Five

43 0 0
                                    

Tak terasa, ternyata hari sudah pagi. Jam menunjukkan pukul 5.15
Aku segera membuka jendela kamar. Wuuh..sejuknya udara pagi. Aku ingat janjiku pada Davin nanti sore. Ya,mau belajar bareng doang.

Setelah mandi pagi, akupun menuruni tangga menuju ruang makan. Walaupun jam masih menunjukkan pukul 6.10 tetapi bunda sudah memasak untuk sarapan. Rajin sekali bundaku.:')
"Pagi bunda"

"Pagi Adel. Sarapan dulu gih."

"Iyaa..tapi nanti aku mau bersepeda ya bunn.."

"Terserah kamu mau ngapain. Yang penting kamu sarapan dulu"

Ok. Aku segera menyantap sarapanku. Setelah itu, aku mengambil sepeda dari bagasi mobil.

"Duh..bannya kempes." Males banget harus ngambil pemompa sepeda dulu ._. belum sempat mengambil pompa. Tapi...

" Adel ! Lagi mau bersepeda ya?! Bareng yuuk"

Ha ? Itu suara Davin. Oh my god.
"I..iya"

Terdengar bunyi sepeda mendekat ke arahku

"Adel, ayo bersepeda bareng"

" i..iya.Tapi nanti, banku kempes. "

"Oh..sini gue bantuin"

" aku ambil pompanya dulu"

Tak lama aku kembali. Davin masih berada di tempat tadi. Persis seperti sebelumnya.

"Sini pompanya" tiba tiba dia turun dari sepedanya lalu merebut pompanya begitu saja dari tanganku.

Aku hanya terdiam. Dia terlihat membantu mengisi angin di banku membali. Kok dia mau sih mompain ban aku. Kan capek. Apa jangan jangan...Ah! Adel! Jangan mikir macem macem.Dia gak mungkin suka sama kamu

" Adel ! Nih, pompanya. Udah selesai tuh. Bengong aja dari tadi"

"Ah ! Iya iya..makasih ya Dav "

"Sama sama" dia menjawab sambil tersenyum manis.:')

"Yuk"

"Iya. Duluan aja" aku menjawab dengan gugup

Kamipun bersepeda bersama. Lalu, kami beristirahat di taman sebentar. Aku menduduki sebuah bangku panjang. Davin pun mengikuti.

"Del, ntar sore jadi belajar bareng kan?"

" iya. Kenapa? "

" gak apa apa kok. Cuma ngingetin biar gak lupa. Oh iya, lu kelas berapa sih?"

"Aku kelas 10 . Kamu?"

"Owh. Gue kelas 12. Gak beda jauh ya. "

"Iya. "

"Eh, mau minum gak? Kalau mau gue beliin. "

" gak usah repot repot"

"Gak pa pa. Bentar ya"
Dia setengah berlari ke arah tukang yang menjual minuman. Terlihat ia membawa 2 botol minuman.

"Nih"

"Gak usah. Buat kamu aja. "

"Justru gue sengaja beli ini buat lu"

"Makasih ya. Maaf,ngerepotin"

"Enggak kok. "

Akupun meminum minuman darinya.

"Astagfirullah ! Aku lupa. Maaf aku harus pulang. "

Between UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang