Dua Jam

2.7K 229 9
                                    

Wendy berdiri dan mulai mengetuk kakinya berkali-kali ke lantai, tidak sabar. Dia sudah berada di titik yang sama sejak...entahlah 1,5 jam atau mungkin sudah lebih sekarang. Awalnya dia hampir sakit perut menahan tawa karena streaming Running Man episode terbaru via wifi kampus, tapi sekarang dia sudah sakit kepala kronis karena belum juga berhasil meluapkan amarahnya.

Kalau kalian pikir menunggu adalah pekerjaan yang membosankan, maka menunggu Sehun adalah sumber penyakit bagi Wendy, atau setidaknya dia sendiri yang memutuskan demikian.

Wendy (lagi-lagi) mengeluarkan ponselnya dari kantong jeans dan menelepon Sehun. Frekuensinya naik menjadi 5 kali dalam 30 menit. Belum juga nada sambung pertama datang, Sehun berlari dari kejauhan, hebohnya sudah terdengar sampai lantai yang dipijak Wendy.

"Wen lo belom balik????" tanyanya setengah heran, setengah kaget, setengah merasa bersalah, dan setengah lainnya, biarpun dia tidak sadar jumlahnya tidak lagi satu.

" 'Wen lo belom balik'?" Wendy membeo.

"Wen sorry, tadi Soojung ngambek gamau gue tinggal."

"Dih kaya bocah aja," balas Wendy. Meskipun Wendy tahu bahwa alasan 'Soojung' mutlak hukumnya tidak bisa dicari solusinya.

"Wen..."

"Gini ya Hun, kalo lo emang gabisa ngajarin gue buat kuis besok, kan bisa bilang ngga. Atau seenggaknya angkat telpon gue? Iya gue tau lo gamungkin angkat telpon bahkan walaupun itu telpon dari nyokap lo kalo Soojung tersayang lagi meletus, ya kalo kaya gitu jangan bikin dia marah lah. Atau ke toilet bentar kek, gue yakin dia gamau pacarnya pipis di celana"

"Iya maaf deh," iya. Hari ini Sehun diomelin sama dua cewek, sekaligus.

"Tau gitu kan gue belajar sama Chanyeol aja."

"HA HA lo gila," kali ini Sehun yang sewot.

"Lah kenapa? Daripada 2 jam gue buka literatur ga ngerti-ngerti? Tau deh ah gue duluan."

"Eh bentar Wen!! Gajadi?"

Wendy yang sedang membereskan lapaknya selama 2 jam terakhir menoleh sebentar.

"Ntar aja janjian sama Chanyeol."

"Anjir??? Kan lo tau dia suka sama lo??" Sehun makin sewot.

"Emang ada hubungannya?"

"Kalo dia ge er?"

"Terus?"

"Kan lo ga suka sama dia."

"Kata siapa?"

Iya. Kata siapa, Sehun?

"Ah pokoknya sama gue aja, udah susah payah gue kesini ngelawan topan," tandas Sehun yang kini ikut-ikutan membereskan ceceran pulpen warna-warni milik Wendy. Saat itu Wendy ingin tertawa, cowok mana yang menyebut pacarnya sendiri sebagai topan?

Wendy mengarahkan dirinya menuju halte bis terdekat ketika Sehun menarik ranselnya.

"Sehun mah! Kalo gue jatoh gimana? Ngapain sih tarik-tarik ih!"

"Kan ada gue?" Sehun menaikkan sebelah alisnya.

"Kalo bawa mobil kan tinggal bilang, gausah tarik-tarik?"

"Wah!! Wendy-nya Sehun udah pinter sekarang, tapi kenapa kuis Gangguan Jiwa 5 nomor aja mesti gue ajarin?"

"Ya kan lo pakarnya, secara lo udah pernah ngalamin," balas Wendy sambil berlari menuju parkiran.

"Sial."

-pvn-

They Don't Feel the SameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang