Prolog

416 22 4
                                    

Happy Reading!

Aku menatap langit yang kian berubah warna menjadi gelap, gemuruh petir mulai terdengar, dan gerimis mulai turun perlahan. Perasaan cemas mulai menggorotiku. Aku melirik jam di pergelangan kiriku yang sudah menunjukkan pukul lima sore. Akankah aku harus menunggunya, jika aku pergi aku takut mengecewakannya.

Aku terus menunggu, hingga kasat mata aku melihat seorang pria yang keluar dari gedung depan kelasku atau tempatku menunggunya. Samar-samar aku melihat seorang wanita yang bergelayut manja di lengan kanannya. Hatiku hancur seketika bagai ribuan jarum yang menusuknya.

Aku tidak percaya ini. Beberapa jam lalu, dengan sikap manisnya ia menyuruhku menunggunya dan dengan bodohnya aku menurutinya. Aku menguatkan diriku dan menghampirinya.

"Siapa dia?"

Tbc.

Salam Andich_

COLD (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang