3.

71 6 0
                                    


Orang-orang berlalu lalang tanpa henti, suara musik Jazz mengalun memenuhi penjuru tempat di selengarakannya Festival Musik Jazz ini. Dari yang muda sampai yang tua pun ada di sini, termasuk aku yang harus terpaksa ikut, ke tempat ini karena paksaan Alfa -sepupuku- yang menyebalakan itu.

Mataku menatap sekeliling tempat acara ini, acara yang cukup menarik bagiku di mana ada panggung yang tidak terlalu besar dan di sanalah para musisi akan tampil dan di depannya ada meja bundar yang di kelilingi bangku-bangku kecil.

Dan di sanalah aku melihat dia, sedang berdiri dengan tegapnya. Sambil sesekali menatap ponsel pintarnya, dan perkataan Alfa waktu itu pun benar-benar terjadi karena dia memang ada di sini.

Dia menoleh kepada ku dan berjalan mendekatiku, apakah mataku benar-benar sehat karena aku kini benar-benar melihat dia berjalan mendekatiku. Atau mungkin hanya imajinasiku saja, Tapi sepertinya mataku yang memang sehat karena dia memang berjalan mendekatiku.

"Apa kabar Athena, sudah lama kita tidak bertemu?".ucapnya sambil tersenyum manis, Ah bahkan sangat manis.
"Kabar ku baik-baik saja?".ucap ku sedikit gugup, hanya sedikit gugup.
"Di mana Alfa aku tidak melihat dia, dan mengapa kamu sendirian di sini!".
"Alfa tadi pergi bersama pacarnya mencari cemilan?".jawabku sambil mengalihkan pandangan ke arah lain, mencoba tidak bertatapan langsung dengan dia.

Dia mengangukkan kepalanya sebagai jawaban, setelah itu kembali sibuk dengan ponsel pintarnya. Sebenarnya ada apa di dalam poselnya itu, mengapa sepertinya ada hal yang penting di dalam sana.

Aku tersenyum melihat Alfa -sepupuku- yang sedang berjalan ke arah ku bersama kekasihnya, setidaknya aku bisa sedikit bernafas lega karena tidak perlu berlama-lama dengan dia di sini. Karena sejujurnya aku sedikit gugup di sini.

"Kau beli cemilan kemana, kenapa lama sekali?".ucapku dengan kesal kepada Alfa. Tapi dia malah tertawa seperti tak punya dosa.
"Maaf tadi aku sempat jalan-jalan dulu sebentar?".

"Iya At, jangan salahkan Alfa karena aku yang meminta dia untuk jalan-jalan sebentar..".ucap kekasih Alfa -sepupuku- sambil memasang muka bersalah.
"Aku tidak menyalahkan Laki-laki itu! Aku hanya sedikit kesal saja".

Aku menatap Alfa dan juga kekasihnya, sambil tersenyum kecil. Mereka pasangan yang cukup serasi bagiku. Alfa yang keras kepala bisa luluh dengan sekejap oleh gadis mungil bernama Recca Stevani, gadis cantik yang kalau tidak salah dulu ia adalah Rival seorang Alfa di sekolahnya waktu mereka masih duduk di sekolah menengah pertama.

"Sayang..!".

Suara itu membuatku langsung menoleh kearah Recca, karena ku fikir dia yang berkata itu tapi nyatanya bukan. Karena sekarang mereka sedang menatap ke arah belakangku, dan juga membuatku mengikuti tatapan mereka.

Di sanalah ada seorang gadis cantik sedang berdiri dengan senyum manis yang terukir di wajah cantiknya, dia sangat cantik bahkan beberapa pengunjung acara ini juga ikut menatapnya.

"Maaf, aku tidak mengangkat telfon mu karena tadi telfon ku aku Silent?".ucap gadis itu lalu berjalan ke arah dia. Ya, ke arah dia sambil mengapit tangannya dengan manja.

Dan sebuah kenyataan seperti menyadarkan ku dari semua ini, seharusnya aku memang sudah tahu ini akan terjadi. Alfa -sepupuku- menatap ku penuh arti, aku tahu arti tatapan itu, dan aku hanya bisa membalasnya sambil tersenyum manis.

"Apa kabar Alfa..?".ucap gadis itu dengan manis.
"Kabarku baik..".jawab sepupuku singkat.

Gadis itu lalu menatap ku penuh arti. "Siapa dia..?".ucapnya sambil menatapku dari ujung rambut sampai ujung kaki ku. Memangnya ada yang salah dengan diri ku.

"Dia Athena, sepupu Alfa?".ucap dia sambil menatap ku.
"Kayna..!".ucap gadis itu lalu mengulurkan tangannya kepadaku.

Aku menatap tangannya sebentar. "Athena.." .jawabku lalu menyambut tangannya untuk bersalaman.

"Aku baru tahu kalau Alfa punya sepupu perempuan!".
"Dia anak adik satu-satunya dari Ayahku..".jawab Alfa sambil menatapku. Gadis itu mengangguk pertanda mengerti.

"Lebih baik kita duduk, acaranya sebentar lagi akan di mulai?".ucap dia kepada kita semua.
"Ayo At. Kita duduk tidak perlu di fikirkan, kita di sini untuk bersenang-senang sebentar, bukan untuk berfikir keras..".ucap Alfa sambil tertawa kecil, mengagetkan ku yang sedang sibuk dengan fikiran ku sendiri.

"Kau ini tahunya hanya bersenang-senang saja, mengapa aku bisa punya sepupu seperti kau Alfa..?.

Aku pun akhirnya mengikuti mereka, untuk duduk karena acara festival musik ini akan segera di mulai. Aku duduk bersama Alfa dan kekasihnya, sedangkan dia duduk bersama gadis itu. Sepertinya malam ini akan menjadi, malam yang panjang.

☆☆☆

"Kau tidak ikut foto bersama mereka At..?".

Suara itu membangunkan ku dari lamunan ku, aku menoleh ke arah suara itu. Recca -kekasih sepupuku- menatap ku menunggu jawaban.

"Tidak, lebih baik aku duduk saja ..?".ucap ku pada akhirnya.

Aku masih berada di acara Festival Musik Jazz ini, tapi acaranya sudah selesai beberapa menit yang lalu. Kini aku hanya sedang duduk bersama Recca sambil melihat Alfa -sepupuku- yang sedang berfoto-foto, bersama teman-temannya termasuk dia dan juga kekasihnya.

Alfa -sepupuku- berjalan menghampiri ku dan Recca. "Ayo.. kita pulang Re, aku tidak ingin Papah mu mengamuk kepada ku. Karena anak gadisnya belum aku kembalikan?".ucapnya sambil tertawa renyah kepada Recca. Pasangan yang lucu.

"Yasudah, aku juga sudah bosan di sini! Lagi pula besok aku tidak ingin telat masuk sekolah..".jawab Recca lalu beranjak dari duduknya. "Ayo At, kau tidak ingin pulang!".sambungnya lagi kepada ku yang masih diam di tempat duduk ku.

"Athena tidak pulang bersama kita..?".ucap Alfa dengan santainya, dan berhasil membuat ku terkejut. Bagaimana bisa aku tidak pulang bersamanya lalu dia menyuruhku pulang sendirian. Sungguh sepupu menyebalkan.

"Kenapa dia tidak pulang bersama kita Alfa! Kita ke tempat ini juga bersama Athena tadi..!".
"Tenang. Dia akan pulang bersama Nura..".ucapnya sambil mengedipkan sebelah matanya kepada ku, dan aku ingin sekali menendangnya dari sini.

Lalu dengan tenangnya Alfa -sepupuku- berjalan pergi meningalkan ku sambil menarik pergelangan tangan Recca, dan sebelumnya dia menghadiahiku seringaian liciknya. Yaampun apa lagi yang dia rencanakan.

"Kau masih mau di sini Athena!".

Suara bass itu mengagetkan ku dari fikiran ku tentang sepupuku yang satu itu. Sebentar suara itu suara yang tak asing di telinga ku.

"Nura..?".
"Kau masih mau di sini, atau mau pulang sekarang At..?".tanyanya kepada ku dengan lembut atau telinga ku yang salah.
"Iya kita pulang..".jawab ku dengan cepat.

Aku pun akhirnya berjalan mengikuti Laki-laki yang sedang berjalan di hadapan ku ini, langkah ku berhenti tepat di pintu mobil samping pengemudi.

"Athena.. kau baik-baik saja, mengapa kamu masih di situ kau tidak mau masuk?".ucapnya kepada ku yang berhasil membangunkan ku dari lamunanku.
"Aku baik-baik saja, ini aku akan masuk..".ucapku dengan tenang, setenang mungkin.

Laki-laki itu pun akhirnya, masuk kedalam pintu pengemudi aku hanya bisa menatap itu sambil menghela nafas berat. Aku pun akhirnya masuk kedalam mobil itu walau sedikit berat.

Lagi pula apa yang aku harapkan dia akan membukakan pintu untuk ku layaknya aku seorang putri raja, itu tidak akan terjadi. Ingatlah Athena dia sudah di miliki orang lain. Dia sudah punya kekasih.

☆☆☆
Tbc..

Strong..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang