Suddenly Sweet

35.1K 1.4K 8
                                    

Tiffany POV

Aku mengerjapkan mataku. Kulirik jam dinding yang tergantung di sisi ruangan. Jam sebelas.

    Aku berjalan mengendap kearah dapur berusaha tidak membuat keributan yang kemungkinan akan membangunkan sang tuan rumah, Christopher.

Aku membuka kulkas berharap ada sesuatu untuk kumasak.

Cukup lama membongkar kulkas yang ternyata lengkap dengan berbagai macam sayuran juga daging ini, aku memutuskan untuk membuat spaghetti , salad, dan pancake  juga jus.

Aku mulai memotong bawang bombay dan memanaskan air. Aku tidak terlalu suka memakai barang kemasan untuk memasak karena itu kurang sehat menurutku.

Saat tengah sibuk memotong sayuran, aku merasa bulu kudukku merinding seperti dperhatikan jadi aku menoleh dan astaga! Aku menemukan Christopher menatapku dengan intens.

"Eh... Selamat pagi. Maaf aku menggunakan dapurmu." Ucapku masih sibuk dengan bawang putih yang kupotong kecil-kecil.

Christopher terlihat menautkan sebelah alisnya

"Kenapa tidak menelpon layanan kamar saja? kau bisa memesan apapun sesuka mu." Ucapnya menuangkan cream ke gelas putih yang kutebak dia hendak membuat kopi.

"Aku takut merepotkan. Lagipula memasak cukup menyenangkan bagiku." Ucapku dan Christopher tiba-tiba terdiam dan terlihat berpikir keras.

   Tidak butuh waktu lama aku sudah menyelesaikan semua masakanku dan menyajikannya dengan rapi dimeja makan. Christopher mengernyit melihat masakanku.

"Ayo, makan." Ucapku dan dia hanya menurutiku.

Memasukkan Spaggheti buatanku ke mulutnya. Dia terdiam sebentar, astaga. Apa masakanku tidak enak??

"Enak." Ucapnya membuatku tersenyum.

Aku ikut memakan salad ku sampai dia mengeluarkan suara

"Apa ini pertama kalinya kau ke Paris?"

"Bisa dibilang begitu. Dulu saat kecil aku benar-benar terobsesi dengan menara Eiffel. Yahh, sekarang tidak terlalu lagi sih."

"Bagaimana dengan adikmu?"

"Ellie? Dia sudah biasa keluar negeri dengan pacarnya Julian."

"Sebelum SC kau bekerja dimana?"

"Diperusahaan otomotif juga."

  Aku membersihkan piring bekas. Tadi aku berbincang cukup banyak dengannya. Entah hantu apa yang merasukinya tapi dia sangat banyak bicara hari ini. Pipiku memerah mengingat kejadian tadi..

Flashback

   Tiba-tiba kami berdua terdiam saat tengah berbincang. Dia tiba-tiba saja menatapku intens membuatku salah tingkah. Astaga!

Lama kelamaan dia menatapku semakin dekat.

Wajahnya semakin dekat sampai aku bisa merasakan hembusan nafas nya diwajahku.

"Apa yang—" Belum juga aku mengakhiri kalimatku namun dia membungkamku dengan bibir seksi nya. Mati aku! It was my first kiss! Christopher sialan.

Meskipun logika ku menolak, tampaknya tubuh dan hatiku sedang berkompromi dan aku dengan jalangnya hanya diam saat dia melumat bibirku. Tidak menolak namun juga tidak membalasnya. \

Flashback off

   Uh! Sial. Dia pasti sedang mabuk atau otaknya sedang konslet.

Tapi setidaknya aku bersyukur karena kurasa kami lebih dekat sekarang. Hey! Bukan berarti aku menyukai nya ya, maksudku dekat sabagai teman tanpa memikirkan soal insiden tadi.

Extraordinary LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang