Koridor sekolah tamapak ramai dengan siswa/i yang sedang berlalu lalang.
Seperti hari-hari sebelumnya aku berangkat sekolah dan berjalan di koridor sekolah seraya membalas sapaan atau menyapa siswa/i yang berada di koridor ini. Tak perduli mereka mengenalku atau tidak.
"Kesya" aku menoleh dan melihat sahabatku yang sedang melambaikan tangannya, aku membalas senyumnya lalu menghampirinya.
"Aku udah nggak sabar lagi deh Rin" ucapku pada Rina.
Rina mengernyitkan dahinya "kenapa? Kamu pengen pipis?"
Aku mengecrutkan bibirku "masa kamu nggak inget sih, rencananyakan hari ini aku pengen nungkapin persaanku sama kak Fahry"
Rina menepuk dahinya "oh iya, aku lupa. Tapi tenang aja aku bakal bantu kamu kok"
Aku tersenyum ke arahnya "makasih Rin, kamu memang sahabat terbaik yang aku punya."
"Itulah gunanya sahabat" katanya bijak "yaudah yuk masuk udah bel" ajaknya,aku mengangguk.
***
Aku berjalan ke arah taman belajang bersama Rina, sesuai janjinya tadi. Dia akan membantuku untuk mengungkapkan persaanku pada kak Fahry. Tapi sayangnya barusan ia di telpon oleh mamanya dan disuruh pulang.
"yah, maaf banget ya Sya" ucapnya dengan perasaan bersalah, aku hanya menangguk dan meyakinkan dia bahwa aku tidak apa-apa.
Di sinilah aku sekarang, duduk samping lelaki yang selama ini aku cintai seraya menundukan kepala.
"Kak Fahry" aku mulai membuka pembicaraan "se..benarnya selama ini aku s..uka sama kakak dan sekarang aku pengen minta jawaban tentang perasaan aku"
Aku hanya meremas tanganku, gerogi berdekatan dengan kak Fahry "kakak nggak harus jawab sekarang, kalau kakak pengen jawab tinggal telpon atau sms. Ntar aku nyamperin kakak"
Aku bangkit berdiri. Namun, kurasakan lenganku di tarik hingga terduduk kembali.
Deg!
Apa aku bermimipi? Ini nyata,kan? Kalau ini mimpi, tolong jangan bangunkan aku!
Kak Fahry memelukku dari belakang.
"Lo beneran pengen jawaban atas perasaan lo?" Aku menangguk, "lo bakal nerima gue apa adanya?" Aku kembali mengangguk, "gue terima"
Aku menggengam tangan tangan kak Fahry, beberapa menit kemudian kak Fahry melepaskan pelukannya. Aku membalikan badan dan betapa terkejutnya aku melihat....
Bersambung...
Ini adalah cerita pertama gue, gue harap kalian suka dan ngelemparin vote & komentar ;-)
22 November 2015
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cool Boyfriend
Teen FictionAwalnya aku kira semuanya akan berjalan lancar seperti yang sudah kurencanakan sebelumnya. Perkiraanku salah! semuanya tak berjalan lancar. Akibatnya aku menangis seharian dan tidak mau masuk sekolah karena menyesal, ya.. menyesal telah mengungkapka...