Kamu berubah Gan

46 7 0
                                    

Jam menunjukan pukul 6 tepat, Reigan bergegas pergi ke parkiran apartementnya untuk mengambil mobilnya. Dia pun berangkat ke rumah Alena. Setelah perjalanan 1 jam dari rumahnya akhirnya dia sampai di rumah Alena.

"Tok tok tok!" Ketuk Reigan.

"Oh nak Reigan, ayo masuk!" Ucap Ibu Alena sambil tersenyum.

"Eh kamu udah datang, duduk dulu Gan, aku mau ambil tas ku dulu." Ucap Alena sambil meninggalkan Reigan yang terdiam dengan wajah lesu di ruang tamu. "Ayo berangkat!" Ucap Alena semangat.

Setengah jam perjalanan dari rumah Alena ,di dalam mobil, mereka saling diam. Sampai akhirnya Alena membuka bicara. "Gan kamu kok diam aja sih,kamu sakit?"

"Nggak kok!" Jawab Reigan sambil tersenyum, namun senyumannya sangat terlihat dipaksakan.

Setelah percakapan itu,mereka kembali terdiam sampai akhirnya mereka sampai di rumah sakit.

Reigan keluar dari mobil dengan tidak mengucap sepatah katapun dan langsung meninggalkan Alena.

Melihat kejadian yang janggal itu,Alena merasa ada yang aneh pada Reigan . "Kenapa Reigan begitu, selama 3 tahun aku pacaran sama dia, dia nggak pernah sekalipun bersikap seperti itu." Batin Alena.

Alena menganggap itu hanya perasaannya saja ,jadi dia tidak terlalu memikirkannya lagi dan segera mengikuti Reigan dari belakang.

*****

"Dokter Reigan dokter baru yang dari Singapura itu sudah datang,kita harus bergegas untuk menyambutnya." Ucap salah satu rekan kerja Reigan, namun Reigan tidak menjawabnya, dia tetap terdiam. Karena tidak ada respon dari Reigan,akhirnya rekan kerjanya yang tadi, bertanya lagi padanya. "Dokter Reigan gimana?" Reigan masih termenung dalam renungannya dan masih tidak menjawab. Sampai akhirnya rekan kerjanya itu menyentuhnya dan berkata "Dokter,anda baik baik saja?"

Akhirnya Reigan baru tersadar."Oh iya, kenapa? Oh dokter baru itu ya? Ayo berangkat nanti kita telat." Ucap Reigan yang terlihat pucat.

"Ini dia ,dokter baru kita. Dia adalah lulusan terbaik di salah satu universitas terbaik di Singapura. Perkenalkan diri anda dr.Aurora!." Ucap direktur Cha, direktur di RS Kusuma Mulia.

Reigan yang sedari tadi terlihat lesu,mendengar bahwa Aurora adalah dokter baru di RS Kusuma Mulia dia sangat terkejut.

"Hai semuanya, saya Aurora mecmaqrustianita. Panggil saja saya dr. Aurora.Saya tinggal di apartement depan sana, kalo kalian kebetulan lewat sana silahkan mampir! Sebelum bekerja disini saya pernah bekerja di RS Daehan di Singapura. Salam kenal ya! Aku harap kalian suka sama aku dan jangan terlalu formal sama aku ya.. woles aja!" Ucap Aurora yang sedari tadi terfokus pada Reigan dantersenyum.

"Dr.Aurora ini dr.Reigan, dia adalah dokter bedah terbaik disini sekaligus dia wakil direktur disini." Ucap direktur RS Kusuma Mulia.

"Hai lagi Rei." Ucap Aurora dengan senyum lebarnya.

"Hai Ra!" Ucap Reigan sambil memaksakan senyumnya.

"Kalian sudah saling kenal?" Celoteh salah satu dokter.

"Iya kami udah kenal dari kecil banget malah, iyakan Rei?." Ucap Arora dengan semangat.

Reigan tidak menanggapinya dan langsung pergi meninggalkan semua dokter yang masih mengerumuni Aurora dan kembali ke ruangan pribadinya.

"Tok tok tok!" Terdengar ketukan pintu dari ruangan Reigan yang ternyata Alena.

"Masuk!" Ucap lembut Reigan dengan nada lesu.

"Gan,kamu kenapa sih,dari tadi kok wajahmu lesu? Kamu sakit? ato kecapean?" Ucap Alena dengan khawatir.

"Nggak papa Len, aku baik baik aja kok! Nggak usah khawatirin aku!" Jawab Reigan masih dengan senyum yang dipaksakannya.

Because You Need MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang