Tidak Mungkin

6.7K 366 14
                                    

Tokoh
1. Akashi Yuki [ 19th. 154cm. A type]
2. Akabane Yuta [ 20th. 184cm. AB type]
3. Akashi Luki [Yuki's Brother. 20th.]
4. Amane Misa [20th. 162cm. B type]
5. Ichinose Kanata [20th. 180cm. O type]
6. Ichinose Kotoko [ Yuki's friend, Kanata's Sister]

CHAPTER 2

"Haaahhh?" Respon Yuki kaget mendengar apa yang dikatakan laki-laki didepannya itu.
Pacar katamu? E-eh.. Apa dia stalker ku? Apa dia fansku? Apa yang harus aku katakan? Batin gadis itu yang tidak pernah berpacaran sebelumnya.

"Apa pendengeranmu kurang? Aku bilang akan kukembalikan kalau kau mau jadi pacarku." Jawabnya santai sambil mengutak-atik layar ponsel gadis itu.

"Ke-kenapa? Kenapa kau memintaku untuk jadi pacarmu, hah?!"

"Ah... Hanya satu minggu.. Setelah itu aku tidak akan berurusan lagi denganmu." Jawabnya dengan nada sedikit kesepian.

"A-apa maksudnya?"

"Hmm.." Desah laki-laki itu kesal. "Kau ini bodoh ya? Aku memintamu jadi pa-car-ku untuk satu minggu ini saja."

"A-apa?! Sekarang kau mengataiku bodoh?! Aku tidak akan mau membantumu!" Jawabnya kesal. Apa apaan dia itu, memanggilmu cebol, dan sekarang bodoh? Cih.

"Ahh.. Kalau begitu tinggal aku buang saja handphonemu.." Jawab yuta siap melempar ponsel gadis itu.

"Tu-tunggu!" Jawabnya meraih tangan laki-laki itu dengan sedikit jinjitan di kakinya. "Aku tidak tau apa alasanmu melakukan ini, tapi karena aku membutuhkan ponselku... A-akan aku bantu, hanya seminggu saja kan?"

"Iya, bawel.." Jawab Yuta melepas cengkraman tangan gadis itu. "Ini." Ucapnya sambil mengulurkan ponsel di tangannya.

"Hm.. Terimakasih." Ambil gadis itu kemudian berjalan beberapa langkah meninggalkannya.

"Kau bisa berterima kasih ya? Haha."

"Aku tarik kata-kataku." Jawabnya kesal.

"Ah? Keeenapa?" Goda Yuta mencondongkan badannya ke arah gadis chibi yang membelakanginya itu.

"Karena kau tidak cocok untuk mendapat terima ka....." Jawab Yuki membalikkan badannya dan.. Terlalu dekat.. "...sih-ku." Ucapnya melanjutkan kata-katanya.

Pandangan mereka pun bertemu. Yuki menatap wajah laki-laki itu lama. Tampan... Eh apa yang aku pikirkan?! Batinnya. Kemudian langsung mengalihkan pandangannya. Dan melangkah meninggalkan laki-laki itu.

"Oi, cebol.." Panggil Yuta.
"Apa?" Jawabnya tanpa menoleh.
"Kau cukup manis.." Ucap Yuta kemudian.

A-a-apa yang laki-laki bodoh itu katakan? Huh. Tanpa menoleh kembali gadis itu terus berjalan meninggalkannya.

***

09.30 Wita

You get a mail
Terdengar bunyi pesan dari handphone gadis itu, Yuki menyapu meja disamping tempat tidurnya untuk menemukan ponselnya. Tertulis nama laki-laki itu di layar ponsel itu. Hah, kapan aku menyimpan nomor teleponnya?

-aku tunggu di taman kota
jam 10.00 pagi-

Apa dia bodoh? Tidak mungkin aku akan datang.

You get a mail. Dering ponselnya lagi.

-ah.. Kau tidak mau datang? Apa aku perlu datang kerumahmu?"

"Dasar merepotkan!" Ucap gadis itu kesal, kak luki pasti akan menggodaku kalau dia datang kemari.

-aku datang!-

Balasnya kemudian menekan tombol send.

***
"Ada apa?" Ucap gadis itu menghampiri laki-laki yang sedang berdiri mengenakan jaket merah, yang sedari tadi menjadi perhatian banyak anak perempuan di sekelilingnya.

"Kau datang, ah?" Jawab Yuta melemparkan senyuman iblisnya. Sambil memperhatikan pakaian gadis itu yang hanya mengenakan kaos putih dengan sweater dan jeans biru muda. Rambut blondenya terurai.

Sial. Batin Yuki. Kau pikir aku akan berdandan yang cantik untukmu? Ah ah ha.

"Ayo pergi." Ucap Yuta langsung menarik tangan gadis itu.

***

"Ini dimana?" Tanya Yuki memperhatikan sebuah rumah bercat biru muda didepannya. Rumahnya? Apa yang dia coba lakukan padaku? Batinnya sambil menatap Yuta sinis.

"Rumah temanku, ayo masuk.." Sambil menarik pergelangan tangan gadis itu menuju pintu, belum sempat diketuk seorang gadis dengan rambut coklat bergelombang keluar dari balik pintu.

"Yutaaa!" Panggilnya pada Yuta dengan wajah girang, kemudian dia menoleh ke arah perempuan dibelakangnya.
Yuki menundukkan kepalanya untuk menyapa gadis itu dan tersenyum padanya.

Misa membalas senyumannya, "Ayo masuk.."

Apa dia terpaksa tersenyum padaku? Ah mungkin hanya perasaanku.

***

"Yu-Yuki?"
Seorang laki-laki terlihat sedang duduk di atas sofa. Memanggil namanya.

Yuki menengok memperhatikan laki-laki itu.
"Kanata Senpai?"

*deg*
Dirinya seakan berhenti bernafas. Bagaimana tidak? Orang yang ada didepannya adalah laki-laki yang di sukainya, sekaligus kakak sahabatnya, kotoko.

Ichinose Kanata, apa yang dilakukannya disini? Dan kenapa aku berada disini? Bersama pa-car-ku?

More Beautiful than the StarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang