Personal Island

31.5K 1.5K 33
                                    

16 Januari 2016
6.31PM
Edited at 1st December 2019
6.13 PM
Note bentar yak,

sebelumnya mau ngucapin makasih banyak karena readernya udah 4.8k dan aku ga nyangka banget><
And thanks alot buat viel91, callystayoung, dan rhain6 yang udah comment di part sebelumnya ngebuat makin semangat meskipun kayaknya biasa aja sih tapi bikin seneng banget. mwah! :*



Tiffany POV



Aku mengerjapkan mata ku berusaha menyesuaikan pandangan dengan sinar yang masuk dari jendela kamar... Dimana ini? Kamar ini terlihat mewah dengan desain klasik dan didominasi warna beige dan coklat. Dan aku tau betul ini bukan kamarku di hotel apalagi kamar ku di New York.

Seketika rasa kantukku menguap digantikan dengan rasa panik.
Seingatku semalam aku berada dihelikopter melihat pemandangan kota paris dan.. ketiduran! Aku menunduk memperhatikan pakaianku dan tubuhku melemas saat menyadari bahwa ini bukan pakaian yang kupakai semalam. Saat ini aku memakai piyama bergambar doraemon dengan lengan dan kaki panjang.

Aku buru-buru turun dari ranjang king size ini dan berjalan cepat menuju pintu.

Ah.. tidak, ini pintu kamar mandi!

Aku membalikkan tubuhku berjalan ke pintu yang lainnya dan Yeah! Ini pintu yang kucari.

Namun, sebelum aku sempat memutar kenop pintu, pintu nya terbuka menampilkan seorang wanita setengah baya dengan dress hitam sampai siku dan seperti celemek putih yang melingkari sekitar pinggangnya. Ya, baju pelayan.

Ia tersenyum membuat pipinya yang sudah keriput tertarik keatas.

"Selamat pagi Ms.Miller, saya kepala pelayan di mansion ini. Anda bisa memanggil saya Ms.Courtney Saya diperintahkan Tuan Cliffton untuk mempersiapkan keperluan anda. Sekarang silahkan membersihkan diri karena Tuan Cliffton sudah menunggu di meja makan," ucapnya dengan nada yang kelewat tenang. Aku terbelalak mendengar ucapannya.

"Mansion??? Ini dimana?" Tanya ku panik.

"Ini di mansion Tuan Cliffton yang berada di pulau pribadinya," wanita itu mengucapkan dengan tenang seakan mengatakan dia sedang mengatakan warna abu-abu adalah perpaduan warna putih dan hitam.

"P..Pu... Pulau Pribadi?! Maaf?" Wanita itu hanya tersenyum

"Kalau boleh tau, siapa yang mengganti---"

"Tenang saja, saya yang menggantinya Nona." ucapnya sebelum aku menyelesaikan kalimatku sambil menuntunku ke kamar mandi yang baru kusadari juga sangat mewah dengan bath-up lonjong ditegah ruangan berwarna abu-abu serta di ujung sebelah kiri ada sebuah ruangan petak dari kaca yang kutebak pastinya merupakan shower box. Juga terdapat sebuah pintu putih di sisi kanan yang pastinya adalah walk-in-closet.

"Aroma apa, Nona?" Pelayan tadi bertanya sambil memegang keran air berwarna emas. Aku ragu jika itu adalah emas asli mengingat seberapa kaya nya dan gilanya Christopher dalam menghabiskan uangnya.

Tadinya aku berniat menggunakan bath-up namun sedetik setelahnya aku berubah pikiran mengingat Christopher menunggu dan tidak sopan rasanya membuat boss ku menunggu lama.

"Tidak, aku akan gunakan Shower saja," ucapku sopan.

"Anda yakin? Ini bisa membangu anda rileks."

"Ya, tidak sopan rasanya jika membuat bosku menunggu."

"Bos??" terdapat sedikit kesan kaget dalam nada bicaranya.

Extraordinary LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang