Chapter 4 // Mengulangnya kembali

3.8K 267 6
                                    

Prilly berjalan menuju balkom apartemen yang dimana Ali masih berada di sana.

Prilly membuka pintu dan langsung saja Ali yang tadinya duduk menjadi berdiri dan berjalan mendekati Prilly.

"Aku bi--"

"Lima menit!"

Perkataan Prilly membuat Ali tercengo dan tanpa basa-basi ali menjelaskan semuanya. Mulai dari pengakuan Ali di SMA yang bahwa Prilly adalah calon tunangannya, Ibunda Prilly yang mengetahui siapa sebenarnya Ali, Keluarga Prilly yang mendadak pergi lalu menitipkan Prilly dengan Ali, hingga Prilly pergi.

"... Prilly, aku tau aku salah tapi, plis kasih aku kesempatan kedua. Aku akan memperbaiki semua." Ali mengucapkan itu sambil dengan mengenggam kedua tangan Prilly

"Maaf, gue enggak bisa," Prilly melepaskan ngenggam tangan Ali dan melangkah mundur yang mencoba menjauh dari Ali.

"Oke! Kamu boleh kesal, benci, dan marah sama aku. Tapi, aku mohon, tolong maafin keluarga kamu. Kasihan mereka yang setiap hari menunggu kamu pulang. Pulanglah ke Indonesia."

Deg

Ali benar. Ia harus ke Indonesia. Ia tak boleh egois. Ia memang kesal kepada keluarganya. Tapi, ia tak seharusnya melupakan kewajiban seorang anak. Seharusnya kini ia membahagiakan orangtuanya, tapi ia malah membuat orangtuanya bersedih. Hah, ia merasa seperti anak durhaka.

Ehm, tapi apa ia harus kembali ke Indonesia? Sementara ia masih ingin berada di London.

...

Di sisi lain. Dua orang manusia sedang berbincang di salah satu kafe kecil. Mereka tampak sibuk menceritakan kehidupan masing-masing sahabat mereka.

"Ya gitu deh. Makanya sampe sekarang Ali jadi pendiem, sensian muluh bawaan, enggak peduli hidup orang, dan lebih milih sibuk motret-motret. Ya, untung banget gue mahluminlah kalau sifatnya begitu. Tapi sebenarnya Ali itu orang seru dan asik kalau sama orang yang deket sama dia," jelas Deon.

Rika menganggukkan kepalanya lalu menompangkan dagunya, "sejak kapan lo kenal Ali?"

"Tiga tahun."

"Berapa tahu yang lalu kejadian itu?"

"Ehm, empat tahun lebih kayanya,"

Rika kembali menganggukkan kepalanya dengan mulut berbentuk 'O'.

"Oya! Kita belum kenalan dari tadi! Namanya gue Deonie Alexander, panggil gue Deon. Lo?"

Rika tertawa kecil, "Astaga! Hahah, kok bisa sampe lupa sih?!"

"Nama gue Rikasya Anatalie."

"Oh. Oke, Asya bisakah kita bersahabat?"

Rika mengeryit dahi, "Asya?"

"Nama lo Rikasya 'kan? Di panggil Asya."

"Enggak kok. Gue biasanya di panggil Rika."

Deon mengangkat bahunya, seakan tak perduli. "Ya udah. Kalau gitu anggap aja itu panggil khusus gue!"

Malu? Tentu saja.

Rika langsung saja tersipu malu.

Hah, apa mereka saling mencintai?

[BGLS 2 Versi Baru] Comeback (Again)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang