"Kenapa cacaku??" Ujar devy yang mirip anak sd yang lagi minta permen.
"Gue juga jatuh cinta dev" ujarku sambil mendengus kesal
"Siapa sih Yang mampu menaklukan hati seorang federica" tuturnya dengan menyilangkan kedua tangannya.
"Nanti aja gue bilang kalau udah tepat waktu dev" tuturku dengan nada yang sangat pelan.
"ngomong ngomong kenapa harus aku yang bantuin kamu dekat dengan reyhan?""Situ kan teman gue. Bantuin napa. Pelit amat sih. Bantuin aja kok" Tuturnya yang mulai agak sebel.
"Loe kenapa dev? gak ada badai gak ada topan loe kesambet jin apa coba?" Tuturku sambil memainkan buku buku jariku.
"Gue gak suka ada rahasia antara kita berdua.
Buat gue, loe itu udah kayak saudara. Lebih malah Sedangkan lo? anggap gue apa coba? kita sahabatan tuh udah 3 tahun" tuturnya dengan membelakangiku."Maaf dev. Gue gak mau nyakitin loe. Kalau loe tahu kenyataannya" tuturku dengan nada hampir manangis.
"Gak usah ngeles lo. Apa coba yang bisa nyakitin gue . Gue cuma mau tahu doang loe itu sukanya sama siapa. Gak lebih kok.
Yang nyakitin gue itu kalau loe juga suka reyhan. Tapi gak kan ca? Loe gak mungkin suka reyhan" tuturnya lagi yang bahkan tidak mau melihatku."Tapi. Gue suka sama reyhan dev. Gue suka sama. bahkan sebelum loe suka sama reyhan" DALAM HATI tuturku yang mulai menahan tangisku
**
Kriiiiiingggggggggg.. bel sekolah berbunyi waktu menandakan kalau udah seharusnya kita masuk pelajaran selanjutnya.
"Dev tunggu. Tungguin aku dev "tuturku sambil berlari kecil.
"Kalo loe terus gini . Persahabatan kita cukup sampai disini devy. "Ujarku yang masih berlari mengejarnya.
"Dia hanya berhenti "yaudah kita udahin aja persahabatan ini ca". Loe juga gak anggap gue sahabat loe. Semua rahasia gue. Loe tahukan ca. Sedangkan loe. Loe anggap gue apa. Gue sakit hati ca. "Ujarnya dengan menghapus air matanya.
Oh tidak. Dia menangis.
Devy ku menangis karena aku.
**
Aku hanya duduk di kursi kantin. Aku tidak bisa berfikir jernih dengan apa yang barusan terjadi. Aku kehilangan sahabatku. Dan aku kehilangannya karena keegoisanku. "Gue harus minta maaf sama dia. Aku berbalik dari tempatku . Dan ..
Awwwwhhhhh.. "aku kesakitan.
Aku merasakan sesuatu memegang pinggangku. Aku hanya pusing. Dan seketika semuanya gelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
MissingYou
Teen FictionAndai saja waktu itu tak kucoba bermain main dengan rasamu. Andai saja aku yakin, kalau kau memang mencintaiku. Andai saja waktu itu, tak kucoba melepaskan tanganmu. Kali ini biar aku yang mengejarmu rey . . -Federica