(Not so) Painful Goodbye

1.1K 169 20
                                    

"Happy first anniversary, Jung Soojung!"

Sehun menyodorkan satu kotak cokelat dengan penutup transparan yang dicetak dalam bentuk huruf bertuliskan "Oh Soojung". Sehun memang tidak berharap lebih dari reaksi Soojung, ia tahu bahwa mahasiwa aktif satu ini baru bisa menangis jika acara yang dipegangnya berhasil, bukan kejutan perayaan hari jadi di depan rumahnya. Tapi ada yang salah dari sinar mata Soojung, disana terdapat pancaran asing yang belum pernah Sehun lihat sebelumnya, rasa bersalah.

"Makasih, Sehun," tapi toh gadis itu tetap menerimanya dan tersenyum manis sekali, senyum yang menciptakan debar hati Sehun setahun yang lalu.

Mereka menghabiskan sisa Minggu sore itu dengan menonton film pilihan Sehun, The Fault in Our Stars, tanpa berdebat terlebih dahulu saat memilih film, keanehan Soojung nomor dua hari ini. Bukannya Sehun tidak suka, tapi biasanya gadis itu lebih memilih film korea.

"Wendy bilang apa, Hun?" tanya Soojung ketika Sehun selesai menutup pembicaraannya dengan Wendy di telepon.

"Cuma nanya lagi dimana, kenapa? Cemburu dong."

"Lo tau kan gue bukan tipe orang yang suka basa – basi, I'm a scorpio, remember?" tanya gadis itu, pertanyaan yang sesungguhnya tidak diharapkan Sehun.

"Serius amat, ngomong aja," kata Sehun sambil mengelus lembut rambut Soojung.

"Setelah setahun ini, apa perasaan lo pernah berubah?"

Soojung mendapatkan atensi Sehun sepenuhnya, ia tahu Wendy tidak mungkin membocorkan kejenuhan hatinya tempo hari kepada Soojung, maka tahu darimana gadis ini?

"Karena gue pernah," lanjut Soojung tanpa menunggu jawaban pemudanya.

"Hal kayak gitu wajar, Soojung."

"Tapi gue tetep harus minta maaf, karena gue salah disini." Tanggapan seperti itu membuat dahi Sehun berkerut.

"Kenapa? Karena lo pikir gue ga pernah? Lo salah–"

"Ngga, dengerin dulu, Sehun. Lo tau gak? Waktu kita masih semester satu, temen – temen cewe yang sekelas sama gue nyesel setengah mati karena ga ditakdirin sekelas sama lo. Well, itu sih karena rencana studi kita masih diisiin TU fakultas. You have that kind of effect to them dan itu sangat wajar kalo kita naksir main – main sama temen yang belum kita kenal deket, gue yakin lo juga pernah seenggaknya satu kali. Makanya, pas lo mulai deketin gue, gue seneng bukan main, dari semua cewe yang ada di kampus, lo pilih gue." Soojung menunduk, merasa malu dengan dirinya sendiri, dan Sehun hanya duduk disana memandang gadis itu lembut, meski mata Soojung tak pernah menatap balik dirinya.

"Gue salah. Gue selalu ngartiin takikardi1 gue sebagai cinta, padahal itu cuma rasa seneng, excited. Lo ngga pernah sadar ya? Setiap lo deket sama Wendy atau cewe manapun, gue ga pernah bener – bener cemburu. Itu bukan karena gue dewasa, Hun. Awalnya gue ngerasa heran, tapi terus gue sadar karena gue nganggep status kita dan waktu lo buat gue itu udah cukup. Tapi kadang pun lo masih belum bisa menuhin keinginan gue, padahal gue tau keberadaan lo sebagai pacar bukan untuk itu."

"Soojung–"

"Maafin gue udah nahan lo selama ini, percaya deh, gue emang baru ngerti. Dan mungkin lo belum sadar, tapi gue ngerasa lo punya sesuatu yang lain buat Wendy, dan lo menahan diri selama ini semata – mata karna kita masih pacaran."

Mata Sehun membola, cepat – cepat ia membantah.

"No, lo salah. Gue masih ngerasa bersalah karena kenangan tentang pacar pertamanya ga sebagus cewe lain."

"Atau itu satu – satunya pikiran yang masih lo pegang karena lo ga berani nyari tau yang lain? Itu perasaan lo pas SMA, Hun. Awalnya gue juga takut untuk ngenalin diri gue sendiri, karna apa yang gue lakuin ke elo itu ga baik, gue ga bisa nerima kenyataan kalo I'm the bad guy here. Um, I mean girl."

Gantian Sehun yang diam tertunduk, maka Soojung melanjutkan, final.

"Now, I'm letting you go."

Kali ini Sehun mengangkat kepalanya.

"So this is the end, huh?"

Soojung cepat – cepat membantah.

"Tapi jangan jadi awkward sama gue ya! Gue tau lo orang yang baik, partner diskusi yang cemerlang, gue ga ikhlas kehilangan temen belajar."

"Lo udah dewasa sekarang, Jung."

Sehun tersenyum, mengembalikan nama keluarga Soojung yang baru dua jam yang lalu ia sembunyikan entah dimana. Mungkin Soojung tidak perlu tahu, meski ia sendiri tidak yakin jawabannya, ia masih percaya diri dengan perasaannya untuk gadis itu, walaupun ada yang salah dengan hatinya jika ada hal yang dikaitkan dengan Wendy. Sehun berjanji untuk mencari tahu lagi nanti. Tapi entahlah, permintaan menjadi teman dari mantan tidak pernah mudah untuk dikabulkan.

•••

1Takikardi: kelainan detak jantung, detaknya di atas normal. Biasanya anak – anak kesehatan (atau gue doang?) suka bercanda kalo deg – deg an tuh takikardi.

Iya bener, latar waktu kali ini barengan sama part sebelumnya wkwk.

Aneh bgt gak guys HAHAHA. Mau kasih tau aja, perasaan manusia emang susah banget diartiin, bahkan sama yang punya, it took me way longer than Soojung buat tahu am I really in love with him or in love with the idea of loving him ya jadi curhat. Makanya guys, kenali diri sendiri dulu baru cari pendamping hidup /nikah mulu pikiran lo/

Comment yaa, tanya kek kapan Chanyeol sama Luhan cari pacar gitu misalnya ((pengen banget)).

-pvn-

��

They Don't Feel the SameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang