Part [1]

3.4K 107 1
                                    

Kak Zahra tengah berkacak pinggang di depan pintu kamar adiknya. Terlihat Rio dan Alvin masih tertidur lelap. Kak Zahra melirik jam dinding yang ada di kamar ini, jam menunjukkan pukul 05.50. dan kedua adiknya ini belum bangun juga.

Kak zahra berjalan kearah ranjang dan menyingkap selimut mereka. "Hey bangunnn, apa kalian nggak sekolah. Ayo bangun..."

"ntar dulu deh kak, masih ngantuk nih...."gumam Alvin sambil menutup kepalanya dengan bantal.

"iya kak, 10 menit lagi deh.."sambung Rio.

Kak zahra menggelengkan kepalanya, benar-benar deh kedua adiknya ini. "Kalian mau bangun sendiri apa kakak bangunin, Ha!?"

Tak ada sahutan dari Rio maupun alvin. Kak zahra yang sudah mulai geram pun mulai bertindak. Ia pun menjewer masing-masing telinga adiknya ini.

"aduh duh kak, sakit kak sakit...."

"iya kak iya, kita bangun. Aduh kak sakit, lepasin dong telinga kita"

Kak zahra pun melepaskan jewerannya, "Makanya bangun, dibangunin bandel banget. Sudah telat, kalian juga nggak sholat subuh kan?. Sudah sana mandi, kakak sama oma tunggu di ruang makan"ucap kak zahra lalu beranjak meninggalkan kamar Rio Alvin.

Rio dan alvin pun beranjak dari ranjang dan menyambar handuk masing-masing.

"Loe dulu apa gue dulu nih yang mandi?"tanya Rio.

"udah bareng aja, lagian kita udah telat banget ini. Daripada dimarahin kak zahra lagi"jawab alvin. Rio hanya mengendikkan bahu lalu masuk ke kamar mandi.

Setelah beberapa menit berselang, akhirnya Rio dan Alvin pun turun. Terlihat Oma dan Kak zahra sudah menunggu di ruang makan.

"Pagi Oma..."salam RioAlv.

"Pagi, ayo makan..."

"Hari ini kakak ada kuliah pagi, cepat habiskan sarapan kalian. Gara-gara kalian berdua, kakak hampir telat"ucap kak zahra.

"apalah kakak ini, belum telat juga. Baru hampir kan,"ucap alvin.

"ish kalian ini, tapi jarak kampus kakak dengan kalian itu cukup jauh. Kakak kan juga harus nganter kalian dulu,"ucap kak zahra.

"sudahlah vin,"tegur Rio.

Kak zahra mengambil tasnya dan beranjak dari kursi, "Zahra berangkat dulu oma,"

"iya hati-hati dijalan,"

Rio dan alvin yang sudah selesai sarapan pun juga pamit ke Oma, "Kami juga pamit ya Oma,"ucap Rio. Lalu mereka berdua mencium tangan Oma.

"jangan nakal kalau disekolah, jangan suka bikin kakak kamu marah terus"

"Oma ini kayak nggak tahu kak zahra aja, dia kan emang suka marah-marah"ucap alvin.

"apa kamu bilang?!"seru kak zahra. Alvin hanya menunjukkan cengirannya.

Kak zahra hanya menggelengkan kepalanya, pusing jika harus meladeni adiknya yang satu ini. Jail banget, beda dengan kakak kembarnya, Rio, yang lebih kalem sedikit.

Rio dan Alvin memang saudara kembar. Rio lahir 5 menit lebih dahulu dari alvin. Mereka tinggal bersama Oma dan Kak Zahra. Orang tua mereka sudah meninggal akibat kecelakaan pesawat. Yah,..demi menyambung hidup, Oma mendirikan sebuah toko kue disamping rumah.

Meski kembar, tapi rio dan alvin memiliki ciri yang sangat mencolok, dan ciri inilah yang dapat membantu bagaimana membedakan yang mana Rio dan Alvin. Rio memiliki kulit berwarna sawo matang, sedangkan alvin berkulit putih layaknya orang chinese. Sifat keduanya pun sangat bertolak belakang. Rio dengan sikap dewasa dan kalemnya, malah terkesan dingin dan cuek. Berbanding terbalik dengan alvin, yang tengil, ceria, dan aktif. Mereka berdua sama-sama suka olahraga. Itu bisa dilihat dengan jabatan yang diraih mereka berdua di ekskul sekolah. Rio sebagai ketua tim basket dan Alvin sebagai ketua tim futsal SMA Pertiwi.

Bukan Upin IpinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang