Perasaan yang gak dibalas pasti rasanya sakit. Apalagi harus dipendem aja. Disimpan dan gak tahu kapan bisa diungkapin.
Layaknya cinta yang bertepuk sebelah tangan.
Bagaikan pengagum rahasia. Sampai sekarang perasaan ini. Kebiasaan para cewek aku hanya menyimpannya dalam dalam. Jauh didalam dasar hati. Kalau aku jatuh cinta. Jatuh cinta dengan seorang reyhan. Bahkan aku kehilangan sahabat yang sangat berarti sahabatku devy. Entah kemana devy. Sampai sekarang aku tidak tahu devy ada dimana semenjak insiden itu."Baiklah anak anak ibu akan melanjutkan pelajaran kemarin" tutur bu evy. Di sela sela lamunanku.
"Seperti halnya larutan katoda dan anoda cinta gue dan reyhan gak akan pernah bersatu" Celetuk ku yang sangat bodoh saat pelajaran Kimia bu evy. Tentu membuat seisih kelas langsung melirik ku dan tentu semuanya tertawa terbahak-bahak.
"Cit loe dengar apa yang barusan gue bilang?" Tuturku
"Yaiyalah. Suara loe yang kayak Toa gitu mana mungkin gak gue dengar, apalagi kita teman seduduk kayak gini" jawabnya yang hanya menyegir padaku.
Mati deh gue!shittt
"Reyhan aditya bramantyo siswa tampan,tinggi yang calon ketua osis itu,federica,?" Tutur bu Evy yang hampir membuat seisih kelas kembali tertawa dan menyisakan aku yang lekas menutup pipiku yang memerah.
"No Coment bu" jawabku yang hanya mengumpat didalam hati.
"ibu saranin aja yah nak. Jangan suka sama reyhan. Bukan karena nakal. Atau apa yah. Tapi kalau pacaran nanti. Gimana jadinya kalau bicara disekolah sih reyhan itu gak pernah bicara. Oh ibu punya cerita tentang reyhan" tutur bu evy lagi.
Ngapain sih reyhan yang digosippin. Ah. Muka gue mulai panas.
"Gini yah, pernah ibu sekali pernah ngajar di IX-5 waktu pak anton gak bisa ngajar gara-gara ada urusan keluarga,reyhan itu. Anaknya .."
"Bu urusan apa?" Celetuk farel yang memotong cerita bu Evy.
Farel Fernanda. Siswa yang bisa dihitung kehadirannya. Datang kesekolah kalau lagi ada Mood nya aja.
"Santai aja gue cuma keppo, urusan apasih bu sampai pak anton gak masuk?" Timpal farel yang mulai gak suka,karena semua pada ngelihatin dia.
"Pak anton nemenin istrinya lahiran" jawab bu evy.
"Cowok,cewek bu?" Celetuk Alya. Alya Ramadhani. Si tukang Keppoers. Dan penggemar boyband korea.
Bukan Alya namanya kalau Tidak keppo.
Bu evy walaupun loe masih 20 tahun. Terhitung mudalah. Gak bisakan loe jelek jelekein pangeran gue. Didepan mata gue lagi. Mungkin terdengar durhaka dengan guru. Tapi gue gak pussing. Bodo amat tuh guru sok cantik. Mentang-mentang muka baby face.
"Anaknya pa anton Alhamdulillah perempuan namanya Nadira wiratmaja, ibu lanjutin gak nih tentang reyhan nya?" Tutur bu evy yang melirikku. Hello tuh mata kenapa jawabku. Aku hanya ngedumel dihati.
"Lanjutin Dong bu" celetuk citra yang langsung membuat ku menarik rambutnya.
"Ngapain loe, gue, jantung gue . uh lagi gak karuan tahu-. CITRA Loe Gak asik, ahhhh Gelap deh.
"Sakit tahu. Btw Sabar ca Hahahahhaa:D" tutur citra yang mengelus pundakku dan sambil cengar-cengir.
"Jadi ibu lanjutin, pernah ibu sekali ngisi kekosongan jadwal Pak Anton terus cerita nih ibu lagi absent. Saat bu guru sebut Reyhan Aditya Bramantyo. Dia hanya melirik ibu sekilas. Dan mengangkat satu tangannya. Terus dia baca buku lagi. Gimana tuh cowok cool banget kan. Ibu aja dibuat merinding. Pasti kalau ibu guru masih Abege kayak kalian. Jadiin pantangan tuh reyhan buat jadi pacar ibu"
KAMU SEDANG MEMBACA
MissingYou
Teen FictionAndai saja waktu itu tak kucoba bermain main dengan rasamu. Andai saja aku yakin, kalau kau memang mencintaiku. Andai saja waktu itu, tak kucoba melepaskan tanganmu. Kali ini biar aku yang mengejarmu rey . . -Federica