MongkeyLove (06)

56 5 2
                                    

Walaupun gak ada yang baca. Aku pasti bakalan terus Post MissingYou sampai selesai.

☆Cekidotttt.☆

Rica Pov

Sama seperti hari-hari biasanya. Aku bangun tepat jam 05.13. Kalau saja bukan karena alarm yang ku buat tadi malam. Aku sudah pasti kesiangan.

Beruntungnya hari ini adalah hari minggu. Olahraga adalah satu hal yang terpintas di kepalaku sekarang. Tapi? Mau olahraga kemana? Hahaha.

Mungkin kalau sekarang ada yang melihatku. Bisa saja mereka menyebutku orang gila. Yaa berbicara sendiri. Tepatnya

Tanpa berfikir lama lagi. Bagaimana kalau minta dianterin kak beni? Kak beni hanya harapan ku satu-satunya sekarang.

Sekarang sudah tepat 06.00. Kak beni udah bangun gak yah. Bodo!

Kamar kak beni ada dilantai satu. Berbeda denganku yang ada dilantai dua. Kadang memiliki kamar sendiri dilantai dua sangat menakutkan. Aku yang sering membuat semuanya mendramatisir? Mugkin ..

Saat berjalan menuju kamar kak beni. Aku sempat melirik kamar mama. Aku melihat mama yang menatap kosong ke arah lemari riasnya. Tanpa basa basi aku hanya meninggalkan pemandangan miris itu.

Aku tahu kenapa mama seperti itu. Mama yang ceria. Mama yang perhatian. Mama yang selalu tersenyum. Semuanya berubah semenjak kepergian papa. Sekarang papa ada dimana aku tidak tahu.udah mati? Belum? Gak perduli tuh.

Anak durhaka? Mungkin

Tidak terasa bulir bulir air jatuh ke pipiku. Baper deh baper. Gini nih kalau ingat papa. Aku dulu paling dekat sama papa. Bagiku he is my perfect boy. Tapi semenjak perceraian papa dengan mama. Kepercayaanku selama ini runtuh seketika. Kecewa. Ya

Jika kau tidak bisa percaya dengan papa mu. Laki laki siapa lagi di dunia ini yang bisa kau percaya?

Tapi aku masih memiliki kak beni.

Kakak seperti payung di musim hujan.

Seperti sweater di musim dingin.

Dan ice cream di musim panas.

Dia tahu segalanya tentangku.

Tapi . . .

Tidak semuanya sih. Kak beni tidak tahu Lelaki yang mencuri hatiku setelahnya.

Aku masih melamun di depan kamar mama. Saat aku tersadar mama udah gak ada di kamarnya. Where?

Bodo . .

Aku pun melanjutkan tujuanku ke kamar kak beni. Tak lupa aku membersihkan air mata tadi. Kak beni sih orangnya super keppo.

aku mengetuk dan menendang pintu kak beni dengan kerasnya. Aku sama sekali tidak perduli. Kak beni sudah terbiasa dengan ini

Tidak ada jawaban dari dalam. Aku mulai frustasi sekarang. Kak beni pasti masih molor.

"Badak bercula Tujuh Bangun Loe. Woyyyy! Babi bangun gak ,Anak gajahhhhh.." tambahku yang masih menendang pintu kak beni.

"Kalau dia Anak gajah,aku saudara gajah dong"

"Iya sau . . dara gajah" ucap kak beni dengan menguap yang muncul dari balik pintu.

"Kak aku masuk yah" tanpa basa basi aku langsung masuk aja. Gak papakan.

Dan aku kaget siapa yang tidak kaget dengan permandangan ini. HAHA aku harus bagaimana mataku yang masih suci ini melihat hal yang berbau dewasa gitu.

MissingYouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang