4.

54 6 2
                                    

Angin berhembus dengan kencang, aku mengeratkan sweeter yang kini sedang ku pakai, sudah hampir 20 menit aku berada di sini. Duduk di bawah pohon rindang di taman sekolah ku, aku sedang menikmati jam istirahat ku dengan membaca buku yang kemarin aku pinjam dari perpustakaan sekolah.

Aku lebih suka seperti ini, di bandingkan harus kekantin tidak membeli makanan tapi bergosip atau berdiri di pinggiran lapangan basket lalu, meneriaki anak-anak tim basket sedang bermain. Aku tidak suka itu.

Sudah seminggu setelah kejadian itu, kejadian di mana aku pelung bersama dia, memang hanya pulang bersama tidak ada yang sepesial, tapi di situlah aku sedikit tahu tentang dia. Hanya sedikit.

•••

Hening itu yang kini aku rasakan, saat berada di dalam mobil ini. Dia yang kini sedang berkonsentrasi dengan kemudinya, dan aku yang sibuk dengan fikiran ku sendiri. Aku tak tahu harus melakukan apa, aku seperti orang bodoh di dalam mobil ini. Hingga suara bass menyadarkan ku kembali ke bumi.

"Bagaimana sekolah mu At, lagi banyak-banyaknya tugas ya!".ucapnya dengan jelas sambil terus menghadap ke depan.
"Ya, begitulah..!".
"Setelah lulus mau kuliah di mana At?".

"Aku belum tahu mau kuliah di mana, mungkin masih di jakarta. Bagaimana dengan Home Schooling mu?". Jawab dan tanya ku kepadanya, dia hanya tersenyum simpul mendengarkan pertanyaan ku, apa aku salah bertanya.

"Home Schooling ku berjalan dengan lancar-lancar saja!".jawabnya dengan tenang. "Sebenarnya aku juga merindukan Sekolah umum..".lanjutnya kembali sambil tertawa renyah.

Aku menatapnya dari samping yang masih berkosentrasi dengan kemudinya. "Lalu kenapa kamu memilih Home Schooling kenapa tidak sekolah umum saja!".tanya ku padanya begitu saja, menggapa aku begitu lancang menanyakan hal yang seharusnya bukan menjadi urusan ku.

"Maaf..".

"Tidak perlu minta maaf, At pertanyaan mu tidak ada yang salah bagiku?".jawabnya lalu sedikit menoleh ke arah ku sebentar sambil tersenyum manis lalu kembali menghadap kemudinya.

"Aku harus Home Schooling karena ada beberapa nilai pelajaran yang kosong dan absensi ku yang tidak baik! Jadi aku memilih keluar dari pada aku harus menggulang kembali satu tahun..".jelasnya kembali tanpa beban sedikit pun.

"Dulu aku juga ingin Home Schooling..".
"Kenapa kamu ingin Home Schooling bukannya lebih menyenangkan sekolah umum?".tanyanya kepada ku. Aku hanya dapat mengalihkan pandangan ku keluar jendela mobil.
"Entahlah, aku hanya ingin saja..!".
"Apa kau ingin Home Schooling karena keperibadian mu yang tertutup! "

Aku menatap dia tak percaya, tahu dari mana dia tentang itu. Jangan katakan ia tahu dari Alfa -sepupuku- , kalau memang kenyataannya betul dia tahu dari Alfa habislah aku. Semoga saja Alfa tidak menceritakan semua yang ia tahu.

"Bisa jadi seperti itu!".jawab ku pada akhirnya sambil menghela nafas berat.
"Kita sudah sampai At..?".ucapnya kepada ku, bertepatan dengan mobilnya yang berhenti tepat di depan rumah ku ralat rumah Alfa -sepupuku- lebih tepatnya.

"Kau mau mampir dulu sebentar..?".tawar ku kepadanya.
"Lain kali saja, lagi pula ini sudah terlalu malam". Tolaknya dengan halus kepada ku. "Mungkin lain kali aku bisa, kalau kau menawarkan ku lagi!".sambungnya sambil tertawa kecil.

"Kau bisa datang setiap saat, lagi pula rumah ini rumah teman mu juga! Jadi kau bisa datang tanpa perlu ku tawarkan terlebih dahulu bukan? Yasudah kalau begitu aku pulang dulu. Terimakasih sudah mengantarkan ku..?".ucap ku kepadanya yang sedang menghadap kearah ku.

Strong..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang