Aurora

26 7 2
                                    

"Ya sebentar lagi aku sampai di rumag mah,ni aku lagi naik taxi ." Ucap seorang  gadis yang sedari tadi duduk di bangku mobil belakang.

Sambil melihat ke arah jendela, si gadis tadi membayangkan masa lalunya di tempat itu.

5 Tahun Lalu

"Rei,sudah lama aku  mencintaimu. Aku mau kita nggak cuman jadi sahabat!" Ucap gadis itu  sambil memegang tangan Reigan.

"Maafkan aku Ra,aku nggak bisa nrima cintamu, Lagian aku mencintai orang lain." Ucap Reigan dengan lembut sambil melepaskan genggaman cewek itu.

"Apa yang kamu maksud Alena? Gadis perawat itu? Aku  kurang apa Rei,apa aku kurang cantik,menawan, atau pintar? Apapun yang kamu inginkan juga sudah kukasih semuanya, bahkan aku rela memberi tubuhku ini untukmu."Ucap cewek tadi yang mulai menangis.

"Ra, kamu tu nggak kurang apa apa ,kamu tu baik,pinter,cantik ,tapi aku yang nggak pantes buat kamu ,di luar sana  banyak cowok yang lebih pantes dapetin kamu ketimbang aku." Jelas Reigan meyakinkan cewek itu.

"Tapi aku maunya kamu Rei!" Tangis gadis itu yang semakin keras.

"Sekali lagi aku minta maaf Ra, yang ku cintai bukan kamu, tapi Alena.Maafin aku Ra." Ucap Reigan dengan menyeaal.

"Aku nggak mau tau, kamu harus jadi milikku! Kalau kamu nggak mau aku akan.... aku akan terjun dari sini lewat jendela itu!" Teriak gadis itu sambil menunjuk ke arah jendela kamar mereka.

"Ra,ingat! Kamu kan udah janji sama abangmu kak Dava, kalau kamu akan nylesein kuliahmu dan jadi dokter terhebat di sini  dan bisa ngobatin para pengidap kanker hati kan? Ingat itu Ra! Aku bukanya membenci kamu,aku juga sayang sama kamu...kamu sudah kuanggap seperti adikku sendiri Ra." Teriak Reigan menyadarkan gadis itu.

"Tapi Rei,aku sangat mencintaimu, bahkan sudah sejak dulu." Ucap gadis itu masih menangis.

"Sekali lagi aku minta maaf Ra,aku juga sayang sama kamu, kamu adalah satu satunya sahabat terbaikku sejak dulu. Walaupun aku tidak jadi pacarmu kitakan masih sahabatan! Aku mohon jangan bertindak kpnyoldemi orang  sepertiku." Terang Reigan dengan lembut agar tidak menyakiti hati cewek tersebut.

Reigan meninggalkan cewek tersebut yang masih menangis di sana sendirian.

*****

Akhirnya cewek tadi sampai ke sebuah rumah.

"Auroraaaaaa," seorang perempuan keluar dari rumah tersebut sambi berlarian. "Mamah kangen banget tau sama kamu,kamu tuh kebanget banget ya,udah 5 tahun nggak pulang-pulang ,di jenguk juga nggak boleh. Mamah tuh nggak tau ya,apa yang sebenarnya kamu pikirin sampai berbuat kek gitu!." Gerutu wanita itu ke cewek tadi.

"Mah kan aku disana buat mamah,buat jadi yang terbaik. Agar mamah dan papah bangga sama aku. Dan sekarang aku baru jadi yang terbaik di sana mah , Jadi aku baru bisa pulang." Ucap gadis tadi yang ternyata bernama Aurora.

"Iya deh..mamah bangga banget sama kamu sayang, kalau abangmu di sini pasti dia juga bangga sama kamu." Ucap wanita tadi yang ternyata ibu Aurora sambil menitihkan air matanya,teringat kenangan bersama kakak Aurora.

"Iya, pasti kalo bang Dava di sini pasti dia bakal seneng banget." Ucap  Aurora yang juga mulai membayangkan kalau kakaknya ada disana.

Mereka berdua terdiam lama,membayangkan kak Dava ada di antara mereka berdua.

"Kan aku sekarang disini, so ,ayo bikin party sebesar-besarnya!" Ucap Aurora memecah keheningan.

"Kamu itu ya, nggak dulu nggak sekarang ,sama aja, pengennya di party in terus." Ucap mamah Aurora sambil tersenyum."Ayo masuk,di luar dingin!"

"Mah, papah mana?" Ucap Aurora.

"Papah ada meeting yang nggak bisa di tinggal,makanya nggak bisa jemput kamu di bandara."

"Oooh,nggak papa kok mah,santai aja!" Ucap Aurora sambil tersenyum. "Mah,gimana kabar Rei?"

"Oh Reigan,dia sehat sehat aja kok! Semenjak kamu berangkat ke Singapura, dia beli sebuah apartemen di deket RS Melita Indah deket ma tempat kerjanya dan tinggal disana sampai sekarang. Dia sering pulang ke sini kok,nengok Araya."Jawab mama Aurora.

"Oh gitu ya! Tapi kira kira kapan ya dia kesini lagi?" Ucap Aurora sambil tersenyum-senyum sendiri.

"Kamu kangen ya?Mungkin nanti malem,ini kan malem sabtu. Biasanya dia ke sini setiap malem sabtu." Ucap mama Aurora sambil menggodanya.

Jum'at Sore ...

"Itu mobil siapa mah? Kok di parkir di jalanan,kayak nggak ada tempat parkir aja!" Gerutu Aurora.

"Ya itu mobil Reigan, Itu di belinya 1 tahun lalu." Jawab mama Aurora.

"Kalo begitu,aku mau ke rumah tante Raya ah, mau kasih oleh oleh." Ucap Aurora sambil tersenyum malu malu.

"Dasar modus! Bilang aja mau ketemu Reigan! Pake' acara beri oleh oleh sama Araya segala!" Goda mama Aurora.

Aurora berlarian ke kamar untuk mengambil oleh oleh yang sudah disiapkannya sedari tadi seperti anak kecil.

"Assalamualaikum tante!" Karena pintunya terbuka, Aurora langsung masuk ke rumah.

"Aurora! Kapan kamu dateng? Kok nggak ngabarin tante dulu!" Ucap tante Raya,ibu Reigan sambil duduk di ruang tamu bersama Reigan.

"Hai tante! ... Hai Rei!, aku nyampe'nya tadi siang." Jelas Aurora, melihat Reigan ada di sana dia tersipu malu.

"Sini sini duduk sebelah tante!" Suruh tante Raya.

"Ini untuk tante, oleh oleh dari ku maaf hanya bisa beliin ini." Ucap Aurora

"Wah isinya syal ,warnanya bagus banget ni ,aku suka. Makasih banget ya Ra!" Ucap tante Araya.

"Sama sama tante."

Hai Ra,apa kabar?" Ucap Reigan dengan canggung.

"Alhamdulillah baik, kalo kamu?" Jawab Aurora agak grogi.

Melihat kedua anak itu yang saling cangung,akhirnya ibu Reiganpun pergi dengan dalih mau mengambilkan minuman untuk keduanya.

"Rei,kamu apa kabar sama Alena?" Ucap Aurora basa basi.

"Baik baik aja, kita baru tunangan tahun lalu dan kita rencananya mau nikah tahun depan." Jawab Reigan yang tetap canggung.

"Oh selamat ya!" Ucap Aurora tambah grogi.

Keheninganpun terjadi di antara mereka hingga Aurora mulai berbicara . "Rei... bisakah kita... kayak dulu lagi?"

Ada selang waktu yang cukup lama antara pernyaan Aurora dengan jawaban Reigan.

"Tentu saja bisa." Ucap Reigan sambil tersenyum manis seperti biasa.

"Makasih ya Rei... dan tentang yang dulu... maafin aku ya." Ucap Aurora sambil tertunduk malu.

"Nggak papa Ra, lupain aja kali. Itu kan udah lama banget!" Jawab Reigan dengan tertawa.

Rei apapun caranya,kamu harus jadi milikku! Walau aku harus nyungkirin Alena.Ucap Aurora dalam hati.

Mereka berdua mulai bercanda dan ketawa bareng seperti biasa.

"Minuman datang anak anak!" Ucap tante Araya sambil tersenyum melihat keduanya sudah berbaikan.

Because You Need MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang