Happy Reading!
Aku menatap langit yang kian berubah warna menjadi gelap, gemuruh petir mulai terdengar, dan gerimis mulai turun perlahan. Perasaan cemas mulai menggorotiku. Aku melirik jam di pergelangan kiriku yang sudah menunjukkan pukul lima sore. Akankah aku harus menunggunya, jika aku pergi aku takut mengecewakannya.
Aku terus menunggu, hingga kasat mata aku melihat seorang pria yang keluar dari gedung depan kelasku atau tempatku menunggunya. Samar-samar aku melihat seorang wanita yang bergelayut manja di lengan kanannya. Hatiku hancur seketika bagai ribuan jarum yang menusuknya.
Aku tidak percaya ini. Beberapa jam lalu, dengan sikap manisnya ia menyuruhku menunggunya dan dengan bodohnya aku menurutinya. Aku menguatkan diriku dan menghampirinya.
"Siapa dia?"
Tbc.
Salam Andich_
KAMU SEDANG MEMBACA
COLD (Revisi)
Teen FictionKehidupan Adira Randana yang bahagia dan tidak jauh dari kata sempurna di Amerika berbanding terbalik dengan kehidupannya sewaktu pindah ke Indonesia. Hingga membuat gadis itu berubah menjadi gadis dingin, ketus, pendiam dan membuat kehidupannya tak...