bag.1

134 11 2
                                    

"aaaaargh aaaargh!!!" teriak seorang wanita diujung sana.

"oh ya Tuhan kenapa lili selalu saja mengganggu waktu tidurku!" keluh magie.

"selama 17 tahun aku hidup bersamanya. bisa-bisa aku gila seperti dia" lanjutnya.

ia pun terpaksa bangun dari tidurnya yang nyenyak seraya melihat jam beker antik dimeja yang menunjukkan pukul 10 malam, sadar bahwa hari sudah larut malam ia kembali memasang wajah jengkelnya.

srek srek ceklek. satu persatu ia buka kunci pintu lili dari luar. yah, ia terpaksa mengunci ibu asuhnya itu dari luar karena ia tidak mau lagi kalau saat ia bangun nanti lili sudah kabur dari rumah seperti kemarin.

"ya Tuhaaan liliiii? apa yang kau lakukan?" paniknya setelah melihat kamar lili yang amat berantakan.

bantal di robek, kasur yang tadinya dalam keadaan bersih sekarang penuh dengan air susu yang sengaja disediakan untuk lili. belum lagi jendela terbuka dan mengakibatkan angin malam masuk dengan kencang, yang entah bagaimana jendela itu bisa terbuka padahal sudah magie gembok. tapi belum sempat ia marah, lili terlihat sangat ketakutan dan langsung memeluk magie.

"ma.. af" kata lili, sambil terus menangis.

"lihatlah, siapa sekarang yang menjadi ibunya" canda magie sambil membalas pelukan lili dengan hangat.

magie pun segera menutup kembali jendela dan langsung merapikan tempat tidur lili kemudian menggantikan baju lili yang juga basah agar ia bisa kembali tidur dengan nyenyak.

sebelum meninggalkan lili. ia mengecup kening ibunya terlebih dulu kemudian memeluknya lagi, agar lili tetap merasa tenang.

"tidurlah yang nyenyak oke?" ucap magie dengan lembut. kemudian dibalas dengan anggukan ibunya.

lili adalah satu-satunya keluarga yang ia miliki sejak bayi, maka tak heran kenapa ia begitu menyayangi lili seperti ibu kandungnya dan tidak bisa marah padanya meski ia sering membuat magie kesal.

setelah ia kembali kekamarnya, seperti biasa sebelum tidur magie akan melihat keluar jendela, menatap bintang-bintang dan bulan kemudian berdoa.

"hari ini sangat melelahkan, bisakah aku merasakan kebahagiaan sedikit saja? ku mohon berikanlah aku kejutan besok pagi" harapnya seraya mengusap air mata yang entah kapan keluar.

halo aku nunit aku penulis baru disini ^^
gimana ceritanya? semoga menarik. amin. hehe
kalo iya lets vote oke? biar tambah cemungut nulis kelanjutannya hihi
love you.

MagicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang