Satu senyuman ikhlas

111 7 0
                                    

Sususan kata mu yang sempurna menjadi kalimat membuat ku terbuai untuk masuk kedalam radar mu,

Kali ini seolah-olah kamu menunjukan diri mu sejati nya, membuatku iba menatap mu dan rasa nya ingin menghapus pemikiran itu,

Kau tahu? Tatapan mu mematikan. Aku akui itu. Tatapan mu yang tak bisa ku hapus selalu menghantui tiap satuan detik nya,

Pemikiran ini menjadi lebih rumit ketika aku sadar dimana posisi ku sebenarnya,

Ini untuk yang kesekian kali nya aku merasakan hal itu. Lima tahun, bukan waktu yang sebentar, bukan?

Kamu tidak perlu tahu bagaimana aku membangun semua benteng itu kembali setelah kesekian kali nya rubuh lagi.

Aku tahu dimana posisi ku sekarang,
Dimana aku hanya bisa menatap kedua mata hazelnut itu lagi saat kamu sedang lelah dengan semua nya,

Orang bilang "Kamu adalah rumah nya, tempat ia bersandar dikala lelah. Karna ia tahu rumah adalah tempat yang paling cocok untuk membuat nya tenang kembali."

Lalu pada suatu saat, aku melihat mu sedang bersama wanita cantik, umurnya mungkin lebih muda dari mu, ia memakai gaun putih polos lengan pendek diatas lutut, bagian dada tertutup hingga kebagian leher, ditambah aksesoris scraf  warna biru dongker bermotif burung hantu, memakai sepatu kets warna putih, dan tas kecil yang digantung kan di lengan sebelah kiri.

Sedang duduk bersama mu di sebuah restoran jepang, karna rasa penasaran menguasai diri ku, akhirnya aku pun duduk disalah satu meja dimana aku bisa melihat mu dengan nya secara jelas, aku memperhatikan semua gerak-gerik yang kamu dan dia lakukan, sedikit aku mendengar beberapa patah kata yang kamu ucapkan.

Keesokan nya, diri mu menghilang kembali entah kemana, memang sudah menjadi hal yang lumrah bagi diriku. Tetapi mengapa sekarang aku merasa sangat gelisah?

Saat aku membuka salah satu media sosial aku melihat beberapa kalimat yang cukup membuat ku mengerti posisi ku dimana. Sebagai rumah atau hanya sebagai tempat persinggahan?

"Ketemuan yukk, ditempat biasa ya" Ucap mu, yang hanya disahuti 'oke' oleh ku.

Masih seperti biasa nya, dimana kamu selalu bercerita apa pun yang membuat ku tersenyum. Tapi tidak untuk yang satu ini "Gua lagi deket sama dia, Minta doa nya biar kali ini nggak gagal." Kata mu dengan nada penuh semangat

Dengan sekuat tenaga aku berusaha menahan agar bulir air bening ini tidak jatuh, "Iyaa, Semoga berhasil!" Satu lukisan senyum ikhlas untuk mu agar kau bahagia.

Fragile HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang