Karena aku juga ingin mendengar suara seseorang yang membuatku terus memikirkannya bahkan sampai saat ini. Ia telah berada di dalam mobil Jung suk, namun pikirannya masih tertinggal di kursi kayu itu. Entah mengapa, yang jelas Haruki masih berpikir tentang kalimat managernya itu. Seulas senyum lalu kembali menghiasi wajahnya untuk kesekian kalinya.
"Noona." Panggil Jung Suk. Namun Haruki tetap saja menatap ke jendela memandang keindahan kota London.
"Noona." Panggil Jung Suk sekali lagi. Namun, Haruki masih saja diam.
"Hya! Kim Ji Hye!" Panggil Jung Suk tidak sabar. Beberapa detik berlalu hingga pada akhirnya Haruki menoleh menatapnya.
"Tidak seperti biasanya kau memanggilku seperti itu. Kenapa?" tanya Haruki dengan nada seadanya. Oh ayolah, apa yang terjadi sampai Haruki harus menoleh dalam panggilan ketiganya? Mungkinkah keindahan London membuatnya ingin melihat kota ini lama-lama? Ataukah kalimat manajernya yang membuatnya ingin mengingat kalimat itu selamanya?
"Kenapa? Noona bilang kenapa? Apakah kau mendengarku tadi?" Tanya Jung Suk mulai marah.
"Maaf, Tidak. Apa yang kau katakan?" Tanya Haruki penasaran.
"Hya, Noona." Jawab Kim Jung Suk sambil menoleh ke arah Haruki.
"Jung Suk, jangan mengalihkan pandanganmu dari jalan. Kau sedang mengemudi!" jawab Haruki memperingatkan.
"Ne. Sebenarnya apa kau pikirkan? Sampai kalimatku yang tampan ini tidak mengalihkan perhatianmu."
"Eh?"
"Apa yang sebenarnya Noona pikirkan?"
"Ha?"
"Noona! berhentilah bersikap bodoh dan jawab pertanyaanku dengan serius. Apakah kau ada masalah? Apakah rekan kerjamu menggodamu? Apakah ada yang mengganggu pikiranmu? Katakan padaku Noona." Kata Jung Suk sudah mulai kesal.
"Tidak. Aku tidak punya masalah, rekan kerjaku tidak ada yang meggodaku, dan tidak ada yang ku pikirkan. Sekarang, apa yang ingin kau katakan padaku tadi?" Haruki bingung, haruskah ia memasukkan manajernya sebagai kategori menggodanya?
"Benarkah? Lalu kenapa sepanjang perjalanan Noona terus saja tersenyum sendiri? apakah Noona mulai tertarik dengan Pria London?"
"Hya! Kim Jung Suk. Kenapa kau ingin tau sekali kehidupan Noona mu ini. Aku tidak sedang memikirkan apapun, dan aku tidak sedang menyukai pria manapun. Arachi?"
"Tapi .."
"Berhentilah ingin tau, dan katakan padaku apa yang ingin kau sampaikan padaku."
"Baiklah. Aku ingin menanyakan, dimana noona ingin membeli coklat panas? Ada banyak sekali kafe di London dan aku ingin kau yang memilihnya. Anggap saja sebagai ucapan selamat datang untukmu."
"Kafe yang terletak di tengah kota London. Memiliki banyak jendela besar hingga bisa membuatku melihat bagaimana keindahan malam kota ini. Kau tahu?" Sebentar lagi Haruki akan merasakannya. Menyesap coklat panasnya dan menikmati malam di kota London, sambil memikirkan kalimat manajernya. That sounds great!
"Tentu saja. Baiklah Noona. Pangeran ini akan mengantarmu ke sana."
"Thank You Mr. Kim."
***
Benar kata Jung Suk. Kafe ini sama persis dengan apa yang disebutkan Haruki. Terletak di tempat yang strategis, ramai, dan indah sekali interiornya. Beberapa lampu gantung menggantung di beberapa sudut. Dan kerennya, kafe ini menyediakan bilik-bilik kecil yang terkesan pribadi. Mungkin lain kali, Haruki harus datang kesini dengan seseorang yang dicintainya agar ia bisa merasakan bilik-bilik pribadi itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Without You
RomanceDia adalah atasanku tempat ku bekerja di London. Dia baik, ramah, berwibawa, profesional, dan menyenangkan. Awalnya aku hanya mendiamkannya seperti aku mendiamkan lelaki lain sebelum ini. Namun perlahan tapi pasti. Aku mulai merasakan ada yang berbe...