part seven

38.3K 2K 43
                                    

Cahaya matahari kini memaksa sepasang ayah dan anak yang sedang terlelap dengan nyenyaknya dibalik selimut.

*kriiiiiiiing kriiiiiiiiiiing*

Bunyi jam weker membuat si ayah memaksa kedua matanya untuk terbuka.

Diraihnya jam weker yang sedang berteriak heboh tersebut.

"Wake up princess" ucap Nico pada gadis kecilnya. Sambil sesekali mencium pipi chubby putrinya tersebut agar merasa terganggu.

"Oke oke dad,fefe bangun." Fefe turun dari kasur Nico lalu berjalan menuju kamarnya sendiri.

Fefe tidur dikamar Nico. Namun setelah pagi tiba Fefe akan kembali ke kamarnya untuk mandi. Karena barang barang miliknya ada dikamarnya sendiri.

-----------------------------------------------

Fefe mulai mengenakan seragam barunya. Hari ini adalah hari sekolah pertamanya.

Dia mengenakan seragam sekolah barunya yang berwarna biru muda.

Bi Minah mengikat rambut panjang fefe menjadi dua lalu memberinya pita berwarna senada dengan seragamnya.

Sipemilik rambut malah bernyanyi tak jelas didepan cermin. Sesekali tertawa karena geli dengan ekspresi atau suaranya sendiri.

"Nona kecil,rambutnya sudah selesai diikat. Ada lagi yang bisa bibi bantu?" Tanya Bi Minah sambil merapikan kembali rambut Fefe agar terlihat lebih rapi.

"Gak ada bibi,terimakasih ya fefe jadi tambah cantik" Bi Minah tersenyun senang melihat putri kecil tuan mudanya yang kini begitu bahagia.

Sebenarnya Bi Minah tau apa yang dirasakan Fefe.

"Nona Ferina adalah wanita yang kuat dan hebat. Ntah bagaimana caranya dia bisa mendidik dan menjaga gadis kecil dihadapanku ini dengan kesabaran yang begitu besar. Hamil tanpa suami dan keluarga,hidup sendirian,berjuang keras sendirian. Maka dari itu gadis kecil dihadapanku begitu kuat dan tegar." Batin Bi Minah dalam hati.

"Bibi,fefe mau susu coklat" fefe turun dari kursi meja riasnya lalu berlari ke arah meja belajarnya untuk mengambil tas sekolahnya.

"Makanan sudah siap nona cantik" Fefe tersenyum senang lalu berlalu keluar dari kamarnya yang super mewah.

"Morning daddy" ucap Fefe mendekat ke arah Nico.

"Morning too sweety" ucap Nico lalu mencium pipi Fefe lembut.

Fefe duduk disamping Nico lalu mengambil segelas susu coklat dengan tangannya yang mungil.

"Pelan pelan sayang nanti seragam kamu kotor" ucap Nico sambil membaca koran online yang berada di iPadnya.

"Putri daddy terlihat sangat cantik dan sangat bahagia" Fefe tersenyum lalu tertawa malu malu.

"Fefe udah gak sabar tiba disekolah daddy. Ayo buruan antar Fefe ke sekolah" Fefe menarik tangan besar Nico dengan seluruh tenaganya.

"Oke oke sayang. Semua perlatan sekolah Fefe tidak ada yang ketinggalan kan? Sudah siap semua?" Nico bertanya sebelum berjalan keluar menuju parkiran dimana mobil mewahnya itu terpakir cantik.

"Semua sudah siap kapten" ucap Fefe sambil menaruh jarinya pelipis dan menekuk ibu jarinya lalu membentuk angka empat. (Hormat pemirsah)
"Oke... ayo kita berangkat" Nico menggenggam jemari mungil fefe.

"BI MINAH KITA BERANGKAT DULU" ucap Nico sedikit berteriak agar bi Minah mendengar.

--------------------------------------------

Handsome DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang