4

98 7 2
                                    

Happy reading!

Adira POV

Tak banyak yang kulakukan setelah sampai di rumah. Aku hanya mengerjakan beberapa tugas dan membaca novel. Saat tengah asyik membaca, terdengar seseorang yang mengetuk pintu kamarku.

Tok..tok..tok..

"Iya ada apa?" teriakku tanpa beranjak dari tempatku.

"Pacar lo dateng tuh, belum juga kemarin eh langsung dateng yang baru" kata Reyna setengah berteriak di balik pintu disertai dengan nada mengejeknya.

Tanpa pikir panjang aku langsung beranjak membuka pintu kamarku. Aku tidak menemukan siapapun. Aku sempat berpikir Reyna cuman iseng tapi aku memutuskan untuk melihatnya ke ruang tamu.

Dari kejauhan aku melihat Brian yang tengah duduk sambil menampilkan senyum lebarnya kepadaku.

"Hai" kata Brian dengan cengiran khasnya.

"Ngapain kesini?" tanyaku langsung.

"Bantuin gue nih ngerjain tugas kelompok yang tadi" katanya.

"Kan gue udah bilang tanya ke Arlin aja" jawabku kesal.

"Kata Arlin minta tolong ke Dira aja" katanya disertai dengan nada bicaranya yang membuatku tambah kesal. Aku menghempaskan nafas kemudian memutuskan untuk membantunya.

Setelah menjelaskan panjang lebar. Aku mendongak melihat Brian. Bukannya memperhatikan buku dia malah menatapku sambil senyum-senyum sendiri.

"Yang diperhatiin tuh ini bukan gue" kataku sambil menunjuk buku yang ada di hadapanku.

"Abis kamu cantik kalo banyak ngomong" katanya.

"Lo mau ditampol?" kataku galak.

"Ishh galaknya ningkat kalo di rumah" katanya lalu pura-pura takut.

Baru saja aku ingin membalas perkataan Brian, tiba-tiba Bi Idah datang membawa minuman dan membuat pembicaraan kami terhenti.

"Diminum non minumannya" kata bi Idah dengan ramah.

"Iya Bi" balas Brian dengan mengangguk sambil tersenyum kemudian Bi Idah berlalu pergi.

Setelah semuanya selesai, aku membantu Brian merapikan buku-buku dan alat tulisnya. Tak bisa dipercaya ini pertama kalinya ada temanku yang datang ke rumah sejak aku pindah kesini.

"Dir keluar yuk" ajak Brian.

"Ngapain?" tanyaku.

"Yah jalan-jalan aja" katanya.

"Males ah" jawabku.

"Ayolah Dir cuman refreshing doang kok" katanya memelas.

"Hmm baiklah, tunggu bentar yah gue  siap-siap dulu" aku menerima ajakan Brian setelah memikirkannya terlebih dahulu.

"Oke tapi jangan lama-lama" jawabnya.

Aku berlalu ke kamar kemudian mengeluarkan jeans dan kaos dari lemari. Setelah itu aku menambahkan sweater. Style yang sangat simpel, aku tidak suka yang ribet-ribet.

Aku menghampiri Brian di ruang tamu.

"Yuk" ajakku.

"Gila, beneran cepet banget" katanya sambil memperhatikan penampilanku.

"Udah ah, yuk" jawabku singkat kemudian berlalu menuju pintu.

Tanpa banyak bicara lagi Brian beranjak dari tempatnya dan menyusulku keluar. Tampak ducati hitam milik Brian yang terparkir di halaman rumahku. Awalnya aku tidak tahu cara menaikinya hingga Brian menawarkan tangannya untuk membantuku naik. Dengan ragu aku menerimanya.

COLD (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang