak pernah berfikir untuk melupakannya ataupun menggantikannya. Karena hanya Rosa-lah yang selalu bisa membuat Harry merasa hidup setiap harinya.

Harry menaruh cangkirnya yang kini sudah kosong, kemudian dia bangkit dan meninggalkan beberapa lembar uang diatas meja cafe itu untuk membayar kopi pesanannya.

Ketika ia berbalik, tangannya tak sengaja menumpahkan sebuah ice coffee seseorang hingga tumpahannya itu membasahi separuh pakaian orang itu. Harry yang begitu panik pun langsung buru-buru membantu wanita itu membersihkan pakaiannya dengan tissue.

"I'm so sorry, Aku tidak sengaja—" Harry menghentikan perkataannya setelah ia melihat wajah seorang wanita yang ada dihadapannya itu.

"Rosie? Is that you?" mata Harry berbinar ketika melihatnya. Wanita itu benar-benar memiliki paras yang sama persis dengan Rosa. Hanya saja wanita itu memiliki warna rambut blonde, sedangkan warna rambut Rosa adalah brunette. Warna mata wanita itu biru terang, sedangkan warna mata Rosa adalah hazel. Dan wanita itu pun jauh lebih tinggi dari Rosa yang Harry ketahui.

"Rosie? Aku Clay, dan aku tidak mengenal siapa dirimu ataupun Rosie," ujar wanita itu dengan angkuhnya. "Sudahlah, kau hanya membuang waktuku saja," lanjut wanita itu.

Namun Harry tidak membiarkannya pergi begitu saja, Harry menarik tangan wanita bernama Clay itu dengan cepat. "Aku tau kau berbohong, kau pasti Rosie"

Tiba-tiba saja wanita bernama Clay itu justru melayangkan tangannya menuju kearah Harry dan menamparnya begitu saja, "Apa kau tuli, huh? Aku Clay, bukan Rosie!"

Harry memegangi sebelah pipinya yang sedikit panas akibat tamparan wanita itu. Harry tau bahwa Rosa bukanlah sosok yang kasar seperti wanita itu. Tapi entah kenapa Harry yakin sekali bahwa wanita yang sekarang ada dihadapannya itu adalah Rosie bukannya orang lain.

"What happen, sweetheart?" tiba-tiba seorang lelaki muncul dari belakang wanita itu dan langsung merangkulnya.

"Nothing. Ayo kita pergi," wanita itu menatap Harry dengan tatapan kesal. Sedangkan Harry masih terus menatap wanita itu dengan yakin bahwa dia adalah Rosie. Tapi siapa lelaki yang bersamanya itu?

'Tapi apakah mungkin saja wanita itu memang bukan Rosa? Apakah Tuhan memang sengaja menciptakan manusia dengan paras yang sama persis namun dengan sifat yang berbeda? Aku tidak percaya dengan hal itu. Namun dari cara wanita tadi menatapku kesal dan juga menamparku, itu sudah sedikit meyakinkanku bahwa dia memang bukan Rosa. Tapi kenapa ada sisi lain dari diriku yang terus yakin bahwa dia adalah Rosa? Siapa wanita itu sebenarnya?' batin Harry terus bertanya-tanya.

Wanita itu pun akhirnya pergi bersama dengan lelaki tadi dan meninggalkan Harry sendirian dengan tanda tanya yang menghujam dirinya.

EVERYTIME | H.S [Sequel Together]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang