50 : The Reason

509 46 4
                                    


Clay/Rosa's POV

-Flashback On-

A few years ago...

Aku terbangun didalam ruangan serba putih ini. Jarum infus masih menancap ditangan kiriku. Perlahan aku menggerakan tanganku dan membuka alat bantu pernafasan yang masih melekat dihidungku. Aku mengerjapkan mataku beberapa kali untuk melihat sekelilingku. Akhirnya aku pun baru menyadari bahwa aku ada dikamar rumah sakit.

Tiba-tiba seorang dokter datang keruanganku untuk memeriksa kondisiku.

"Dok, boleh aku bertanya?" tanyaku.

"Ada apa?"

"Bagaimana bisa aku hidup kembali? Seingatku, aku sudah tertembak di hari pernikahanku"

"Ada yang rela mendonorkan jantungnya untukmu," dokter itu tersenyum.

"Siapa?" aku mulai penasaran.

"Kumohon tunggu sebentar, setelah ini ada yang mau menemuimu" ujar Dokter itu dengan misterius dan membuatku semakin penasaran.

Setelah dokter itu memeriksa keadaanku, dia beranjak keluar dan berbicara dengan seseorang yang ada dibalik pintu kamarku. Aku rasa dia adalah seorang laki-laki.

Sedetik kemudian, seorang pria dengan setelan jaket hitam memasuki kamarku. Sebuah lip ring di bibirnya mengingatkanku pada seseorang. Kurasa aku mengenalnya.

"Hai Rosseline," sapanya sembari mendekat disampingku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hai Rosseline," sapanya sembari mendekat disampingku.

"Bukankah kau—Steve Borgens?" Ya. Aku mengingatnya sekarang. Dia adalah Steve Borgens, temanku sekaligus mantan pacarku saat di Junior High School. Dia pernah menciumku secara tiba-tiba di koridor sekolah. Dan kejadian itu dipergoki oleh kepala sekolah kami. Sejak dulu Steve memang berpenampilan seperti Bad Boy. Namun dibalik penampilan nakalnya itu, dia memiliki hati yang sangat baik.

"Aku senang bisa bertemu denganmu lagi Rosa," ujarnya.

"Tunggu, saat aku bertanya pada dokter tentang siapa yang sudah mendonorkan jantungnya padaku, dia berkata aku harus menemui seseorang setelah dokter tadi memeriksaku. Lalu kemudian kau muncul, apa maksudnya?" tanyaku semakin bingung.

"Sebenarnya dihari yang sama saat kau tertembak dipernikahanmu kemarin, dihari itu juga Ibuku meninggal karena peradangan otaknya yang sudah semakin parah. Di detik kematiannya, dia memintaku untuk mendonorkan jantung ataupun ginjal ibuku. Karena kata dokter, sebenarnya jantung dan ginjalnya masih berfungsi dengan baik. Namun karena peradangan di otaknyalah yang membuatnya kehilangan harapan untuk hidup kembali. Saat aku sedang mendampingi ibuku di kamar jenazah, aku melihat beberapa suster membawamu ketempat yang sama. Lalu aku bertanya kenapa kau bisa meninggal. Setelah aku tau kalau jantungmu mengalami kerusakan akibat racun mematikan, aku meminta dokter untuk mendonorkan jantung ibuku untukmu seperti yang ibuku pesankan sebelum dia meninggal. Awalnya dokter itu tidak bisa menjamin apakah operasi pemindahan jantungnya akan berhasil atau tidak, namun aku tetap bersikeras menyuruh dokter itu untuk melakukan operasi pemindahan jantung. Awalnya aku pun mencemaskan operasinya tidak akan berhasil, tetapi akhirnya aku mendapat kabar kalau kau sudah siuman sekarang." Ujar Steve panjang lebar.

EVERYTIME | H.S [Sequel Together]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang