Bab 16

64 2 0
                                    

Sunday morning.

"Tok tok tok" suara orang mengetuk pintu dibalik kamar Harry.
"Kak Harry Bangun" teriak Emma dibalik pintu. Oh ternyata itu Emma.

Harry pun sontak terbangun dari tidur lelapnya dengan malas ia membuka pintu kamarnya.

"Apa? Masih ngantuk nih" ucap Harry sambil mengucek-ngucek matanya yang masih terasa sangat berat.

"Apa kakak lupa? Kan kita mau kerumah Daniel hari ini" ucap Emma menaikkan satu alisnya sambil melipat tangan didepan dada.

"Ga sepagi ini juga kali. Kakak yakin orang kaya Daniel masih tidur juga jam segini" balas Harry.

"Ayolah kak" ucap Emma dengan memelas. Ternyata Emma sangat merindukan Daniel rupanya. Harry jadi semakin malas sekarang.

"Yaudah deh aku mandi dulu" ucap Harry lalu menutup pintu kamarnya dan masuk kedalam kamar mandi didalam kamarnya.

"Yessss" teriak Emma didalam hatinya. Dia sangat gembira, dia gembira bisa melihat Daniel lagi. Orang yang ia dan Nabila sukai dulu.

"Nab gue harap lo udah tenang sekarang, gue hari ini mau ketemu Daniel" Emma membatin dan menuangkan senyum dibibir mungilnya itu. Jujur Emma masih kaget setelah tau sahabatnya telah tiada. Namun dia tau dia harus mengikhlaskan Nabila.

----------

Hari ini Jessie berniat untuk pergi kerumah ryn, dia ingin meminta maaf dan akan mengubur rasanya dalam-dalam terhadap Daniel. Rumah ryn berjarak sekitar 3 km dari rumah Jessie dan berjarak 15 m dari rumah Daniel. Bisa dibilang rumah ryn didekat rumah Daniel.

Sampai sekarang Jessie tidak tahu rumah Daniel dimana dan tentu ia tidak ingin mencari tahu.

"Mom, Jessie pergi dulu ya" Ucap Jessie sambil menuruni tangga rumahnya berjalan menuju garasi.

"Kemana honey?" Timpal Kate. Tidak biasanya Hari minggu Jessie keluar rumah.

"Kerumah ryn mom" ucap Jessie dari garasi. Terdengar seperti orang setengah teriak.

Mobil Jessie pun melaju membelah kota Jakarta.

----------

"kak cepettt" teriak Emma dari mobil melihat Harry memakai sepatu dengan lambat sekali seperti slow motion.

"Huh" Harry mendengus. Sebenarnya hari ini Harry hanya ingin menghabiskan waktunya dirumah saja. Tidur sambil nonton tv, kebiasaan hari minggi seorang Harry.

Harry pun selesai memakai sepatu yang bermerk adidas tersebut dan langsung masuk kedalam mobil.

"Buruan kak" ucap Emma seakan anak kecil yang tidak sabaran.

"Bawel" timpal Daniel singkat dan cukup menjengkelkan.

"Huh" dan kali ini yang mendengus adalah Emma.

Mobil mereka pun melaju membelah kota Jakarta. Harry sengaja memperlambat jalan mobilnya.

"Ga bisa ngebut napa?" Pinta Emma agar Harry melajukan mobilnya cepat sedikit karna jika lambat seperti ini yang ada lumutan duluan sebelum sampai dirumah Daniel.

"Gabisa, ngebut itu gabaik kata papa. Apalagi bawa orang yang disayang gaboleh ngebut-ngebut" ucap Harry menggurui Emma.

Emma pun memencet hidung Harry dan berkata "bisa aja sih kakakku yang paling apalah-apalah ini".

hidung Harry pun memerah bekas cubitan Emma yang lumayan keras.

"Sakit tau, huh" ucap Harry mendengus sambil menggosok-gosok hidungnya.

"Mangkanya cepet dikit" ucap Emma sambil menjulurlan lidahnya seperti nada mengejek anak kecil. Itu terlihat imut bagi Harry.

----------

Setelah 20 menit diperjalanan Jessie pun sampai dirumah ryn.

Begitupun dengan Harry dan Emma mereka pun sampai dirumah Daniel.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 30, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love in SilenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang