Hai nama gue Anggraini Amalia Putri dan gue mau coba buat share cerita hasil murni pemikiran gue. Semoga kalian suka ya guys. Maaf banget kalau ada kata-kata yang kurang jelas atau kurang nyambung. Sesungguhnya gue akan berusaha buat yg terbaik. Tolong bantuan comment dan likenya yaaaa pokoknya gue tunggu.... dan dilarang keras copas guys... karena buat suatu karya itu gak mudah loh. Kalo mau copas tolong tulis by AAP jangan nama kalian. Selamat menikmati....
#AAP#
Morning dunia....
Terik mentari meyambar sepasang mataku yang masih terbalut oleh kelopakku yang tertutup sangat sempurna. Tubuhku menggeliat, merentangkan kedua tangan dan kaki lalu membuka kelopak mataku yang sudah beberapa jam terpejam lelap.
Kulihat wanita paruh baya yang amat cantik kini tengah berdiri disampingku dan mengikat sehelai gordeng agar cahaya mentari merasuki seisi kamarku. Ia adalah bundaku.... Roselin Permata. Ya nama bundaku adalah Roselin Permata seorang disigner yang telah membuka beberapa cabang di pelosok ibu kota Jakarta. Kini wanita cantik ini sudah berumur 45 tahun tetapi wajahnya yang masih sangat awet muda hingga suatu ketika aku pergi dengannya pasti orang menerka kalau aku bukan anaknya melainkan adiknya... Lucu ya.
"Pagi sayang, ayo bangun lihat itu matahari telah muncul" ujar bunda lembut. Aku tersenyum kepada bunda lalu terduduk menghadapnya. "Iya bunda, aku mandi dulu ya" izinku pada bunda disertai anggukannya.
Percikan air hangat kini tengah membasahi tubuhku. Mengusap lembut demi membersihkan noda-noda di tubuh. Ku tarik handukku dan segera menutupi badanku yang kini sudah bersih.
Setelah berpakaian seperti biasa aku selalu terduduk manis menghadap cermin dan memandang wajahku sejenak.
Hai namaku Lyly Permata Adithama, buah hati dari pasangan yang sangat sempurna. Yaitu ayah dan bundaku. Ayahku adalah seorang dosen di Universitas ternama di Indonesia. Ia bernama Rafa Adhitama. Usia ayahku kini menginjak 55 tahun hanya beda 10 tahun dari bunda.
Aku mempunyai adik perempuan yang sangat amat menyebalkan dia bernama Melati Permata Adithama. Mengapa ku bilang menyebalkan? Karena dia selalu buat aku geram akan kelakuannya. Aku dan Melati berjarak 6 tahun. Sekarang ia duduk di bangku kelas enam sekolah dasar Harapan Bangsa.
Keluarga kami sangatlah sederhana semua tercukupi akan tetapi ayah dan bunda mengajarkan kami bagaimana hidup layak dan sangat sederhana. Bukan karna kemewahan dan kesombongan.
Aku kini tengah duduk di bangku SMA Tunas Permata. Yang sekarang telah memasuki jenjang kedua.
Tubuhku membungkuk diatas ranjang dimana aku merilekskan tubuhku. Aku mengikat sepasang tali sepatuku dengan sangat lembut. Kulangkahkan kakiku menuruni anak tangga yang sekiranya mencapai 30 anak tangga. Lelahnya.
Aku mengendapkan langkahku menuju bunda, saat bunda tengan menyiapkan sarapan pagi yang membelakangiku. Hitungan ketiga aku siap untuk memeluknya sontak pasti bunda terkejut. Langkah demi langkah aku lalui tanpa suara dan hitungan kr tiga... "Satu... dua... ti...". Tiba-tiba suara bunda terdengar. "Sudah tidak usah mengejutkan bunda Lyly, cepat habiskan sarapanmu. Nanti kamu telat kesekolah" ujar bunda. "Huuu bundaaa... kok bisa tau ada aku sih bun" ucapku sambil mencurutkan bibir mungilku ini. "Sudah 16 tahun bunda menjagamu nak, ikatan hati bunda tidak pernah salah. Dan aroma parfume kamu dari kecil udah bunda hirupkan." Jelas bunda. Aku terkekeh malu akan tingkahku. Benar juga ya ujar bunda, jadi ingat waktu pertama kali aku diajak ke toko parfume dengan ayah. Waktu itu ayah sedang memilah-pilih perfume untuk bunda, eh malah aku yang beli. Karena waktu itu aku menangis dan meminta perfume aroma bunga dan hingga detik ini parfume itu tidak akan pernah mau aku ganti dengan yang lain. Bahkan sempat perfume itu kehilabgan stoknya di Indonesia karena belum dikirim dari prodaknya. Sampai-sampai aku menangis histeris dan meminta ayah mencarikan dipelosok dunia. Dan akhirnya. Kalian tahu gak? Ayah sampai ke Paris untuk membeli langsung disana. Hahaha sunggu aku malu akan sifatku.
(***)Aku melihat sekelilingku, memandang suasana yang sudah 2 minggu tidak lagi aku rasakan. Ya aku kini berada di SMA Tunas Permata. Aku melangkankan kakiku menuju lapangan yang tenah dikelilingi banyak murid yang ingin melihat pembagian kelas mereka masing-masing. "Ly.." seperti ada yang memanggil namaku? Dimana ya? "Ly.." sapa seorang yang kini sudah berdiri tegap menghadapku. Sontak aku terkejut hingga mengeluskan dada perlahan. "Eh sorry gue ngagetin lo ya" ujarnya lembut. Aku mendongakkan wajahku dan menyorot matanya tajam namun gagal mata yang kini sedah ku tatap tajam membalasku dengan kelembutan, sontak aku meluluh dan menarik nafas panjang. "Iya kaget tau..." balasku. "Hahaha sorry" ujarnya cengengesan. "Udah salah malah ketawa"fikirku. Aku hanya mengangkat pundakku tanpa membalas maafnya. "Ly.. lo masih marah ya sama gue, jutek banget sih" ujarnya lagi. Kini aku hanya menatapnya nanar. Tanpa melihatnya lagi aku mengacuhkannya pertanyaanya itu dan meninggalkannya untuk melihat daftar namaku. "Lyly Permata....Lyly..." ujarku kecil sambil melihat satu per satu nama di daftar kelas. "Nah 11 MIA 4, kira-kira ada yang aku kenal gak ya.." fikirku. Sbelum sempat aku mengeceknya kembali tiba-tiba tanganku tertatik oleh seseorang. Ah aku tak suka bila sudah ada yang bertindak seperti ini. Dan dia lagi!! "Ly please maaf..." ujarnya lagi. Aku kesal bercambuk bersalah juga. Gimanapun juga dia kan bukan siapa-siapa aku? Pacar bukan? PDKT juga engga? Hanya sebatas sahabat dan gak akan lebih. Aku menarik nafasku perlahan dan memejamkan mata untuk menetralkan emosiku sesaat. "Do.. please jangan ganggu gue. Udahlah lo jangan ganggu gue. Lo urus aja dulu cewek lo. Si Mila yang cantik jelita. Gue gak mau dipergok dia dan gue dibilang cewek murahan yang ngerebut cowok orang dan selamat atas jadian kalian!!!" Ujarku sambil menahan emosi. "Tapi Ly gue gak tau kalo lo..." belum sempat ia menyelesaikan ujarnya aku segera memotong dan berkata. " Gue sadar diri kok Do kalo gue gak semenarik dia. Gue cuman sahabat lo. Dan gak akan lebih dari itu. Tapi apa salah kalo gue suka sama lo? Lo gak pernah nyedarin kalo gue selalu ada buat lo, ngehangatin lo, terus disisi lo. Ya mungkin lo sadar tapi lo anggep gue cuman sahabat." Ujarku sambil menahan air mata yang mulai menggantung di bulu-bulu mata.
Aldo sahabat yang sangat amat aku sayang. Aku mengenalnya sejak masuk sekolah menengah akhir ini. Kami tergabung dari 4 orang yaitu aku, Aldo, Syaiful, dan Rizky. Persahabatan kami sangat indah dimasa-masa ini. Tapi semua berubah saat ada cinta di antara kami semua. Syaiful dan Rizky beberapa bulan yang lalu menyatakan cinta denganku. Aku menatap mereka bingung, tetapi Aldo terus membuatku untuk memilih dan malah ia menejekku. Tapi asal kalian tahu aku tidak suka dengan mereka walaupun kedua sahabatku incaran para wanita disini terutama Aldo. Aku menatap Aldo dengan kesel tapi bulan kesal karna ledekannya melainkan apakah ia tidak sadar akan cinta yang aku beri? Oh tuhan... dan semenjak aku tahu ia telah berstatus pacaran dengan Mila gadis yang suka mengumbar keseksiannya tapi ya ku akui ia cantik.. eh.. tak secantikku ya... tapi tetep aja Aldo malah milih cewek kaya dia ahhhh dan aku marah dengan Aldo.
Aku meletakkan tas ku di sisi pojok kelas. Aku tidak perduli dengan siapa aku duduk, dan dengan siapa aku sekelas. Aku membuka bukuku dan mulai meluapkan isi hatiku.
Awan gelap menyelimuti hariku
Menerjang angin badai kearahku
Meniban rintikan hujan dalam hidupku
Membuatku meringkuk kakuAku berlari untuk meneduh
Mencari tempat yang kokoh
Namun dunia sepertinya ikut sendu
Ketika melihatku terhanyu
Dan ikut rapuhMemeluk dingin tubuhku
menari indah di atas kesedihanku
Aku geram
Aku marah
Aku muak
Dan aku lelahAku terus berlari
Melangkah diatas duri
Tidak akan perduli
Dengan sakit di hati
Karena aku Lyly
Yang layaknya harus dicintaiLyly
(***)
![](https://img.wattpad.com/cover/46188061-288-k396695.jpg)
ВЫ ЧИТАЕТЕ
THIS IS MY LIFE
Разноеhidup itu sederhana, dengan bersyukur pada Tuhan atas apapun yang terjadi, pasti sangat mudah kita jalani cinta itu memang indah tapi cinta bukan hal yang mudah untuk kita dapatkan dalam penyakit Kangker Otak yang menggerogoti tubuhnya Lyly tetap be...