12. Disaster

71.2K 3.4K 32
                                    

LEONNY POV

Huekk huekk

Aku berlari ke kamar mandi yang ada di kamarku. Perutku sangat mual dan kepalaku juga pusing. Tapi anehnya aku hanya memuntahkan air.

Jangan-jangan...

Ah gak mungkin gak mungkin. Aku gak boleh nethink dulu. Kalo aku beneran hamil, laki-laki brengsek itu gak mungkin tanggung jawab. Dia pergi setelah memperlakukanku seperti itu.

Aku tidak akan pernah memaafkan laki-laki bejat itu.

Aku harus memastikannya!

Segera aku mengganti piyamaku menjadi baju casual. Aku mengambil kunci mobil yang ada di meja rias lalu segera turun.

"Ony mau kemana sayang?" Tanya mami di ruang tamu.

"Mau jalan-jalan sebentar mi, gabut dirumah."

"Mau gue temenin?"

"Gak usah Thom, gue sendiri aja." Thomas mengangguk.

"Yaudah Ony pergi dulu ya." Aku mencium kedua pipi Thomas fan mami.

"Hati-hati Ny." Aku menganggukkan kepalaku.

Aku segera pergi menuju apotek.

"Mbak, ada test pack gak?"

"Ada dek, buat siapa ya?" Ah shit kenapa penjaga apotek itu bertanya seperti itu.

"Buat aunty saya mbak, kayaknya dia hamil deh hehe." Good answer Leonny.

"Oh gitu, sebentar ya dek saya ambil dulu." Aku hanya menganggukkan kepalaku.

"Ini dek."

"Ini mbak uangnya, makasih." Aku segera pergi meninggalkan apotek.

Aku mengendarai mobilku dengan gelisah. Bagaimana jika hasilnya positif? Apa yang harus aku lakukan?

Tak terasa aku sudah sampai di rumah. Aku segera masuk ke kamarku untuk mencoba test pack yang baru saja aku beli.

Aku berjalan ke kamar mandi.

Setelah selesai, aku segera keluar dari kamar mandi. Aku menutup tempat untuk melihat garisnya. Aku takut untuk melihatnya.

Jantungku berdetak sangat cepat. Apa yang akan terjadi nanti? Bagaimana jika aku benar-benar hamil? Apa mami sama papi mau menerimanya?

Aaarrghhhh

Aku bisa gilaaaa!!!!

Ini semua gara-gara Peter!

Ok ok Ony, inhale exhale, inhale exhale, inhale exhale.

Huufftt aku harys siap.

Pelan-pelan aku geser jariku. Satu garis...

Jantungku berpacu semakin cepat. Aku tidak berani menggeser jariku lagi. Tapi mau tidak mau aku harus melihatnya agar aku tidak penasaran seperti ini.

Aku geser lagi jariku. Aku menutup kedua mataku dan...

Dua garis...

Aku menutup mulutku dengan tangan kiriku. Tak terasa air mataku menetes.

Dua garis? Berarti aku...aku hamil.

AKU HAMIL??

Pertahananku runtuh, tubuhku merosot ke lantai.

Bagaimana aku memberitahukan ini ke mami sama papi dan Thomas?

Ya Tuhan, tolong aku...

Aku harus memberi tau ini pada mereka semua, tapi apakah aku punya keberanian? Aku terlalu takut.

Aku takut mereka marah padaku.

Aku takut mereka tidak bisa menerimaku.

Aku takut mereka semua membenciku.

Tapi mau tidak mau aku harus memberi tau hal ini pada mereka semua.

Aku menarik nafasku. Aku harus kuat! Aku pasti bisa!

Huffttt

Kuturuni tangga dan kebetulan aku melihat mami, papi dan Thomas sedang menonton acara TV.

Kuhampiri mereka dan aku duduk di hadapan mereka semua.

"Mi, pi, Thom, ada yang mau Ony omongin sama kalian semua." Aku menundukkan kepalaku dan memilin ujung kausku.

"Apa yang mau kamu omongin sayang? Mami jadi penasaran."

"Tau Ny, gue juga penasaran."

"Honey, tell us."

"But...but I'm afraid." Tak terasa setetes air mataku jatuh.

"Ony kasih tau gue, lo itu kenapa?!" Thomas pindah duduk di sampingku lalu memelukku dari samping.

Aku mengeluarkan test pack dari saku celanaku. Aku menaruh test pack itu di meja.

"Ony...Ony hamil." Aku menundukkan kepalaku.

"APA?! HAMIL?!"

TBC

Hayoloohhhh si ony hamil
Part ini sengaja nuni dikitin hahaha /evil laugh/

Vomment jangan lupa ya, seeya next part guys^^

Secret of NerdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang