Aku tidak tahu mengapa ferro memarahiku terus, dia menuduhku berselingkuh, bahkan menyebutku wanita murahan, dia membuatku sedih. Bagaimana mungkin aku bisa bergaul dengan teman-temanku jika tersenyum atau tertawa saja tidak boleh, memangnya universitasku itu asrama putri, dia melarangku berbicara dengan laki-laki lain selain dirinya. Akupun memasuki kamar tidur karena terlalu lelah menangis, baru beberapa menit aku berbaring dan memejamkan mata, tiba-tiba aku merasa ada yang memelukku erat dari belakang.
"Crys, I'm sorry..." bisik ferro ditelingaku
"ehhmm...iya gak apa-apa, aku juga salah, seharusnya aku ijin dulu sama kamu, maafin aku ya..." ucapku sambil membalikkan tubuhku menghadap ferro.********
"Crys, kami akan pergi nonton sabtu ini, aku yang traktir" ucap jason santai
"Maaf jas, sepertinya aku tidak bisa ikut kalian, mungkin lain kali" ucapku sambil memasukan laptop ke tasku
"Common crys, jadi gak seru kalau kita bertiga aja" pinta marry
"Maaf sekali, nanti akan ku usahakan tapi tidak janji ya" ucapku pada jason, marry dan nick
"Crys, kalau begitu aku akan mengantarmu pulang" tawar nick ramah
"Tidak perlu nick, mulai hari ini aku bawa kendaraan" jawabku sambil berdiri untuk berjalan meninggalkan kelas.*******
Aku ingin sekali pergi dengan teman-temanku sabtu ini tapi aku tidak yakin ferro akan memberikan izin padaku. Ferro selalu tahu aktifitas ku setiap hari, tidak mungkin bagiku berbohong padanya lalu pergi dengan teman-temanku.
"Apa kau sedang sibuk?" tanyaku hati-hati ketika memasuki ruang kerja ferro
"ada apa?" tanyanya tanpa melihat ke arahku
"aku...aku mau minta ijin padamu" jawabku
"untuk?" tanyanya lagi singkat
"Sabtu ini teman-temanku ingin pergi nonton di bioskop, bolehkah..." ucapku terhenti karena jawaban ferro
"Tidak" jawabnya singkat
"Tidak?" tanyaku bingung
"Aku tidak mengijinkanmu pergi" jawab ferro tegas kali ini sambil menatapku dalam
"baiklah" ucapku sedih sambil melangkah keluar dari ruang kerja ferro*********
Ferro tidak akan datang sampai hari senin nanti, karena dia sudah berangkat ke London sejak jumat kemarin, aku bersyukur karena bisa bebas bermain dengan teman-temanku. Aku putuskan untuk pergi nonton dengan teman-temanku hari ini, lagi pula ferro tidak akan pulang dan dia tidak akan tahu aku pergi dengan teman-temanku.
"Akhirnya crys ikut juga, aku jadi semangat nih" ucap nick meledekku saat aku baru sampai di bioskop
"Ya, ini pertama kalinya aku nonton di bioskop" ucapku antusias
"Serius crys?" tanya jason
"Ya" jawabku singkat
"Yang penting kita senang-senang hari ini" seru marry penuh semangat
Waktu begitu cepat berlalu, setelah nonton, makan dan jalan-jalan di mall tidak terasa sudah hampir jam 12 malam. Aku tidak perlu khawatir pulang malam karena ferro tidak ada di indonesia, setelah menaiki lift aku sudah berada depan pintu apartementku. Saat aku masuk lampu apartementku menyala otomatis dan saat itu pula lah aku terkejut melihat ferro sedang duduk di sofa dengan gelas ditangannya, sepertinya dia sedang mabuk.
"Fe-ferro...kapan kau kembali? Kenapa tidak menghubungiku? Tanyaku takut
"Saat aku mendengar kau pergi tanpa seijinku" ucapnya dingin sambil meminum minumannya
"Maaf, aku tidak bermaksud..." ucapku terhenti saat ferro membanting gelas minumannya asal hingga membuatku terkejut oleh suara pecahan gelas
Ferro terlihat sangat kacau, penuh amarah, dia berjalan cepat menghampiriku yang terdiam lalu menarik rahangku kasar.
"Apa kau ingin menjadi wanita murahan, hah? Kau tahu aku tidak suka pemberontakkan dalam bentuk apapun, Apalagi kau sampai berani membohongiku, seharusnya aku tidak memelihara jalang dari jalanan, percuma ku biayai sekolahmu jika otak kecilmu itu tidak bisa memahami perintahku!!!" bentak ferro lalu menghempaskanku jatuh hingga tubuhku menabrak dinding dibelakangku.
Aku meringis dan menangis menahan perih di hati dan tubuhku, ini pertama kalinya aku melihat ferro sangat marah. Aku ingin pergi dari sini, aku tidak tahan dengan kekangan ferro, aku tidak akan kembali,dengan langkah gontai ku paksakan diri keluar dari apartement ferro. Aku tidak tahu harus kemana, aku hanya melangkahkan kaki terus tanpa tahu arah hingga aku sampai di sebuah taman, disana masih banyak sekali orang yang sedang hang out dengan teman-temannya diiringi lagu-lagu yang dilantunkan oleh beberapa orang pemusik. Aku duduk di salah satu bangku taman sambil terus menikmati alunan lagu, setidaknya membuatku sedikit melupakan tentang ferro.
"Sepertinya kau baru disini ya?" tanyanya
"kenapa diam? Aku bukan orang jahat, setiap malam minggu aku ngamen disini" tanyanya lagi
"Maaf, aku hanya sedang malas bicara" ucapku tenang
"baiklah, bagaimana kalau aku menyanyikan sebuah lagu untuk menghiburmu?" tanyanya antusias
"Terserah kau saja" ucapku malas.
Pengamen itu mulai megeluarkan gitarnya untuk memulai memainkan sebuah lagu.