Blush

36K 1.6K 8
                                    

Please Be Polite!^^

***

Tifffany POV

Pagi-pagi sekali Christopher sudah datang kerumahku untuk menjemputku ke bandara. Kami akan berangkat ke Paris hari ini. Semoga bos gila itu tak akan berulah dan membuatku kesal disana.

"Hey! Turun." Aku tersadar saat Christopher memanggilku. Ah, aku baru sadar kami sudah sampai dibandara. Sudah lama sekali rasanya aku tidak ke bandara.

Aku menghirup udara segar begitu keluar dari mobil. Uh, terlalu lama berada di dalam mobil membuat ku mual.

Kami akan pergi ke Paris dengan Pesawat jet pribadi milik Christopher. garis bawahi itu, 'milik Christopher.' Uh, seberapa kaya sih dia?

Tanpa menunggu lama lagi kami langsung masuk kedalam. Serius, Pesawat jet ini keren sekali. Interior nya terlihat mewah dengan dua sofa lebar untuk satu orang yang masing-masing berhadapan dan pada sisi kanan terdapat sofa panjang dengan beberapa bantal, terdapat meja yang memisahkan kedua sofa berhadapan itu. interior disini didominasi warna beige dan putih. Aku menangkap symbol kecil bergambar wifi pada dinding disebelah sofa. Jangan bilang pesawat ini juga terdapat wifi? Yang benar saja. Ini keren sekali.

"jika kau tidak mau duduk disini. Pergi saja ke kamar diujung ruangan sebelah kiri. yang kanan milikku." Tiba-tiba saja Christopher sudah berdiri tegap disebelah ku dan berjalan santai ke ujung dan menarik kenop pintu. Karena penasaran, aku berjalan ke ujung lorong sebelah kiri. Perlahan, aku menarik kenop pintu dan menatap kagum kamar dihadapan ku. Aku menemukan tempat tidur dengan sprei berwarna putih ditengah kamar, dua sofa pada sisi kiri dan kanan. Karpet berwarna puitig dengan pinggiran coklat. Terdapat lampu tidur berwarna coklat dan juga background kamar nya berwarna coklat dengan corak tidak beraturan.

"Wow. Keren." Tanpa sadar aku menggumamkan dua kata itu dengan mata berbinar. Awalnya aku berniat disini saja. namun karena takut dianggap tidak sopan jadi aku mengubah niatku. Namun sebelumnya aku mengeluarkan ponselku yang sudah kuatur dengan mode pesawat dan mengambil beberapa foto ruangan ini untuk kupamerkan pada Ellie.

Setelah selesai, aku berjalan kearah sofa yang berada diluar kamar dan duduk disana. Oh ya, perjalanan dari New York ke Paris akan memakan waktu tujuh jam.

Seorang cantik pramugari mendatangiku  dan tersenyum manis

"Ada yang bisa saya bantu?" tanyanya.

"Apa ada segelas jus jeruk?"

"Ya. mohon tunggu sebentar." 

"terimakasih." Ucapku yang dibalas senyuman yang.

Aku duduk menatap kearah jendela dengan pemandangan awan awan berwarna putih salju. Untuk menghilangkan bosan, aku mengeluarkan ponselku dan membuka kamera nya.

Aku tersenyum manis dan menatap kearah ponsel ku dan klik.

Aku melakukan hal itu beberapa kali dengan berbagai ekspresi bodoh. Saat hendak mengambil foto dengan ekspresiku yang kubuat seimut mungkin, tiba-tiba kulihat Christopher sudah duduk di sofa seberang ku dan menatapku dengan ekspresi yang sulit kujelaskan, mungkinkah dia sedang menahan senyum?. Baiklah, ini memalukan. Aku langsung berdehem dan mengembalikan ekspresi ku dengan wajah seperti biasa. Dia pasti menganggapku bodoh sekarang.

"Kau bisa selfie juga rupanya." Ucapnya datar.

"Emm,, ya." jawabku gagap dengan wajah merah menahan malu.

Setelah itu tak ada lagi percakapan dan kami berdua hanya diam dengan pemikiran masing-masing.  Entah karena bosan atau apa lama kelamaan aku jatuh dalam tidur.

Extraordinary LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang