What If..

4.3K 266 0
                                    

Tokoh
1. Akashi Yuki [ 19th. 154cm. A type]
2. Akabane Yuta [ 20th. 184cm. AB type]
3. Akashi Luki [Yuki's Brother. 20th.]
4. Amane Misa [20th. 162cm. B type]
5. Ichinose Kanata [20th. 180cm. O type]
6. Ichinose Kotoko [ Yuki's friend, Kanata's Sister]

CHAPTER 7

Hari ke - 3

"Yuki.." Panggil Luki pada adiknya itu.

"Tunggu sebentar kak," Jawabnya dari balik pintu kamarnya, kemudian keluar.
"Bisa kau ikatkan rambutku, Oniichan?"

"Kau bisa melakukannya sendiri kan?." Balas kakaknya memperhatikan gadis itu.

Yuki mencibir.

"Baiklah kemari," balasnya seraya menyisir dan mengikatkan rambut adik kesayangannya itu.
"Kau sudah 19 tahun Yuki, masih tidak mau melakukannya sendiri?"

"Tidak, aku lebih suka Oniichan yang melakukannya."

"Kenapa? Hah?"

"Karena kau seperti Ibu. Haha"
Canda gadis itu.

"Cih, dasar gadis manja."

"Hihi, tapi, kak. Aku suka kau yang melakukannya. Jadi aku punya banyak waktu yang bisa dihabiskan bersamamu." Balas gadis itu jujur.

Luki melanjutkan pekerjaannya "selesai." Ucapnya.
Kemudian membalikkan tubuh Yuki menghadapnya. "Adikku sudah cantik, ya." Tambahnya.

Yuki hanya tersenyum kemudian memeluk kakaknya itu.

***

Ting~ tong~

Luki membuka pintu rumahnya karena suara bell yang terus berdering.

"Siapa yang datang kesini pagi-pagi."
Ucapnya kesal. Kemudian membuka pintu.

Sesosok anak laki-laki sebaya nya sedang tersenyum dan melambaikan tangan padanya.
"Yoh, Oniichan!"

Luki buru buru menutup lagi pintunya.
"Hei, hei Luki! Tunggu!"
Ucap Yuta sambil menahan pintu itu dengan kakinya.

"Ada perlu apa kau kemari?"

"Menjemput Yu---"
Ujar Yuta kemudian berfikir kembali.

"Yuki? Lupakan."
Balas Luki mencoba menutup pintunya lagi.

"Eh? Tentu saja menjemputmu! Haha."
Balasnya melihat ekspresi Luki yang kesal karenanya.

"Jarang sekali, baiklah. Ayo masuk dulu."
Ucap Yuki kemudian membukakan pintu.

Yuta masuk ke dalam rumah itu.
"Kau tinggal sendiri?" Tanyanya.

"Tidak, aku tinggal berdua. Mau kau tunggu sebentar? Adikku masih belum siap. Mungkin kita bisa berangkat bersama."

"Hmm. Tidak masalah."

"Oniichan, sarapannya sudah si----" belum sempat Yuki menyelesaikan kata-katanya gadis itu melihat Yuta didepannya.

More Beautiful than the StarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang