Lightweight #18

3K 120 0
                                    

Entah mengapa waktu berjalan dengan begitu cepat ketika aku dan Marco sama sama sedang menikmati waktu kebersamaan kami.
Setelah kejadian tempo hari, hubungan kami semakin lama semakin membaik sebagai teman.
Banyak orang disekitar kami yang masih belum mempercayai jika hubungan kami hanyalah teman. Mereka bilang, kami terlalu intens sebagai teman. Blah blah blah. Persetan dengan semua yang mereka katakan.

..........

Aku menatap pantulan diriku sekali lagi di depan cermin untuk memastikan kalau ini tidak berlebihan.
Aku memakai mini dress hitam yang dihiasi puluhan manik manik kecil bening menyerupai kristal yang begitu berkilau dan mengkilap.
Aku menyanggul rambut brunetteku menjadi satu dan menghiasnya dengan pita kecil disekitar rambut yang ku cepol, sarung tangan hitam pekat sampai siku, dan tak lupa kalung hias berbentuk mutiara bulat yang lumayan besar menggantung dileherku.

Aku memakai bedak cukup tebal untuk malam ini, eyeliner hitam, dan lipstick merah yang begitu menyala dan panas.
Apakah ini terlalu berlebihan?

Tidak ada yang berlebihan untuk pesta kostum Halloween dasar kau bodoh! Dewi batinku menertawaiku dengan sinis.

Ada suara ketukan dari luar ketika aku sedang merapihkan rambut nakalku yang keluar begitu saja dari ikatan.
"Tunggu sebentar.." kataku sedikit berteriak.

"Ayolah Phoebe." Panggil Marco tidak sabaran.

Menyemprotkan parfume sekali lagi, sebelum aku melenggang ke depan pintu dengan percaya diri.
Ku buka pintu kamarku perlahan, dan melihat punggung Marco yang begitu bidang sedang membelakangi pintu kamarku.

"Ayo," kataku yang sedikit membuatnya terkejut karena bisa ku lihat punggungnya naik keatas sekilas.

Dia membalikkan badannya dan menatapku dengan tatapan menilai seperti biasa. Dari bawah keatas, dari atas kebawah.
Aku juga diam diam memperhatikan kostum yang ia pakai.
Mantel hitam panjang hingga selutut dengan beberapa kancing yang cukup besar didepannya sebagai hiasan, celana jeans yang bawahnya dilipat beberapa lipatan, lalu sepatu boots yang tingginya melebihi mata kaki.
Dan yang paling mencolok dari dirinya malam ini adalah rambutnya yang ia bentuk menjadi jambul yang menurutku sangat cocok dengan wajahnya.

"James Dean?"
"Audrey Hepburn?" Kata kami berbarengan.

"Tidakkah dress mu terlalu pendek? Kau nyaman dengan itu?" Tanyanya sembari menaikkan sebelah alisnya.

"Ini kali pertama aku menghadiri pesta kostum Halloween, jadi aku sebisa mungkin untuk membuat diriku nyaman." Kataku meyakinkannya.
"Ku kira kau akan memakai kostum Elvis Presley." Lanjutku lagi menggodanya.

..........

Kami berada dalam perjalanan kami sekarang. Aku melirik sebentar kearah Marco yang sedang fokus menyetir. Wajahnya tidak berekspresi, namun sangat menggoda.
Matanya bersinar terang walaupun ini sudah gelap karena malam, bibir merah mudanya membentuk garis keras karena sedang fokus, dan ku lihat disana ada cikal bakal janggut yang baru saja dicukur. Dia sangat tampan. Benar benar sialan tampan.

"Berhentilah menatapku, kau membuat fokusku buyar. Aku tahu aku tampan." Gumamnya sambil terkekeh pelan yang menghancurkan lamunanku.

Aku tidak menggubris perkataannya karena malu tertangkap basah sedang memperhatikannya, aku pun berusaha untuk mengalihkan pembicaraan.

"Kau baru bercukur?"

Dia hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban, "Memangnya kenapa?" Katanya yang sekarang melirikku.

Lightweight [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang