part five

42.2K 2.2K 33
                                    

" anak gue,sama... Ferina." Ucap Nico dan Angel membulatkan matanya terkejut.

"Are you seriously?" Tanya Angel kaget. Nico mengangguk sambil membersihkan sekitar bibir Fefe yang kotor.

"Kok gue baru tau kemarin waktu Ferina balik ke Indonesia." Ucap Nico lelah.

"Terus Ferina kemana sekarang?" Angel celingukan mencari Ferina.

Fefe menatap Angel dengan wajah yang suli diartikan. Ada raut sedih diwajah Fefe.

"Mommy istirahat aunty. Tapi aku gak bisa lihat mommy lagi,mommy tidur didalam sebuah peti dengan gaun yang indah. Kecantikan mommy sama sekali tidak hilang. Aku bingung apa mommy bisa nafas ya didalam sana." Fefe menatap ke arah meja diseberang fefe yang disana sedang ada seorang ibu muda yang menyuapi anak lelakinya dengan sayang.

Angel menatap Nico dan Dery bergantian dengan wajah bingung serta iba. Angel bukan gadis yang bodoh tidak mengerti dengan apa yang diucapkan gadis kecil dihadapannya. Dia mengerti arah bicara Fefe. Namun dia tak yakin.

Dery dan Nico mengangguk bersamaan.
Sungguh malang memang nasib anak sahabatnya itu.

"Oke oke,gimana kalo lo makan sekalian disini? Lo mau makan juga kan? Gue traktir" ucap Nico mencairkan suasana yang berubah menjadi haru. Nico benci suasana seperti itu.

"Bolehkah fefe ? Aunty angel ikut bergabung?" Tanya Angel penuh harap.

Fefe tertawa dan mengangguk senang.
"Boleh dong aunty" ucap Fefe dengan senang.

"Pesen apapun yang lo mau,gue traktir deh" ucap Nico.

Angel memanggil salah satu pelayan restaurant tersebut dan memesan makanan apa yang ingin ia pesan.

"Ngel,lo kan cewek tuh,lo ngerti gak tentang taman kanak kanak?" Tanya Nico yang jujur saja dia sedang kebingungan mencari sekolah yang tepat untuk putri kecilnya itu.

"Tau dong,temen gue banyak kok yang punya TK. Tapi tergantung dari minat anak sih setau gue" ucap Angel sambil mencari kontak salah satu teman pemilik TK.

"Lo inget Dheva? Satu kampus sama kita tapi beda jurusan. Dia pemilik TK International. Ya isinya anak anak konglomerat gitu. Cocok buat anak lo." Ucap Angel yang kini sudah berhasil menemukan kontak Dheva.

"Nic,gue saranin kalo bisa mending anak lo sekolah di sekolah yang paling dekat sama kantor. Lo mau tinggalin anak lo diapartement atau bakalan ajak anak lo itu kerja?" Tanya Derry pada Nico yang terlihat sedang berpikir. Usulan Dery bagus juga. Jadi dia bisa menjemput dan mengantar Fefe dengan mudah.
Tapi mengajak Fefe ke kantor bukan usulan yang baik. Bukan maksud mengganggu. Nico yang notabenenya seorang CEO pastilah sangat sibuk.

"TK yang paling deket sama kantor gue ada gak sih,ngel?" Angel berpikir dan kemudian mengutak atik ponselnya kembali.

"Bentar,co gue bantu lo cari deh." Ucap Angel sambil mencari TK yang paling dekat dengan kantor temannya.

"Ada! Setau gue kalo TK ini mengacu sama kesenian anak gitu. Jadi gak belajar terus" ucap Angel menjelaskan.

"Kok lo tau ngel tentang TK? Lo diem diem udah punya anak ya?" Derry menggoda Angel yang sejak tadi menjelaskan panjang lebar.
"Enak aja lo,der! Gue masih ting ting tau." Ucap Angel membela diri.

Si gadis kecil yang sedang dicarikan TK pun hanya diam sambil melahap pizzanya. Matanya masih menatap ke arah yang sama. Seorang ibu muda dan anak lelakinya. Ia sungguh merindukan mommy nya.

Nico yang heran sejak tadi anaknya diam saja pun akhirnya bertanya "fefe kenapa sayang? Makanannya gak suka?" Nico bertanya pelan sambil mengikuti arah pandang Fefe. Akhirnya Nico tau apa yang membuat Fefe menjadi diam sejak tadi.

Handsome DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang