Kriing kriing! Mbeeeek.. Suara jam beker magie sudah berbunyi yang artinya hari sudah pukul 6 pagi diikuti suara domba peliharaan magie yang masih didalam kandang.
Pagi yang dingin, bahkan sangatlah dingin di sini karena rumah magie terletak ditengah hutan yang jauh dari kota dan jarang terlihat matahari.
Dengan malas magie pun akhirnya bangun karena sudah tidak tahan dengan suara bising jam dan domba-dombanya. Meski sudah biasa tapi tetap saja terdengar bising tiap kali magie mendengarnya. Tak perlu menunggu lama, ia pun segera membersihkan badannya kemudian memasak untuk sarapan magie dan lili.
Srek srek ceklek! Dengan hati-hati magie segera membuka pintu kamar lili. Kemudian ia membangunkan lili seraya memberinya kecupan didahi.
"Lili sayang, ayo bangun aku sudah menyiapkan sarapan untukmu" bisiknya.
"magie?" kata lili setengah sadar dari tidurnya.
"yah, ini aku. Sekarang kau harus membersihkan badanmu, lalu kita sarapan" kata magie, sedikit memerintah. Kemudian dibalas dengan senyuman lili.
*
"aku sudah selesai" seru lili saat keluar dari kamar mandi.
"makan bubur kacang lagi?" keluh lili tapi masih dengan wajah senangnya.
Magie pun tersenyum kemudian berkata.
"lalu apa yang kau inginkan? Makan roti dan daging seperti orang bangsawan dikota? Kita tidak bisa lili, disini hanya ada buah, sayur, kacang, dan susu. Tetaplah bersyukur" ucap magie, lebih tepatnya pada dirinya sendiri. Karena ia tau lili tidak akan mengerti.Acara sarapan sudah selesai, kini giliran domba-dombanya yang harus ia bawa kesungai untuk memandikan ke3 dombanya itu. Selesai memandikan, ia pun bersantai sejenak dibawah pohon sambil memandang sungai yang jernih. Karena sejuknya angin dan pemandangan yang tenang, magie pun tertidur lelap.
*
"Magie? Ayo pulang. Sudah menjelang sore. Kau tidak boleh lama-lama disini." kata seorang wanita yang berdiri di depan magie. Ia tak tampak jelas tapi wajahnya cantik, putih seperti seorang bangsawan.
Magie pun terbangun kemudian ia terkejut ternyata benar hari sudah sore. Dengan wajah bingung, magie mencari sosok wanita yang tadi membangunkannya. Tapi ia tidak ada dimana-mana.
"kemana wanita tadi?" tanyanya kebingungan.
"tunggu, kenapa tadi dia tau namaku? Apa aku mimpi? Oh ya ampun aku baru saja bertanya pada domba" gumamnya pada diri sendiri. Kemudian ia pun segera membawa domba-dombanya pulang.
Saat diperjalanan pulang, sekali lagi magie mendengar suara wanita samar-samar memanggil namanya. Lalu kemudian terdengar suara aneh dari balik pepohonan.
Tuk tuk srek krek!
Ya Tuhan! Jeritnya dalam hati sambil menutup mulutnya.Dont forget to give me a vomment guys :*

KAMU SEDANG MEMBACA
Magic
FantasiaNamaku Magie c, entah kenapa orang tuaku memberikan nama itu. Hahaha bahkan aku juga tidak tahu siapa orang tuaku, karena sejak aku bayi aku dibesarkan oleh seorang wanita gila dihutan ini. Aneh bukan? bagaimana bisa wanita gila ini merawatku hingga...