bag. 3

59 6 2
                                    

Tuk tuk srek krek!
Ya Tuhan! Jeritnya dalam hati sambil menutup mulutnya. Berharap hanya suara angin yang lewat.

Tapi jantung magie berdetak keras, matanya melotot menahan rasa takut. Bermacam-macam makhluk aneh yang mendarat dipikirannya. Harimau, serigala, naga, anaconda, bahkan raksasa dan kawan-kawannya.

Degdeg degdeg.. Jantungnya kian terdengar keras, kini ia hanya bisa terdiam kaku. Hingga akhirnya seseorang terlihat dari balik pohon dihadapannya.

Seorang wanita paruh baya, kulitnya putih pucat, dan ia mempunyai rambut yang juga berwarna putih namun terlihat alami bukan karena penuaannya. Dengan seksama dilihatnya wanita itu oleh magie dari ujung rambut hingga ujung kaki.

"lili??" tatapnya heran tapi dengan nafas lega.

Hampir saja jantungnya copot, tangan yang tadinya mendekap mulutnya sendiri kini memengang kedua sisi pinggangnya dengan ekspresi marah.

"kenapa kau disini? Sudah ku bilang kan bu, kau tidak boleh jauh-jauh dari rumah apalagi jika sampai sore begini. Bahayaaa" marahnya dengan nada khawatir.

Tapi tidak dijawab oleh lili. Ia pun segera menarik lili dengan lembut untuk kembali kerumah mereka.

*

"sebenarnya apa yang kau lakukan sih tadi? Untung aku yang menemukanmu. Coba kalau tadi kau bertemunya dengan serigala hah? Aku tidak mau kehilanganmu lili !" sentaknya masih memarahi lili sambil memasukan domba-domba kedalam kandang.

Lili yang sedari tadi dimarahi, hanya tersenyum dengan tatapan penuh arti pada magie. Menyadari ada yang aneh pada lili, ia pun spontan terdiam. Karena biasanya lili akan menangis bila ia marahi apalagi kalau sampai dibentak.

magie pun kembali melihat lili yang sedari tadi dibelakangnya. Dan lagi-lagi ia terkejut saat ia baru menyadari ada yang berbeda dengan lilinya. Lili yang magie kenal, mempunyai rambut berwarna hitam pekat dan sedikit bergelombang. Tapi wanita yang kini dihadapannya mempunyai rambut putih lurus dan berkilau.

"siapa kau?" tanyanya keheranan setelah sekian lama berfikir.

"ini aku magie, aku lili" jawabnya dengan nada suara yang halus tidak seperti biasa.

"ta..pi kau berubah, kau bukan yang aku kenal. Kau.. Kau hanya mirip dengannya" tukas magie terbata-bata, meyakinkan dirinya sendiri bahwa ia bukan lili.

"akan ku ceritakan nanti. Ayo kita masuk dulu" jelasnya sambil menggandeng tangan magie.

Kira-kira gimana yah kelanjutannya??
Ikutin terus oke ;-)

Jgn lupa vote n commentnya
Love you :-*

MagicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang