SINGAPORE BADMINTON HALL, GEYLANG, SINGAPURA
11 JAM SEBELUMNYA
Seorang pemain badminton dengan tinggi 185 cm asal Indonesia tampak mengambil posisi serve. Wajahnya yang tampan dan berkeringat mengekspresikan tatapan yang tajam dan berfokus pada satu titik lengah di lapangan lawan mainnya. Ia kemudian memukul shuttlecock dengan sisa tenaganya di set ketiga pertandingannya.
Saat ini posisinya seri dengan lawannya. Jika ia mampu menyelesaikan set ini dengan kemenangan skor, maka ia dipastikan akan menjuarai pertandingan final melawan pemain asal Malaysia di hadapannya.
Pertandingan sengit berlangsung, serve dari Andre ternyata berhasil dibalas oleh lawannya. Ia pun dengan sigap menangkis setiap balasan dari pemain Malaysia tersebut dan berusaha mengarahkan shuttlecock pada titik dimana lawannya tidak akan mungkin membalas pukulan raketnya. Hingga akhirnya sebuah pukulan tinggi dari lawannya memaksanya untuk meloncat dan membalas pukulan tersebut dengan pukulan smash yang telak menyentuh lapangan pemain Malaysia di hadapannya.
Set pun berakhir lima menit kemudian dan kemenangan berada di tangan Andre. Dengan ekspresi gembira, ia menjabat tangan lawannya yang kalah dan berlari menuju Toni, pelatihnya.
"Bagus kamu, Ndre! Kamu menang!" seru sang pelatih seraya memeluk anak didiknya itu.
"Thanks, mas. Akhirnya dia menyerah juga. Hehehehe," balas Andre sambil tertawa memamerkan senyum tampannya.
Andre kemudian menuju podium juara dan menerima medali serta dummy hadiah tunai yang diterimanya. Setelah wawancara dan pengambilan foto bersama wartawan-wartawan berita olahraga, ia pun menuju ruang loker dan membereskan barang-barangnya.
Andre dan Toni dijemput oleh manajer sekaligus kakaknya, Bunga, dan bertolak ke Bandara Changi.
"Kamu yakin mau langsung pulang?" tanya Bunga pada adiknya yang duduk di sebelahnya.
"Iya, mbak. Aku udah bosen kelamaan di sini. Bisa-bisa nanti Mr. Chang datengin aku lagi untuk minta aku gabung sama klubnya," jawab Andre malas.
"Lho? Bukannya itu kesempatan baik kamu ya? Kenapa kamu menghindar dari dia?"
"Nggak, mbak. Aku tahu reputasinya dan aku nggak akan bisa bekerjasama dengan dia. Lagipula aku tidak merasa berhutang budi sama dia," jelas Andre.
"Ya sudahlah. Pesawat berangkat jam 7 malam. Kamu istirahat saja dulu."
Bunga mengerti apa yang dimaksud oleh Andre dengan hutang budi tersebut. Ia ingat, saat Andre masih 12 tahun, adik satu-satunya itu mendapatkan beasiswa untuk bersekolah di Singapura. Andre mendapat beasiswa belajar di Stamford International School berbekal kemampuannya di bidang olahraga badminton. Ia dilatih lebih intensif selama bersekolah di Stamford hingga akhirnya disponsori oleh Mr. Chang, salah satu pengurus SBA, Singapore Badminton Association, untuk mengikuti kejuaraan badminton tingkat remaja di Thailand.
Berangkat dari awal pertandingan itulah Andre mendapatkan cukup banyak prestasi di setiap pertandingan yang diikutinya selama 7 tahun karir olahraga badminton-nya hingga usianya menginjak 20 tahun dan telah lulus dari SMA Stamford. Namun berbagai kecurangan licik Mr. Chang tercium oleh Andre, honor dan penghargaan tunai dari pemerintah Singapura ternyata diambil oleh Mr. Chang dengan dalih bahwa Andre bukan warga Negara Singapura, sehingga uang tersebut bukan haknya.
Mengetahui hal tersebut, Andre berhenti menjadi salah satu pemain andalan di SBA dan pulang ke Indonesia. Ia memulai karirnya dari awal lagi saat dipertemukan dengan Toni, mantan pemain badminton yang menggantungkan raketnya karena cidera permanen pada bahu kanannya. Berbekal koneksi yang dimiliki pelatih tersebut di PBSI, Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia, Andre berhasil mendapatkan tempat untuk bertanding di sebuah kejuaraan swasta yang diadakan di Singapura dan Malaysia dengan para peserta yang berasal dari Thailand, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Filipina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hexa Magia
FantasyBermula dari munculnya kasus kematian misterius di kota, enam orang pemuda yang tidak saling mengenal mendapati dirinya masing-masing memiliki kemampuan misterius yang ternyata berasal dari teknologi makhluk asing. Satu per satu pecahan misteri terk...